abadi nan jaya laris ditonton kenapa orang suka film zombie - News | Good News From Indonesia 2025

Abadi Nan Jaya Laris Ditonton, Kenapa Orang Suka Film Zombie?

Abadi Nan Jaya Laris Ditonton, Kenapa Orang Suka Film Zombie?
images info

Abadi Nan Jaya Laris Ditonton, Kenapa Orang Suka Film Zombie?


Abadi Nan Jaya langsung laris setelah dirilis. Lantas, kenapa orang suka film zombie seperti Abadi Nan Jaya?

Abadi Nan Jaya atau The Elixir adalah sebuah film zombie Indonesia disutradarai oleh Kimo Stamboel. Dibintangi Mikha Tambayong, Eva Celia, Donny Damara, dan Marthino Lio, film ini oleh Netflix pada Kamis (23/10/2025) lalu.

Baru diluncurkan, Abadi Nan Jaya langsung menarik perhatian. Seminggu setelah rilis, film tersebut berhasil menempati posisi nomor 1 dalam daftar Netflix Top 10 Global Film untuk karya nonberbahasa Inggris dan angka penontonnya menyentuh lebih dari 11 juta.

Tak banyak film dan serial di negeri ini yang mengangkat tema zombie seperti Abadi Nan Jaya. Ini berbeda dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan yang dikenal gemar memproduksi film tentang zombie.

Meski demikian, pencapaian Abadi Nan Jaya menunjukkan bahwa film zombie tetap punya penggemar di Indonesia. Lantas, mengapa orang suka film zombie?

baca juga

Kenapa Orang Suka Film Zombie?

Ilmuwan pernah membahas alasan mengapa orang tertarik dengan cerita zombie dari sudut pandang ilmiah. Dari sana, bisa didapat jawaban mengapa orang suka film zombie

 Beberapa bahasan ilmuwan tersebut pun terangkum dalam artikel di Livescience yang ditulis oleh Kimberly Hickock. Setidaknya diketahui ada beberapa alasan mengapa orang suka film zombie.

1. Tidak menakutkan, tetapi menegangkan

Bagi Kawan, sosok zombie mungkin tidak seberapa menakutkan. Apalagi di Indonesia ada banyak hantu yang dianggap jauh lebih menyeramkan dan mitosnya bahkan dipercaya sebagian orang seperti pocong dan kuntilanak.

Penonton tahu betul bahwa zombie tidak ada di dunia nyata. Karena itulah, menurut psikolog David Rudd dari University of Memphis, penonton menonto menikmati sensasi tegang dari film. Cerita yang jelas cuma bohongan seperti serangan zombie tidak memicu rasa takut, melainkan justru bikin penonton semakin antusias menyimak.

2. Membangkitkan Rasa Kemanusiaan

Menurut penulis P. J. Manney, arus informasi dan teknologi modern telah menumpulkan empati manusia. Namun, dalam cerita zombie, manusia biasanya digambarkan dipaksa untuk bekerja sama demi bertahan hidup. Nah, dalam cerita itulah nilai solidaritas antarmanusia kembali tampak.

Tak hanya itu, komunikasi tatap muka yang banyak hilang karena terganti oleh teknologi juga tampak jelas dalam film.

3. Mendorong Naluri Bertahan Hidup

Angela Becerra Vidergar dari Stanford University menyebut bahwa kisah zombie membuat penonton membayangkan bagaimana jadinya jika mereka berada dalam situasi ekstrem. Saat menyaksikan orang lain berjuang melawan zombie, manusia pun jadi merenung tentang perkara moral dan kemampuan bertahan hidupnya sendiri.

4. Zombienya Agresif, Manusianya Juga

Profesor Craig Kennedy dari Vanderbilt University pernah menemukan bahwa otak mamalia memproses perilaku agresif sebagai bentuk kepuasan. Karena itu, tontonan penuh aksi dan perlawanan dalam kisah zombie menjadi cara bagi manusia untuk menyalurkan naluri agresif alami mereka.

Dengan demikian, penonton jadi puas karena melihat adegan bertarung antara manusia versus zombie.

5. Menikmati Rasa Takut

Meski di awal disebutkan bahwa film zombie lebih ke arah menegangkan ketimbang menakutkan, namun rasa takut bisa jadi tetap ada meski sedikit.

Menurut psikolog Paul Bloom dari Yale University, ketakutan fiksi membantu manusia mempersiapkan diri menghadapi kenyataan. Melalui tragedi dan horor imajiner, penonton belajar memahami nilai moral dari penderitaan tanpa benar-benar mengalami bahaya.

6. Mencari Pelarian dari Tekanan Hidup

Pada dasarnya, menonton film memang kerap jadi sarana melepas penat dan melupakan tekanan hidup untuk sejenak. Nah, cerita dalam film zombie ternyata bikin penontonnya bikin tenang.

Douglas Rushkoff, penulis Present Shock, mengatakan bahwa cerita tentang dunia yang diserang zombie memberikan ruang pelarian dari stres sosial dan teknologi. Dalam dunia tanpa ponsel, media sosial, atau pekerjaan, satu-satunya tujuan adalah bertahan hidup dan melindungi orang yang dicintai. Kondisi itu pun dianggap terasa menenangkan.

7. Menumbuhkan Rasa Harapan

Meski mengerikan, zombie biasanya digambarkan lamban dan bisa dikalahkan dengan kerja sama. Kisah bertahan hidup dalam dunia yang kacau memberi harapan bahwa manusia selalu bisa menemukan jalan keluar. Menurut antropolog Helen Fisher, harapan membuat manusia tetap sehat, bersemangat, dan yakin bahwa masa depan bisa diselamatkan, bahkan di tengah dunia yang dipenuhi zombie seperti dalam cerita.

baca juga

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.