Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi beras nasional dapat mencapai 34,77 juta ton pada tahun 2026. Angka tersebut menjadi bagian dari program prioritas Kementan untuk menjaga keberlanjutan swasembada pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan target tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (24/11/2025). Ia memberikan konfirmasi.
“Kementerian Pertanian menargetkan produksi komoditas utama sebagai berikut, beras 34,77 juta ton,” kata Amran.
Jumlah target 2026 ini sama dengan capaian produksi beras sepanjang tahun 2025, di mana realisasi produksi melampaui 13,54 persen dari target awal yang ditetapkan sebesar 32 juta ton. Angka produksi ini bahkan lebih tinggi dibandingkan proyeksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) yang memperkirakan 34,6 juta ton untuk musim tanam 2024–2025.
Selain beras, Kementan juga menetapkan target tinggi untuk komoditas strategis lain pada 2026. Produksi jagung ditargetkan mencapai 18 juta ton, disusul aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 2 juta ton, dan tebu 39,5 juta ton. Target juga mencakup komoditas protein seperti daging ayam 4,34 juta ton dan telur 7,75 juta ton.
Fokus program prioritas Kementan tahun 2026 secara umum adalah peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya.
Indonesia akan berhenti mengimpor sejumlah komoditas pangan utama pada akhir 2026, seiring dengan percepatan program di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News