jejak budaya regenerasi batik bantengan melalui desa sejahtera astra - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Budaya, Regenerasi Batik Bantengan Melalui Desa Sejahtera Astra

Jejak Budaya, Regenerasi Batik Bantengan Melalui Desa Sejahtera Astra
images info

Jejak Budaya, Regenerasi Batik Bantengan Melalui Desa Sejahtera Astra


Sejuknya kota Batu dan banyaknya wisatawan yang datang ke kota Batu untuk berkunjung menikmati wisata yang disuguhkan dengan indah di kota Batu ini. Meskipun banyak wisata-wisata yang menarik, tapi, Kawan perlu ingat di kota Batu ini memiliki warisan budaya yang tidak kalah indahnya dengan wisata-wisata di kota Batu.

Jejak budaya ini tidak akan hilang oleh waktu. Seperti halnya Batik. Kota Batu memiliki Batik yang terinspirasi dari kesenian rakyat Bantengan. Kesenian ini mengandung nilai-nilai spiritual lereng Panderman.

Batik Bantengan inilah yang membuat masyarakat menjaga tradisi dengan menorekan di atas kain putih sehingga menjadi warisan budaya yang akan dikenal banyak orang. Lalu, bagaimana batik Bantengan ini dikenal banyak orang? Bagaimana kisahnya? Yuk Kawan, mari kita telusuri bersama!

baca juga

Asal Usul Batik Bantengan

Batik Bantengan menjadi batik khas kota Batu. Pertama kali dibuat oleh seniman muda Anjani Sekar Arum. Hidup di keluarga seniman yang membuat semangat untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia terutama kota Batu.

Sebelum inspirasi motif batik tersebut muncul, Bantengan merupakan tarian khas dengan musik khasnya berupa jaranan. Tarian ini sangat populer di Jawa Timur, terutama Batu, Malang, dan sekitarnya.

Hasil karya batik bantengan ini resmi dipublikasikan di tahun 2014 berbarengan dengan dipatenkannya tarian bantengan sebagai seni budaya kota Batu. Dikutip dari merdeka.com, Anjani mengatakan bahwa saat itu batiknya hanya sebagai karya seni saja, belum ada niat berbisnis.

Seiring berjalannya waktu, sering melakukan inovasi motif batik, dan banyaknya permintaan batik Bantengan maka batik Bantengan menjadi motif khas kota Batu, batik ini disebut juga sebagai batik Banteng Agung. Lebih dari 2000 jenis motif dari inovasi Bantengan telah diproduksi tunggal oleh Anjani.

baca juga

Kolaborasi Program Astra untuk Batik Bantengan Mendunia

Di balik keindahan motif Bantengan, banyak penggemarnya, dan produksi batik terus bertambah. Setiap bulannya batik Bantengan ini bisa dihasilkan 45 lembar batik. Dari hal itu, Anjani ingin melibatkan masyarakat sekitar untuk memproduksi dan mempromosikan batik.

Dengan kegigihan Anjani, pada tahun 2017, Anjani memperoleh SATU Indonesia Awards dari Astra dan telah mendirikan Omah Pembatik Cilik. Tempat tersebut dijadikan sebagai ruang belajar budaya kesenian batik.

Setelah mendapatkan apresiasi tersebut, Bumiaji sebagai tempat batik bantengan. Kini menambah dukungan dari Astra melalui prodram Desa Sejahtera Astra. Program ini mendukung dengan memberikan pelatihan usaha, pendampingan, dan dukungan promosi.

Tidak hanya produk batik saja, tapi, produk UMKM lainnya juga ikut dibina. Seperti halnya Pak Sholeh sebagai pengelola CV Pertama Agro Mandiri (olahan apel menjadi pia dan pie) yang ikut merasakan sejahtera karena adanya edukasi membatik dari Galeri Batik Anjani.

Kolaborasi ini akan terus dilakukan dengan semangat membara. Perjalanan Anjani dan batik Bantengan di Bumiaji sejalan dengan cita-cita Astra untuk terus mendukung masyarakat sejahtera dan mendukung SDGs di masa depan.

baca juga

Tantangan Batik Bantengan di Masa Depan

Kata pepatah “Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya” sama halnya dengan perjalanan batik Bantengan. Meskipun telah mendapatkan apresiasi dari Astra, tantangan dalam bisnis batik ini akan semakin banyak.

Regenerasi pembatik muda yang terampil menjadi sulit. Tetapi dengan pantang menyerah, Anjani tetap memberikan edukasi bagi para pengerajin batik. Seperti halnya yang dikutip di neraca.co.id, Anjani memberikan pelatihan kepada para petani agar tidak hanya mengandalkan pertanian saja, tapi, bisa ikut andil dalam kesenian.

Selain itu tantangan lainnya terdapat pada motif Bantengan. Motif khas dari batik ini ada kepala banteng, bunga tujuh rupa, alat musik Bantengan, menjadi keunikan sendiri di setiap lembar kain. Meskipun harus terus berinovasi, keaslian motif tersebut harus dijaga.

Dalam promisi, Anjani kerap melakukkannya secara online dengan melakukan live setiap harinya. Namun, karena motif banteng sering dikaitkan pada partai politik tertentu. Padahal hal ini sangat tidak benar.

Dikutip dari merdeka.com, Anjani mengatakan batik memang sebagai seni tradisional, tapi, bagi Anjani inovasi motif dalam batik harus tetap ada dan bergerak bersama, ini merupakan visi-misi batik Banteng Agung kota Batu tetap ada di era modern seperti saat ini.

Yuk, dukung produk lokal, karena batik adalah warisan budaya Indonesia, jangan sampai diakui oleh negara lain. Jadikan batik mendunia di kaca internasional.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.