Mendengar kata Bali, pariwisata menjadi hal yang paling pertama muncul di kepala. Sektor pariwisata sangat dikenal di kalangan masyarakat domestik hingga mancanegara. Keindahan alam dan budaya warga Bali yang khas membuat wisatawan semakin banyak berkunjung.
Beberapa daerah di Bali kini disulap menjadi area wisata, tak terkecuali di satu desa yang terletak di perbukitan Bali Utara. Desa Sudaji namanya. Masyarakat desa ini masih memiliki budaya dan tradisi yang sangat kental, ditambah dengan panorama alamnya yang masih terjaga.
Potensi ini menjadikan Desa Sudaji menjadi lokasi wisata. Dukungan dan pembinaan dari pemerintah dan perusahaan datang untuk memberdayakan warga lokal, termasuk PT Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA).
Potensi Lokal Desa Sudaji
Desa Sudaji terletak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Konon, namanya terdahulu adalah Sari Aji yang akhirnya diganti menjadi Sudaji. “Suda” artinya bersih dan “Aji” artinya ajaran. Taksu sebagai kekuatan suci Tuhan terpancar di desa ini.
Desa ini mempunyai luas wilayah 1.834,55 hektare dan berjarak sekitar 89-97 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Butuh waktu sekitar 2 jam 40 menit untuk sampai ke desa ini dari bandara.
Keindahan alam dan budaya masyarakat pedesaan menjadi daya tarik para pengunjung untuk datang ke desa ini. Udara segar dan hijaunya area kebun dan pertanian menjadi sarana untuk menghilangkan penat bagi para pelancong yang datang ke Desa Sudaji.
Sebagai tempat wisata, Desa Sudaji memberikan banyak pilihan atraksi yang ditawarkan. Ada beberapa tempat untuk menikmati alam, seperti air terjun Fiji, air terjun cinta, bendungan ganda meru, dan banyak tempat lainnya.
Selain alam, budaya di Desa Sudaji masih dapat dikatakan sangat kental di dalam jati diri masyarakatnya. Salah satu budaya yang dapat ditonton wisatawan adalah tradisi Ngusaba Bukakak, yaitu simbol rasa syukur atas hasil panen petani yang melimpah.
Desa ini juga menawarkan wisata edukasi dan spiritual, seperti meditasi, yoga, hingga aktivitas pertanian tradisional. Hidup dekat dengan warga lokal membuat para wisatawan mendapatkan pengalaman merasakan kehidupan desa yang autentik.
Tak hanya meningkatkan pamor secara domestik, Desa Sudaji juga semakin banyak menerima wisatawan asing. Selama berkunjung, pengalaman tinggal di pedesaan menjadi suatu hal yang menarik untuk mereka.
Pada tahun 2019, Desa Sudaji berhasil meraih juara 1 desa wisata tingkat Provinsi Bali dengan mengangkat potensi kearifan lokal dengan konsep nyegara gunung. Tiga tahun setelahnya, Desa Sudaji dinobatkan sebagai juara II Kategori Desa Wisata Maju pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Peran Astra dalam DSA Sudaji
Pada tahun 2022, Desa Sudaji tergabung ke dalam salah satu desa binaan dari PT Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra. DSA ini merupakan suatu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan dari Astra untuk masyarakat lokal. Bentuk tanggung jawabnya dengan mengembangkan warga lokal melalui potensi yang ada di daerah. Pada Desa Sudaji, potensi ada di sektor pariwisata.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pelatihan dan pemberian bantuan yang diberikan untuk menunjang pariwisata di Desa Sudaji. Pelatihan dan bantuan ini diharapkan mampu melengkapi kebutuhan wisata sekaligus menciptakan kemandirian masyarakat.
Pemberdayaan dilakukan dengan membentuk Asosiasi Wisata Kriya Budaya Desa Binaan Astra. Sedangkan bantuan, hal-hal yang diberikan meliputi kebutuhan untuk menyambut pengunjungdan penunjang pengelola wisata. Bedcover, laptop, tempat sampah, toilet portable, handphone, dan tempat cuci tangan diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Sudaji.
Potensi gula aren cair atau juruh juga dikembangkan sebagai potensi lokal. Pelatihan dilakukan untuk menggali potensi tersebut, termasuk tentang produksi hingga pemasaran. Hal ini diharapkan nilai jual juruh semakin bertambah, seperti menggunakan kemasan yang bagus.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News