pemenang satu indonesia awards 2022 - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal 6 Pemenang SATU Indonesia Awards 2022, Ini Profilnya!

Mengenal 6 Pemenang SATU Indonesia Awards 2022, Ini Profilnya!
images info

Mengenal 6 Pemenang SATU Indonesia Awards 2022, Ini Profilnya!


Dalam sebuah momen penghargaan yang menggugah, SATU Indonesia Awards tahun 2022 silam memberi apresiasi kepada 6 pegiat muda. Mereka adalah Justitia Avila Veda, David Hidayat, Bhrisco Jordy, Alfira Oktaviani, Paunda Noorbaskoro, dan Alvinia Christiany.

Keenam pemuda tersebut dinilai telah menghadirkan dampak nyata di bidang masing-masing. Maka, penghargaan bergengsi ini bukan hanya pengakuan atas ide besar, tetapi juga komitmen untuk melaksanakan perubahan konkret.

Justitia Avila Veda (KAKG, Advokasi bagi Korban Kekerasan Seksual) 

Justitia Avila Veda dianugerahi SATU Indonesia Awards karena program sosialnya yang menitikberatkan pada pemberdayaan komunitas lokal. Dalam situs Astra, disebutkan bahwa perempuan berkacamata ini memberikan bantuan advokasi, konsultasi, dan perlindungan bagi mereka yang mengalami kekerasan seksual di Indonesia. Bahkan, beberapa kliennya didampingi di persidangan.

“Kalau tidak berhasil membawa keadilan bagi korban, setidaknya ada rasa kebersamaan. Yang diperlukan korban untuk bertahan dari situasi itu adalah tahu bahwa kita tidak sendiri,” sebut Avila dalam IJRS.

Sampai sekarang, KAKG menaungi ratusan korban, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok marjinal. Ia juga menggerakan puluhan orang untuk mengikuti jejaknya di dalam program yang didirikannya. Bersama-sama melindungi Indonesia dari kacamata tabu terhadap penyintas kekerasan seksual dan turut mengobati mereka ‘yang terluka’ karena tidak mendapatkan akses hukum yang adil. 

David Hidayat (ANDESPIN: Literasi Mangrove, Sayangi Lautan)

David Hidayat terpilih, putra dari Sumatra Barat, berkontribusi untuk lingkungan dengan mengajak warga di Sungai Pinang, termasuk anak-anak, dalam pemeliharaan dan pelestarian mangrove, terumbu karang, hingga penangkaran penyu.

Ia menggunakan kreativitasnya manakala anak-anak Sungai Pinang senang meminjam papan selancarnya untuk bermain. Diajaknya mereka untuk suka membaca buku dan menonton film inspiratif, sembari tetap bermain kesukaan mereka, berselancar.

Tak hanya bergerak di bidang literasi dan pemeliharaan lingkungan laut, ia telah merambah ke bisnis ecogreen yang tentu saja turut mensejahterakan kehidupan para nelayan dan ibu rumah tangga di sana.

Bhrisco Jordy (Papua Future Project, Demi Pendidikan Inklusif di Daerah Tertinggal)

Bhrisco Jordy Dudi Padatu namanya. Ia mendapat penghargaan oleh Astra di bidang pendidikan. Programnya fokus pendidikan anak-anak di Pulau Mansinam, Papua Barat melalui PFP atau Papua Future Project di pertengahan tahun 2021.

Dirinya tak hanya mengajari membaca dan menulis. Namun, juga memberikan semangat bagi para muridnya untuk terus mengejar mimpi. Meskipun menghadapi banyak tantangan, terlebih soal kekurangan fasilitas dan transportasi, kondisi itu tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap berkonstribusi di bidang kecintaannya, pendidikan, di wilayah terpencil.

Alfira Oktaviani (Semilir Ecoprint, Fashion Berbasis Eco-Friendly)

Alfira dikenal sebagai penggerak Semilir Ecoprint, sebuah gerakan yang menggabungkan praktik ecoprint dan pemberdayaan pengerajin lokal. 

Melalui Semilir Ecoprint, Alfira mempromosikan teknik pencetakan tekstil ramah lingkungan menggunakan bahan alami, sekaligus membina pengrajin perempuan agar memperoleh akses pasar yang lebih baik.

Inisiatif ini menautkan nilai estetika, keberlanjutan, dan kemandirian ekonomi, di mana menunjukkan bagaimana seni dan lingkungan dapat berjalan beriringan. Dalam kariernya, ia juga turut berinovasi dengan menghadirkan kain lantung yang bernilai historis kuat dalam karyanya, yang mana masuk dalam Warisan Budaya takBenda Provinsi Bengkulu tahun 2015.

Paunda Noorbaskoro (Teknologi IoT untuk Tambak Udang yang Lebih Cerdas)

Sebelumnya, Paundra sempat ramai dibicarakan atas kecerdikannya bersama temannya dalam membuat alat inkubator penetas telur kura-kura.

Rupanya, kreativitasnya tak berhenti sampai di sana. Beberapa saat kemudian, ia melakukan riset pada tambak udang dan menemukan masalah bahwa hasil budidaya udang tidak stabil. Bahkan menyebabkan rugi besar manakala gagal panen.

Ia kemudian melakukan uji coba dengan penaburan bibit udang di kolam buatannya dan melakukan uji laboratorium hingga menemukan cara untuk mencari jalan keluar.

Paundra menciptakan teknologi sensor yang mampu mengawasi kualitas air hingga suhu, bisa ditampilkan di layar PC, dan bersifat real-time. Jasanya ini tentu saja tidak ‘hanya’ membantu para nelayan udang yang memanfaatkan karyanya, tetapi juga menaikkan harapan bagi pemuda Indonesia untuk ke depannya mampu mandiri dengan teknologi buatan negeri.

Alvinia Christiany (Teman Autis, Komunitas Berbagi Informasi tentang Autisme)

Terakhir, ada Alvinia Christiany dari Jakarta mendapat penghargaan atas kontribusinya yang membuat ‘rumah aman’ bagi para orang tua dan masyarakat mendapatkan edukasi tentang autis.

Di lapangan, ia menemukan fakta bahwa masih banyak orang tua yang malu atas kondisi anak-anaknya yang terkena autis. Tak hanya itu, banyak perundungan terjadi dan anak autis menjadi korban.

Maka Alvinia melalui Teman Autis, menjadikan komunitas ini sebagai wadah berkumpul dan berdiskusi tentang informasi autisme.

Nah, Kawan GNFI, semoga kisah mereka bisa memberikan inspirasi bagi kita semua, bahwa perubahan tidak harus spektakuler dari awal, tetapi konsisten dari langkah pertama, dari kegelisahan atas permasalahan di sekitar kita.

Siapa tahu, suatu hari, nama kita yang akan muncul sebagai bagian dari generasi penerus yang membawa harapan?

#kabarbaiksatuIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.