Fenomena Kasus COVID-19
Kembali mengingat kasus COVID-19 yang merupakan salah satu permasalahan kesehatan paling serius di Indonesia.
COVID-19 merupakan jenis virus yang dapaat menyebabkan penyakit pada hewan dan tubuh manusia.
Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia lainnya melalui percikan air liur ketika bersin ataupun batuk, menyentuh permukaan benda yang terkena virus, hingga menyentuh tangan dan wajah orang yang terinfeksi.
Dampak buruk dari tersebarnya virus ini yaitu menyebabkan sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, batuk, hidung berair, hingga kehilangan kemampuan Indera perasa dan penciuman.
Tidak hanya itu, virus COVID-19 ini juga menimbulkan dampak yang sangat serius, yaitu dapat menyebabkan penyakit jantung, paru-paru bagi orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bayi, hingga lansia.
Virus ini juga dapat merenggut nyawa seseorang apabila sudah terlalu parah. Menurut halodoc.com, situasi global pandemi COVID-19 hingga 23 Februari 2025 tercatat sebanyak 7.090.776 kasus kematian akibat COVID-19.
Permasalahan ini terus dituntaskan oleh pemerintah dengan memberikan bantuan kesehatan, subsidi, kuota internet, hingga bantuan sosial seperti sembako kepada masyarakat Indonesia.
Namun, karena banyaknya jumlah masyarakat Indonesia dan luasnya wilayah negara Indonesia, menjadikan bantuan kesehatan masih lambat tersalurkan ke seluruh daerah.
Terbentuknya Program Panggung Tanggap COVID-19 (PTC-19)
Jika kasus virus COVID-19 terlalu lama dituntaskan, maka dikhawatirkan virus semakin tersebar dan semakin banyak yang terkontaminasi virus tersebut.
Hal itulah yang menjadi suatu keresahan bagi seorang pemuda bernama Muhammad Zidny Kafa bersama teman-temannya membuat suatu gerakan peduli COVID-19.
Awalnya, Zidny melihat kurangnya perhatian pemerintah untuk desa ketika awal pandemi COVID-19 ini muncul. Kondisi tersebut juga terjadi di lingkungannya, yaitu di Desa Panggungharjo, Bantul, provinsi Yogyakarta.
Zidny memaklumi hal tersebut karena virus tersebut merupakan kasus baru sehingga pemerintah perlu adaptasi dan melakukan persiapan untuk memberikan bantuan kesehatan, sehingga bantuan lebih banyak diberikan di kota-kota besar Indonesia.
Namun, permasalahan tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Sehingga Zidny melakukan riset yang mendalam tentang kondisi pandemi melalui berita dan akibat yang dapat di timbulkan oleh virus tersebut.
Setelah mempelajari hal tersebut, Zidny mengajak teman-temannya untuk membentuk program Panggung Tanggap Covid-19 atau PTC-19.
Gerakan PTC-19 ini dimulai dengan menyebarkan formulir online dan meluncurkan sebuah website Panggung Tanggap COVID-19, untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat yang ada di Desa Panggungharjo akibat pandemi.
Formulir online disebarkan kepada seluruh masyarakat Desa Panggungharjo secara merata. Zidny pun juga menyebarkan formulir tersebut secara langsung ke rumah warga, karena memandang masih banyak warga yang awam terhadap teknologi dan tidak memiliki paket internet.
Inisiatif ini merupakan sarana yang tepat, karena tidak perlu mengumpulkan warga untuk mengisi formulir, sehingga wabah virus tidak semakin menyebar.
Selain itu, pemasukan data terkait kondisi kesehatan masyarakat Desa Panggungharjo juga cepat terkumpulkan, sehingga tim PTC-19 lebih mudah dan cepat memberikan bantuan kesehatan.
Bantuan yang Terkumpulkan Melalui PTC-19
Hebatnya, dari 9.608 KK di Desa Panggungharjo, sebanyak 7.954 KK melaporkan kondisi perekonomian mereka.
Besarnya angka tersebut menunjukan bahwa kesadaran masyarakat cukup tinggi terhadap kasus COVID-19, sehingga solusi pada setiap permasalahan mudah diidentifikasi.
Data yang terkumpulkan berhasil mencatat warga yang masuk dalam kategori sangat rentan sebesar 32,27 %, kategori rentan sebanyak 44,10 % termasuk dalam kategori rentan, kemudian berkategori cukup rentan sebanyak 14,47 %, dan hanya 9,15% yang tidak mengalami kerentanan ekonomi.
Tentu saja data tersebut berasal dari usaha yang dilakukan oleh PTC-19 serta Muhammad Zidny Kafa selaku coordinator Data dan Informasi.
Melalui data tersebut, PTC-19 melakukan penyaluran bantuan dengan menyesuaikan hasil identifikasi tingkat kerentanan pada setia warga Desa Panggungharjo.
Bantuan pun datang dari dukungan berbagai pihak, seperti uang, sembako, masker, sabun, dan lain sebagainya.
Tercatat bantuan dana yang terkumpulkan sebanyak Rp75.927.684,00, yang berasal dari berbagai tokoh seperti, Lurah dan pamong Desa Panggungharjo, BPD Desa Panggungharjo, Dr. H. Hilmy Muhammad, MA., selaku Anggota DPD RI Dapil D.I.Yogyakarta dan Bapak Rustamaji.
Selain itu, terdapat donasi barang seperti lima puluh kilogram beras, sembilan liter minyak goreng, clorin satu kilogram, hingga masker sebanyak seratus empat puluh buah.
PTC-19 Memberikan Pengaruh Baik
Melalui PTC-19, banyak pengaruh besar yang disumbangkan kepada masyarakat Desa Panggungharjo, sehingga masalah COVID-19 lebih cepat teratasi.
Upaya Zidny dan teman-temannya dalam menggerakkan program PTC-19 ini patut diberikan pujian yang tinggi.
Pada tahun 2021, PTC-19 mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Award (SIA), dengan Kategori Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19.
Setelah mendapatkan apresiasi tersebut, Zidny juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan para penerima SIA dan Kampung Berseri Astra (KBA). #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News