legenda si layung dan si kohkol mitos ikan keramat di situ gede tasikmalaya - News | Good News From Indonesia 2025

Legenda Si Layung dan Si Kohkol, Mitos Ikan Keramat di Situ Gede Tasikmalaya

Legenda Si Layung dan Si Kohkol, Mitos Ikan Keramat di Situ Gede Tasikmalaya
images info

Legenda Si Layung dan Si Kohkol, Mitos Ikan Keramat di Situ Gede Tasikmalaya


Situ Gede merupakan salah satu danau yang ada di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada sebuah legenda tentang Si Layung dan Si Kohkol yang dipercaya dalam mitos sebagai sosok ikan keramat yang jadi penjaga danau tersebut.

Selain Si Layung dan Si Kohkol, ada dua ikan keramat lain yang juga menjadi mitos di Situ Gede. Dua ikan lainnya tersebut adalah Si Gendam dan Si Genjreng.

Keempat ikan keramat ini dipercaya sebagai sosok penjaga di Situ Gede. Setiap orang yang datang mesti menjaga perilakunya masing-masing agar ikan keramat ini tidak menghadirkan marabahaya untuknya.

Bagaimana kisah dari legenda Si Layung dan Si Kohkol yang menjadi mitos ikan keramat yang ada di Situ Gede tersebut?

Legenda Si Layung dan Si Kohkol

Dikutip dari Ridzky Firmansyah dan Tedi Permadi, "Mitos Penjaga Danau Si Layung dan Si Kohkol dalam Cerita Rakyat di Tasikmalaya Sebagai Media Konservasi Lingkungan" dalam Prosiding The Third Confierence on Language, Linguistics and Literature (Colalite) 2017, cerita terkait legenda Si Layung dan Si Kohkol ini berkaitan dengan mitos serta peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Menurut kisahnya, Si Layung dan Si Kohkol merupakan jelmaan dari dua pengawal kerajaan yang ditugaskan untuk menjaga daerah tersebut. Sebab daerah Situ Gede diyakini sebagai tempat makam Prabu Adilaya atau Dilaga.

Dalam legendanya, Prabu Adilaya dulunya dibunuh oleh kedua istrinya. Hal ini disebabkan karena kedua istrinya tidak pernah mendapatkan hak dari Prabu Adilaya.

Prabu Adilaya dikenal lebih suka untuk fokus mencari ilmu. Hal inilah yang membuat dirinya tidak memenuhi hak dan kebutuhan dari kedua istrinya tersebut.

Setelah membunuh Prabu Adilaya, kedua istrinya ini berusaha menutup jejak atas apa yang sudah dilakukan. Kedua istrinya ini kemudian mengubur jasad Prabu Adilaya di sebuah daratan yang muncul di tengah sungai.

Namun sayang, usaha kedua istrinya ini tidak berhasil menutup kabar tentang kematian Prabu Adilaya. Kabar ini akhirnya sampai di telinga ibu Prabu Adilaya.

Setelah mengetahui kematian anaknya, ibu Prabu Adilaya menangis tanpa henti. Air mata ibu Prabu Adilaya ini kemudian berubah menjadi sebuah danau dan menjadi asal usul dari Situ Gede.

Sang ibu kemudian memerintahkan dua orang pengawal untuk menjaga makam anaknya. Kedua pengawal inilah yang kemudian menjelma sebagai Si Layung dan Si Kohkol, sosok ikan keramat yang menjadi penjaga Situ Gede.

Mitos Ikan Keramat di Situ Gede Tasikmalaya

Keberadaan Si Layung dan Si Kohkol tidak bisa dijumpai begitu saja. Namun menurut legendanya, jika ikan keramat ini muncul, maka hal tersebut bisa menjadi penanda bahwa hal buruk akan terjadi.

Kemunculan Si Layung dan Si Kohkol bisa menjadi penanda bahwa situasi di daerah tersebut sedang tidak aman. Situasi tidak aman ini tidak hanya berkaitan dengan keadaan alam yang buruk saja.

Jika ikan keramat yang menjadi sosok penjaga ini muncul, maka keadaan situasi politik di daerah tersebut dipercaya juga sedang tidak baik-baik saja. Selain itu, ikan keramat ini juga dipercaya akan muncul ketika ada orang-orang yang berbuat sompral atau tidak baik di sekitar Situ Gede.

Kemunculan ikan keramat ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sudah marah atas kondisi dan situasi yang tengah terjadi. Oleh sebab itu, menurut kepercayaan masyarakat juga berkembang bahwa setiap orang yang datang ke Situ Gede juga mesti menjaga sikap agar marabahaya tidak terjadi di kemudian hari.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.