persija dan persib klub sepak bola yang sama sama punya pahlawan nasional - News | Good News From Indonesia 2025

Persija & Persib, Klub Sepak Bola yang Sama-sama Punya Pahlawan Nasional

Persija & Persib, Klub Sepak Bola yang Sama-sama Punya Pahlawan Nasional
images info

Persija & Persib, Klub Sepak Bola yang Sama-sama Punya Pahlawan Nasional


Persija Jakarta dan Persib Bandung punya satu kesamaan, yakni sama-sama punya pahlawan nasional.

Persija dan Persib dikenal sebagai dua klub yang jadi seteru berat. Meski demikian, ada masanya pula ketika keduanya sama-sama jadi alat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka.

Ya, sejarah memang mencatat bahwa sepak bola pernah jadi sarana perjuangan kemerdekaan. Persija dan Persib masing-masing punya figur penting yang sekaligus merupakan tokoh pergerakan nasional, yakni MH Thamrin dan Otto Iskandar Dinata. 

Saat masih menjadi aktivis pergerakan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, MH Thamrin dan Otto Iskandardinata juga menjadi pengurus Persib dan Persija. Meski berbeda klub, kedua orang yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional itu punya semangat yang sama: Mengeluarkan Indonesia dari belenggu penjajahan.

baca juga

MH Thamrin: Sang Pemupuk Kebangsaan, Pelindung Persija

Mohammad Husni (MH) Thamrin adalah sosok penggila sepak bola yang semasa hidupnya dipaksa merasakan hal pahit: Sepak bola hanya bisa dinikmati keturunan Belanda.

Pada era kolonial, orang-orang pribumi tak boleh bermain sepak bola di lapapangan bond atau perkumpulan sepak bola orang Eropa. Untuk itulah, Thamrin mengupayakan agar perkumpulan prinumi, khususnya Persija yang saat itu masih bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), bisa memiliki lapangan.

Thamrin memandang sepak bola sebagai alat perjuangan sekaligus bisa menumbuhkan rasa kebangsaan. Gagasan itulah yang dituangkannya lewat lapangan sepak bola.

Thamrin juga mendukung penuh pergantian nama VBB (Voetball Bond Boemipoetera) menjadi VIJ. Bagi Thamrin, VIJ adalah wujud revolusioner kebangsaan. Hubungan Thamrin dan VIJ terus terbangun, hingga masuk ke dalam struktur VIJ sebagai pelindung (beschermer). Tak heran apabila Thamrin dianggap sosok yang sangat berjasa menghidupkan persepakbolaan di Jakarta.

Saat mengurus VIJ, Thamrin turut berperan sebagai penghubung antara perkumpulan tersebut dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya, di mana Otto Iskandardinata adalah salah satunya.

baca juga

Otto Iskandardinata: Tokoh Pergerakan Nasional dan Pemimpin Persib

Raden Otto Iskandardinata berasal keluarga bangsawan (menak) Sunda. Semasa hidupnya, ia dikenal aktif berorganisasi, salah satunya di perkumpulan Budi Utomo, bahkan sampai menjadi Ketua Cabang Bandung tahun 1921

Otto terjun ke dalam kepengurusan Persib saat rapat yang bertempat di Gedung Himpoenan Saoedara pada 25 Februari 1938 mengangkat dirinya untuk memimpin Persib. Ia dibantu oleh wakil ketua Anwar Soetan Pamoentjak, sekretaris Soeprodjo, dan komisaris: Mohamad Koerdie, Bakrie Soeraatmadja, A. Moenadi, serta Enoeng. 

Pada dasarnya, Otto memang pemain sepak bola. Saat beraksi di lapangan hijau, ia biasa menempati posisi gelandang. 

Seperti disinggung sebelumnya, Otto dan Thamrin pernah menjalin relasi. Dari relasi itu, pernah digelar dua kali pertandingan eksebisi dua kali pada 1932 dan 1933. Kala itu, tokoh-tokoh pergerakan nasional turut diajak ikut beermain.

Tak hanya itu, Otto juga pernah mengajak Soekarno membuka kompetisi PSSI pada 16 Mei 1932. Saat itu, Soekarno belum lama bebas dari penjara Sukamiskin, Bandung.

Nama Otto Iskandardinata kini diabadikan menjadi nama stadion yang sempat digunakan Persib untuk berkompetisi, yakni Stadion Si Jalak Harupat. Untuk diketahui, Si Jalal Harupat adalah julukan yang disematkan kepada Otto.

Penamaan ini bermula pada 2003 Ketika stadion berada dalam proses pembangunan. Pemerintah Kabupaten Bandung mengadakan lomba penamaan stadion yang dapat diikuti oleh masyarakat Kabupaten Bandung dengan hadiah Rp10juta.

Nama stadion yang diusulkan harus memenuhi sejumlah syarat, mulai dari mencerminkan unsur kepahlawanan, semangat, hingga nilai-nilai lokal. Singkat cerita, jadilah stadion tersebut diberi nama Si Jalak Harupat.

baca juga

 

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.