Pasang Surut adalah fenomena dimana bulan mempengaruhi ketinggian air laut. Ini merupakan hal yang umum terjadi di area laut dangkal. Namun tau kah Kawan? Dalam kehidupan sehari-hari manusia sama seperti air laut yang pasang surut.
Hal ini berusaha disampaikan Wanti Amelia melalui beberapa karya lukisannya yang dipamerkan pada pameran dengan judul ‘Pasang Surut’ yang diselenggarakan mulai 31 Agustus silam.
Wanti Amelia merupakan seniman muda asal kota Bandung yang lahir pada tahun 1998. Dia merupakan lulusan Seni Rupa dari Institut seni Budaya Indonesia (ISBI) yang telah aktif berkarya sejak tahun 2018 dengan ketertarikannya dengan hubungan antara emosi manusia dengan alam. Baginya melukis merupakan media untuk mengenal serta menerima dirinya baik dari sisi positif dan negatifnya.
Diambil dari opening words ‘Pasang Surut’ yang dikuratori oleh Stella Wenny, bagi Wanti hubungan antara pasang surut dengan kehidupan sehari-hari adalah bagaimana kita terangkat seperti air pasang, sementara di saat yang lain kita ditarik kembali. Namun suatu saat seseorang bisa menjadi kewalahan karena air pasang, sama halnya laut yang tenang menawarkan kedamaian.
Pameran Pasang Surut di Art Agenda | Dokumentasi Pribadi
Bertempat di galeri Art Agenda, Wisma Geha, Jakarta Pusat. Pameran ‘Pasang Surut’ menyuguhkan sebuah suasana layaknya pantai. Dalam ruangan ini pengunjung diiringi dengan suara ambience air laut dengan suara burung Camar berkicauan. Tak hanya itu, di beberapa titik juga terdapat gundukan pasir di lantai yang seolah menegaskan kalau kita sebagai pengunjung diajak ke pantai, tidak sekedar mengunjungi galeri seni. Keindahan galeri ditambah lewat dari bagaimana penempatan karyanya yang tidak terlalu tersusun formal dan dari bentuk kanvas yang digunakan Wanti tidak selalu segi empat layaknya lukisan pada umumnya.
Ada panel yang dimana posisi lukisannya diagonal, ada juga yang sejajar beberapa berdempetan, ada juga yang berjarak. Bentuk kanvas yang digunakan Wanti juga selain persegi panjang dan persegi, ada juga yang berbentuk segi enam dan lingkaran. Penulis merasa tata letak lukisan ini seperti layaknya ombak yang bergelombang dan cenderung tidak berpola.
Suasana Art Agenda | Dokumentasi Pribadi
Hal tersebut juga tersampaikan melalui setiap karyanya yang lebih dominan dengan warna biru dan turunannya, serta basis utamanya adalah gelombang seperti ombak dil autan jika diperhatikan dari dekat. Bahkan di galeri Art Agenda, Wanti mengajak pengunjungnya ikut melukis di sebuah ruangan kecil.
Pada bagian itu Wanti menyediakan satu kanvas dengan ilustrasinya sebagai maksud untuk menjadi acuan agar lukisan yang nantinya dilanjutkan oleh pengunjung tidak terlalu keluar tema. Warna yang disediakan juga hanya warna-warna yang banyak muncul pada lukisan dia lainnya seperti biru, coklat muda, oranye, dan putih. Biru mewakili air laut, putih untuk buih ombak, coklat muda dan oranye mewakilkan pasir pantai.
Namun sebelum karya-karya bertema lautan dipamerkan di Art Agenda, beberapa karya lukisannya sudah dihadirkan pada beberapa workshop dan artexhibition pada 2023. Menariknya, di Oktober 2023, Wanti membawa karya serupa menjadi media fashion dan berkolaborasi dengan designerfashion Albert Yanuar dan brand Lux yang ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2023.
Jika kalian penasaran dengan karya dan pengalaman suasana lautan pasang surut versi Wanti Amelia, pameran ini akan diselenggarakan hingga 22 Oktober 2024 di Wisma Geha, Jakarta Pusat dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore dan mengunjungi Art Agenda di lantai 4. Di sana juga pengunjung dapat membeli salah satu hasil karya lukisan dari Wanti Amelia atau membeli beberapa merchandise resmi dari pameran ‘Pasang Surut’.
Referensi:
- https://artagendasea.org/exhibitions/54-pasang-surut-wanti-amelia-art-agenda-jkt/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News