Penyair muda asal Cigombong, Moch Aldy MA, kini mengembangkan sayapnya ke dunia sinema. Setelah aktif menulis puisi dan terlibat dalam kegiatan sastra di berbagai komunitas, ia kini berperan sebagai sutradara dalam film pendek “Mulih Ka Jati, Mulang Ka Asal” — karya yang mewakili Kecamatan Cigombong dalam Festival Film Kabupaten Bogor 2025.
Bagi Aldy, berpindah dari sastra ke film bukan soal pindah media, melainkan pindah kesadaran. “Puisi dan film sama-sama berbicara tentang waktu,” ujarnya pelan.
"Bedanya, di puisi saya membekukan waktu dengan kata, di film saya membiarkannya berjalan. Di situlah yang magis bekerja. Di sela-sela antara gerak dan jeda,” ujarnya setelah mengisi workshop penulisan puisi di Sekolah Cikal Amri Setu.
Dari Puisi ke Visual
Meski tidak menulis naskah film tersebut, Aldy mengaku tertarik untuk mengalihbahasakan cerita yang ditulis oleh Taufik Rian Hidayat itu melalui pendekatan visual yang puitik. Latar belakangnya sebagai penyair memberinya cara pandang yang khas terhadap gambar dan ritme sinema.
Pendekatan itu terlihat dalam pilihan tempo dan suasana film, misalnya. Alih-alih menekankan dialog dan aksi, Aldy lebih mengandalkan bahasa gambar: lanskap, cahaya, dan keheningan. Ia memperlakukan setiap adegan seperti larik puisi — dibangun perlahan, penuh jeda, dan meninggalkan ruang untuk penonton menerjemahkan.
Film pendek Mulih Ka Jati, Mulang Ka Asal sendiri mengangkat tema tentang “pulang” dan pencarian jati diri. Dengan latar Cigombong, film ini memotret dilema seorang pemuda yang dihadapkan pada persoalan tentang identitas, waktu, dan perubahan. Aldy melihat tema itu sangat dekat dengan semesta puisinya: tentang hubungan antara manusia, ingatan, dan tempat asal.

Moch Aldy MA pada saat pemaparan | sumber: Dok. Moch Aldy MA
Jejak Sastra dalam Gaya Sinema
Sebagai penyair, Moch Aldy MA dikenal dengan gaya tulis yang reflektif dan filosofis. Puisinya banyak berisi renungan tentang tubuh, ruang, dan identitas — kerap menyingkap sisi batin yang jarang diucapkan. Ia menulis dengan diksi jujur dan nada meditatif yang juga terasa dalam gaya penyutradaraannya.
Pengaruh kepenyairan itu terlihat pada bagaimana ia menyusun adegan: kamera dibiarkan berlama-lama pada satu pemandangan, bayangan bergerak perlahan, atau tatapan tokoh yang menggantung di udara. Semua itu menciptakan atmosfer yang kontemplatif, seperti membaca puisi dalam bentuk visual.
Cigombong sebagai Inspirasi
Selain menjadi debut penyutradaraan, film ini juga menjadi representasi Cigombong dalam Festival Film Kabupaten Bogor 2025. Aldy menyebut keterlibatannya sebagai cara untuk memperkenalkan wajah Cigombong yang kaya cerita dan potensi sumber daya manusia.
“Melalui project film ini,” ujarnya. “Saya sadar betul SDM Cigombong begitu berkualitas. Saya dikelilingi banyak orang keren. Sebut saja Dandy Vieri (Pengarah Sinematografi), yang garapan filmnya pernah diapresiasi oleh Pemkot Surabaya. Kang Aban (Produser), yang malang melintang di dunia musik tradisional. Kang Belgi (Art & Property), yang menjadi wajah seni kriya Cigombong. Aca (Aktris), yang juga Duta Lingkungan Hidup Jawa Barat. Kang Ganes (Penata Poster), yang karya desainnya beberapa kali memenangi perlombaan tingkat nasional. Dan semua kru beserta talent lain, yang tidak mungkin bisa saya sebutkan satu per satu.”
Dari Sastra ke Sinema
Langkah Moch Aldy MA menunjukkan bahwa batas antara kata dan gambar semakin cair. Ia merambah ke dunia film bukan dengan ambisi besar, melainkan dengan gairah yang sama seperti ketika menulis puisi: menafsirkan pengalaman manusia dengan kejujuran dan bahasa puitik.
Melalui Mulih Ka Jati, Mulang Ka Asal, Aldy menghadirkan Cigombong bukan sekadar sebagai latar, tetapi sebagai ruang batin, tempat orang belajar mengenal diri dan asalnya. Ia membawa sensibilitas sastra ke dalam sinema, mengubah cara kita membaca gambar seperti membaca bait-bait puisi.
“Setiap karya, apapun itu. Puisi, film, lukisan... adalah upaya untuk tidak lupa,” katanya singkat. “Bukan pada masa lalu, tapi pada diri yang pelan-pelan hilang ditelan dunia dan rutinitasnya.”
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News