dari desa ke benua eropa mumuh muhtar petani cabai yang mendunia lewat inovasi produk olahan - News | Good News From Indonesia 2025

Mumuh Muhtar, Petani Cabai yang Mendunia lewat Inovasi Produk Olahan dari Desa

Mumuh Muhtar, Petani Cabai yang Mendunia lewat Inovasi Produk Olahan dari Desa
images info

Mumuh Muhtar, Petani Cabai yang Mendunia lewat Inovasi Produk Olahan dari Desa


Siapa sangka, dari sebuah kampung kecil di Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, lahir sosok inspiratif bernama Mumuh Muhtar (56). Ia adalah petani cabai asal Kampung Gembrong yang berhasil membuktikan bahwa inovasi dan semangat pantang menyerah dapat membawa produk desa menembus pasar dunia.

Perjalanan Mumuh tidaklah mudah. Awalnya, ia hanyalah petani cabai biasa yang menggantungkan penghasilan dari hasil panen yang dijual mentah ke pasar tradisional. Namun, fluktuasi harga cabai yang sering tidak menentu membuatnya kerap mengalami kerugian.

Saat harga jatuh, hasil kerja keras berbulan-bulan seolah tidak berarti. Dari situ, Mumuh mulai merenung dan berpikir: bagaimana agar hasil panennya tidak sekadar dijual mentah, tetapi bisa memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan tahan lama?

Dengan ketekunan dan keberanian mencoba hal baru, ia mulai bereksperimen mengolah cabai menjadi berbagai produk olahan. Berbekal alat sederhana di dapur rumahnya, ia menciptakan produk seperti bubuk cabai kering, minyak cabai, hingga manisan cabai.

baca juga

Sebuah inovasi yang terbilang unik dan belum banyak dilakukan oleh petani lain di sekitarnya. Produk-produk tersebut tak hanya tahan lama, tetapi juga memiliki cita rasa khas yang disukai konsumen lokal.

Perlahan tapi pasti, hasil usahanya mulai dikenal. Awalnya, produk olahan cabai buatan Mumuh hanya dijual di sekitar Cigombong dan Bogor. Namun, kualitas rasa dan daya tahannya membuat produk itu mulai dilirik oleh para pembeli dari luar daerah.

Ia pun semakin percaya diri untuk terus meningkatkan kualitas produksi dan memperluas pasar.

Langkah Mumuh semakin mantap ketika ia bergabung dalam Program Desa Emas Nasional, sebuah inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang digagas oleh Yayasan Indonesia Setara bekerja sama dengan Inotex Foundation.

Melalui program ini, ia memperoleh pelatihan mengenai pengolahan hasil pertanian, manajemen usaha, serta strategi pemasaran digital. Tak hanya itu, program tersebut juga membuka akses jaringan ke pasar yang lebih luas, termasuk peluang ekspor ke luar negeri.

Mumuh Muhtar (Kiri) pada saat menjelaskan produknya di acara Agrinex Jakarta. (7/11/2025) | sumber foto: Dok. Pribadi Mumuh Muhtar
info gambar

Mumuh Muhtar (Kiri) pada saat menjelaskan produknya di acara Agrinex Jakarta. (7/11/2025) | sumber foto: Dok. Pribadi Mumuh Muhtar


Berkat pendampingan yang intensif dan semangat belajar yang tinggi, Mumuh terus melakukan inovasi. Ia memperhatikan standar kebersihan, pengemasan, dan legalitas produk agar bisa bersaing di pasar modern.

baca juga

Bahkan, ia mulai mengadopsi prinsip pertanian berkelanjutan, meminimalkan penggunaan pestisida kimia, dan memanfaatkan limbah pertanian untuk pupuk organik. Langkah-langkah tersebut meningkatkan citra produknya di mata pembeli internasional yang kini semakin peduli terhadap produk ramah lingkungan.

Usaha kerasnya berbuah manis. Produk olahan cabai buatan Mumuh kini berhasil menembus pasar Eropa, terutama ke beberapa negara seperti Belanda dan Jerman. Permintaan datang melalui mitra ekspor yang melihat potensi besar dalam produk tradisional khas Indonesia dengan cita rasa autentik.

“Tidak pernah terbayang sebelumnya, cabai dari kampung kecil kami bisa sampai ke luar negeri. Ini bukti bahwa petani desa juga bisa go global asal mau belajar dan berinovasi,” ujar Mumuh dengan senyum bangga.

Kisah sukses Mumuh Muhtar menjadi inspirasi bagi banyak petani lain di wilayah Cigombong dan sekitarnya. Ia kerap diundang untuk berbagi pengalaman dalam pelatihan pertanian dan kewirausahaan desa. Banyak anak muda desa yang kini mulai tertarik menekuni dunia pertanian modern karena melihat keberhasilan sosok sederhana tersebut.

Mumuh juga aktif mengajak para petani di lingkungannya untuk bergabung dalam kelompok tani dan melakukan pengolahan bersama. Ia percaya bahwa kemajuan desa hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan saling berbagi pengetahuan.

Kini, Mumuh tidak hanya dikenal sebagai petani, tetapi juga sebagai pelaku usaha lokal yang mendunia. Produk cabainya menjadi simbol semangat baru bagi masyarakat desa. Bahwa dari tanah yang sederhana, dapat tumbuh mimpi besar yang mengharumkan nama daerah hingga ke mancanegara.

baca juga

Melalui kisah Mumuh Muhtar, kita belajar bahwa kemajuan desa tidak melulu bergantung pada teknologi besar atau modal besar. Dengan inovasi, kolaborasi, dan tekad yang kuat, potensi lokal dapat menjadi kekuatan global.

Cigombong kini patut berbangga memiliki sosok yang mampu membuktikan bahwa dari tangan petani desa pun, cita rasa Indonesia bisa mendunia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.