kiprah jamaluddin daeng abu dari rumah koran ke kampung sejahtera - News | Good News From Indonesia 2025

Kiprah Jamaluddin Daeng Abu: Dari Rumah Koran ke Kampung Sejahtera

Kiprah Jamaluddin Daeng Abu: Dari Rumah Koran ke Kampung Sejahtera
images info

Kiprah Jamaluddin Daeng Abu: Dari Rumah Koran ke Kampung Sejahtera


Sejauh mata memandang di hamparan tanah hijau Desa Kaenrapia. Tak akan terlewat potret berduyun-duyun masyarakat dengan kompak menanam sayur mayur di tanah andosol yang kaya akan mineral, bahan organik dan subur. Sebab, desa yang terletak di dataran tinggi: 1600 meter di atas permukaan air laut itu kaya tanah yang subur. Sehingga menjadikan desa ini memiliki potensi besar dalam meraih keberhasilan di sektor pertanian.

Potret lahan pertanian Desa Kaenrapia | Instagram KBA Kanreapia
info gambar

Potret lahan pertanian Desa Kaenrapia | Instagram KBA Kanreapia


Petani adalah mata pencaharian unggulan di Desa Kanreapia. Melalui bercocok tanamlah mereka mendapatkan penghasilan. Sehingga mereka tak pernah memikirkan pendidikan anak-anak mereka. Sebagian besar hanya tamat SD dan SMP setelah itu ikut bekerja di lahan pertanian. "Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya jadi petani yang sudah bisa mendapatkan uang?" Itulah yang ada di benak mereka.

Mindset orang tua petani membuat banyak anak di Desa Kanreapia tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Bukan karena kendala biaya atau jarak lokasi sekolah, tetapi karena mereka diminta membantu orang tua bercocok tanam di lahan pertanian.

Keprihatian akan masa depan anak-anak dan melihat potensi besar kampungnya di sektor pertanian, seorang pemuda lulusan magister asal desa itu memulai menciptakan perubahan.

Jamaluddin Daeng Abu namanya. Setelah menamatkan pendidikan pasca sarjana, ia memutuskan pulang kampung untuk membangun kesejahteraan kampung halamannya.

Rumah Koran: Dari Kandang Bebek Menjadi Pusat Literasi dan Harapan Petani Kanreapia 

Potret Jamaluddin bersama anak-anak di Rumah Koran | Instagram Rumah Koran
info gambar

Potret Jamaluddin bersama anak-anak di Rumah Koran | Instagram Rumah Koran


Lulusan sarjana di Desa Kanreapia hanya bisa dihitung jari. Sebab, mayoritas tak tamat pendidikan tingkat SMA. Mindset yang ditanamkan orang tua mereka begitu kuat. Sehingga mereka merasa dengan telah mengantongi rupiah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itu sudah cukup tanpa mereka sekadar bisa membaca, menulis dan berhitung atau bahkan bermimpi yang besar demi kemajuan.

Atas saran Julaiha, seorang pegiat pendidikan di Desa Kanreapia, ia mendirikan Rumah Koran, wadah belajar nonformal bagi anak-anak petani. Berawal dari bekas kandang bebek, Rumah Koran kini menjadi tempat belajar membaca, menulis, berhitung, dan berbagai kegiatan edukatif lainnya.

Mengapa dinamakan Rumah Koran? Ia menjelaskan bahwa koran dipilih karena berisi berita singkat yang mudah dibaca dan dijadikan sumber belajar. Melalui Rumah Koran, masyarakat diajak berkumpul, berdiskusi, serta belajar membaca dan menulis, terutama anak-anak dan para petani.

Rumah koran adalah surga kecil bagi Jamaluddin, disanalah ia menumbuhkan asa ke dalam dada para petani dan generasi bangsa untuk menjadi manusia mulia yang memiliki mimpi besar. Dan hanya melalui pendidikanlah kemuliaan itu bisa didapatkan. Hanya dengan pendidikanlah mimpi mereka terealisasikan.

baca juga

Rintangan Pasti Datang Menghadang, Semangat Tak Boleh Padam

Potret para petani Desa Kaenrapia menanam kentang | Instagram Rumah Koran
info gambar

Potret para petani Desa Kaenrapia menanam kentang | Instagram Rumah Koran


Desa Kaenrapia telah dikenal sebagai desa pemasok sayuran. Lahan yang subur dimanfaatkan petani untuk ditanami berbagai komoditas pertanian seperti kol, bawang, kentang, seledri, sawi dan lainnya. Setiap hari lebih dari 20 ton sayuran dari desa ini dikirim ke Kota Makassar. Tak hanya itu di tengah dampak kekeringan El Nino hasil pertanian tetap tumbuh subur. Hal itu karena antisipasi yang telah dilakukan masyarakat dengan membangun 1000 embung.

Potret drum dan embung untuk irigasi pertanian Desa Kaenrapia | Instagram KBA Kanreapia
info gambar

Potret drum dan embung untuk irigasi pertanian Desa Kaenrapia | Instagram KBA Kanreapia


Sebelum merasakan dampak gotong royong itu, masyarakat sempat meragukan Jamaluddin yang lama merantau untuk menempuh pendidikan. Saat kembali ke desa dan mendirikan Rumah Koran serta program sosial, hanya sedikit dari mereka yang mendukung. Ia pun menghadapi tantangan besar dalam mengajak petani bergerak bersama membangun desa melalui pendidikan.

Ia diremehkan dan dijauhi. Namun hal itu tak membuat Jamaluddin patah arang, ia terus menerus melangkah dan merangkul para petani untuk bergabung bersama membangun desa. Hingga mereka menerima kehadiran Jamaluddin. Mereka tak segan datang di Rumah Koran untuk mengikuti kegiatan musyawarah hingga belajar membaca, menulis dan berhitung.

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat hingga perlahan-lahan media cetak tergantikan dengan media digital. Jamaluddin pun memikirkan masa depan Rumah Koran. Bagaimana agar Rumah Koran tetap bertahan tanpa menghilangkan identitasnya?

Ia menjawab bahwa perlu adanya inovasi agar kegiatan literasi terus berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah dengan mengumpulkan dan mencetak berita tentang Rumah Koran dari media sosial, sekaligus menargetkan pendirian Museum Koran di masa depan. Ia melakukan terobosan agar Rumah Koran tetap dikenal oleh generasi mendatang sebagai museum warisan media cetak.

Tak Sekadar Rumah Baca Anak-Anak, Rumah Koran Menjadi Rumah Berbagi Semua Kalangan

Potret kegiatan mahasiswa yang diadakan di Rumah Koran | Instagram Rumah Koran
info gambar

Potret kegiatan mahasiswa yang diadakan di Rumah Koran | Instagram Rumah Koran


Awal mula berdirinya Rumah Koran memang diperuntukkan sebagai wadah belajar anak-anak, tetapi fungsinya menjadi lebih luas lagi ketika Rumah Koran berinisiatif membentuk program berbagi. Berbagi apa? Rumah Koran berbagi ilmu, informasi, alat pertanian dan sayuran.

Potret realisasi program Rumah Koran Berbagi Alat Pertanian (100 Caping) kepada para petani | Instagram KBA Kanreapia
info gambar

Potret realisasi program Rumah Koran Berbagi Alat Pertanian (100 Caping) kepada para petani | Instagram KBA Kanreapia


Atas besarnya kepedulian terhadap sesama itu, Jamaluddin mendapatkan julukan petani dermawan. Ia menjadi inspirator para petani agar menjadi petani yang senantiasa tangan di atas. Hasil bumi yang melimpah di desa tak sepatutnya dimakan sendiri, tetapi alangkah lebih berkah apabila sedikit dari banyaknya itu dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Beberapa realisasi dari Rumah Koran Berbagi itu di antaranya, berbagi ilmu dan info kepada semua kalangan, berbagi caping kepada 100 petani, berbagi sayur kepada 100 panti asuhan dan korban bencana alam.

Buah Jerih Payah Jamaluddin: Literasi Mengubah Wajah Desa Kanreapia

Potret seorang anak membaca dinding koran | Instagram Rumah Koran
info gambar

Potret seorang anak membaca dinding koran | Instagram Rumah Koran


Melalui kegiatan Rumah Koran, kini 75% penduduk di Desa Kaenrapia lebih melek literasi, mulai dari membaca, menulis dan berbahasa internasional seperti bahasa arab dan bahasa Inggris. Tak hanya itu mereka termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Jamaluddin berhasil menyulap kandang bebek menjadi rumah literasi yang hangat canda dan tawa para petani dan anak-anak dalam mengejar ketertinggalan pendidikan. Atas kesabaran, ketekunan dan kegigihannya beserta para pengajar Rumah Koran, anak-anak menjadi lancar membaca, menulis dan berhitung.

Selain itu, para petani yang tadinya tak tahu cara memberi pupuk dengan dosis yang benar karena tak bisa membaca aturan pemakaian pada kemasan, setelah belajar membaca dari Rumah Koran mereka bisa memahami aturan pemakaian. Tak sedikit undangan sebagai narasumber Jamaluddin hadiri.

Potret Jamaluddin diundang sebagai narasumber di salah satu program tayangan TVRI | Instagram Rumah Koran
info gambar

Potret Jamaluddin diundang sebagai narasumber di salah satu program tayangan TVRI | Instagram Rumah Koran


Kiprah Jamaluddin dalam upaya membangun kemajuan desanya terdengar nyaring di berbagai daerah hingga luar negeri. Apresiasi dan penghargaan beruntut mengharumkan namanya. Tahun 2017, ia menerima apresiasi Satu Indonesia Award (SIA) dari PT Astra Internasional Tbk di bidang pendidikan.

Pada tahun 2021 itu, Desa Kaenrapia mendapatkan penghargaan dan pembinaan berkelanjutan menuju desa sejahtera dari PT Astra Internasional Tbk dalam program Kampung Berseri Astra. Melalui edukasi dan penerapan 4 pilar Astra, Jamaluddin mewakili desanya meraih apresiasi Enviromental And Social Innovation Award 2025 sebagai Local Heri Inspiratif.

Potret Jamaluddin sebagai masyarakat binaan PT Astra Internasional Tbk melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), menerima apresiasi Enviromental And Social Innovation Award 2025 di bidang Local Hero Sistem Pangan yang Sehat untuk Manusia dan Ekosistem | Instagram KBA Kanreapia
info gambar

Potret Jamaluddin sebagai masyarakat binaan PT Astra Internasional Tbk melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), menerima apresiasi Enviromental And Social Innovation Award 2025 di bidang Local Hero Sistem Pangan yang Sehat untuk Manusia dan Ekosistem | Instagram KBA Kanreapia


Dari canda dan tawa para petani dan generasi bangsa di dalam hangatnya dinding Rumah Koran, kini Desa Kaenrapia dikenal sebagai Desa Edukasi Wisata yang menginspirasi dan menciptakan mimpi membangun kemajuan negeri.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ES
FS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.