Sebagai working moms, menjaga keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan karier adalah tantangan yang dihadapi banyak perempuan Indonesia saat ini. Dengan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi dan kebutuhan untuk merawat keluarga, penting bagi kita, Kawan GNFI, untuk menemukan cara yang efektif dan berkelanjutan dalam menyeimbangkan kedua peran ini! Bagaimana ya, caranya?
1. Prioritaskan Tugas dan Buat Jadwal yang Fleksibel
Salah satu kunci sukses dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga adalah kemampuan untuk memprioritaskan tugas. Sebuah studi oleh American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa manajemen waktu yang efektif dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Langkah pertama adalah membuat daftar tugas harian yang mencakup pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Pahami mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dan mana yang bisa ditunda atau didelegasikan.
Buatlah jadwal yang fleksibel namun tetap terstruktur, memungkinkan Anda untuk menyesuaikan rencana jika ada hal-hal mendadak yang muncul. Misalnya, memanfaatkan teknologi seperti aplikasi manajemen tugas (Asana, Trello) dapat membantu kita tetap terorganisir tanpa kehilangan fokus pada prioritas utama.
2. Delegasi Tugas dan Manfaatkan Dukungan Keluarga
Tidak ada salahnya meminta bantuan. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa perempuan yang berhasil menyeimbangkan peran sebagai ibu dan profesional seringkali memiliki sistem dukungan yang kuat, baik dari pasangan, keluarga, maupun lingkungan kerja. Dalam budaya Indonesia, konsep "gotong royong" atau kerja sama keluarga masih sangat relevan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusikan dengan pasangan atau anggota keluarga lain tentang pembagian tugas rumah tangga. Misalnya, jika Anda harus menghadiri rapat penting, mintalah pasangan untuk mengurus anak-anak atau menyiapkan makan malam.
Delegasi tugas bukan hanya meringankan beban Anda, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga karena setiap anggota berkontribusi dalam menjalankan rumah tangga.
3. Manfaatkan Fasilitas dan Kebijakan Kerja Fleksibel
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, banyak perusahaan mulai menerapkan kebijakan kerja fleksibel yang mendukung perempuan berkarier. Data dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa perusahaan dengan kebijakan kerja fleksibel cenderung memiliki tingkat retensi karyawan perempuan yang lebih tinggi.
Jika tempat kerja Anda menawarkan fleksibilitas seperti bekerja dari rumah, jam kerja fleksibel, atau cuti keluarga, manfaatkan fasilitas tersebut semaksimal mungkin. Kebijakan ini dapat membantu Anda mengurangi waktu perjalanan, lebih fokus pada pekerjaan tanpa terganggu oleh kekhawatiran rumah tangga, dan memberi Anda lebih banyak waktu untuk bersama keluarga.
4. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan fisik dan mental adalah fondasi utama yang harus dijaga agar tetap produktif dan bahagia. Sebuah laporan dari World Health Organization (WHO) menggarisbawahi pentingnya keseimbangan hidup untuk kesehatan mental, terutama bagi perempuan yang bekerja dan juga bertanggung jawab atas rumah tangga.
Luangkan waktu untuk berolahraga secara rutin, meskipun hanya 30 menit sehari. Olahraga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan memperbaiki suasana hati. Selain itu, jangan lupakan pentingnya istirahat yang cukup dan waktu untuk diri sendiri (me-time), seperti meditasi, membaca, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa gangguan.
5. Bangun Jaringan Dukungan di Tempat Kerja
Bergabung dengan komunitas atau jaringan perempuan di tempat kerja dapat memberikan dukungan emosional dan profesional yang sangat dibutuhkan. Menurut riset dari Lean In Foundation, perempuan yang memiliki mentor atau jaringan dukungan lebih mungkin berhasil dalam karier dan mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.
Cari kelompok atau organisasi di kantor yang mendukung perempuan, seperti Employee Resource Groups (ERGs) atau mentoring programs. Dengan memiliki mentor atau rekan kerja yang memahami tantangan yang Anda hadapi, Anda bisa mendapatkan saran yang bermanfaat dan dukungan moral untuk menghadapi situasi sulit.
Kesimpulan
Menyeimbangkan peran sebagai ibu dan profesional memang bukan tugas yang mudah, Kawan GNFI. Namun, dengan strategi yang tepat, seperti manajemen waktu, delegasi tugas, dan memanfaatkan kebijakan kerja fleksibel, kita dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.
Ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mental adalah prioritas utama, dan jaringan dukungan yang kuat akan membuat perjalanan ini lebih mudah. Teruslah mencari cara-cara baru untuk beradaptasi dan berkembang dalam peran ganda kita sebagai working moms. Kita pasti bisa!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News