Hari Toleransi Internasional menjadi salah satu peringatan 16 November yang diperingati oleh dunia. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk menegakkan nilai penghargaan terhadap kerukunan antar budaya, agama, serta kelompok sosial.
Hari Toleransi Internasional juga bukan sekadar peringatan biasa, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap inklusifitas dan penghargaan terhadap perbedaan.
Sejarah dan Tujuan Peringatan Hari Toleransi Internasional
Sebelum diresmikan di tahun 1995, Hari Toleransi Internasional memiliki sejarah yang panjang. Perjalanan lahirnya Hari Toleransi Internasional ini diwarnai dengan perjuangan orang-orang hebat yang aktif menyuarakan nilai-nilai toleransi.
Mahatma Gandhi kembali ke India dari Afrika Selatan pada tahun 1915 untuk memperjuangkan kebebasan melalui pendekatan non-kekerasan dan toleransi di sana. Kemudian pada tahun 1963, Martin Luther King Jr. menyampaikan pidato legendarisnya “I Have a Dream” yang menjadi simbol perjuangan kesetaraan rasial. Setahun kemudian, Civil Rights Act of 1964 disahkan untuk melarang diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau asal negara.
Puncaknya, pada tahun 1995 dimana PBB menetapkan tahun itu sebagai Year for Tolerance sebagai bentuk peringatan atas disahkannya The Declaration of Principles on Tolerance atau Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi.
Deklarasi tersebut menegaskan bahwa toleransi bukanlah sikap membiarkan atau bersikap acuh tak acuh. Toleransi merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, ekspresi, dan cara hidup manusia.
Dalam rangka memperingati Tahun Toleransi PBB ini, yang juga bertepatan dengan peringatan 125 tahun kelahiran Mahatma Gandhi, UNESCO menetapkan UNESCO-Madanjeet Singh Prize. Penghargaan ini merupakan bentuk penghargaan bagi individu maupun kelompok yang berkontribusi dalam mempromosikan semangat toleransi dan non-kekerasan di bidang ilmiah, seni, budaya, atau komunikasi.
Pada tahun 1996, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 51/95 PBB dan sekaligus menetapkan 16 November sebagai tanggal Hari Toleransi Sedunia. Dengan ditetapkannya PBB Hari Toleransi Internasional ini, PBB juga mengajak anggotanya untuk turut memperingatinya melalui kegiatan edukatif dan publik.
Seperti yang diungkapkan oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, di peringatan Hari Toleransi Internasional tahun 2015 bahwa walaupun dunia semakin terhubung, hal itu tidak selalu berarti lebih saling memahami. Maka dari itu, Negara perlu berinvestasi dalam pendidikan, inklusi, dan kesempatan yang setara untuk membangun masyarakat yang menghargai perbedaan dan memperkuat rasa saling percaya.
Cara Memperingati Hari Toleransi Internasional
Ada berbagai cara memperingati Hari Toleransi Internasional yang bisa Kawan GNFI lakukan. Kamu bisa mengikuti tema yang dikeluarkan oleh PBB di setiap perayaan Hari Toleransi Internasional.
Namun, tema Hari Toleransi Internasional 2025 belum secara resmi diluncurkan oleh PBB. Tetapi kamu bisa melakukan beberapa aktivitas berikut yang tetap mendukung nilai-nilai toleransi:
1. Kenali perbedaan budaya
Toleransi bisa berawal dari diri kita sendiri. Maka dari itu, mengenal budaya lain dapat membantu kita memahami cara hidup yang berbeda dari milik kita, seperti membaca artikel, menonton film dokumenter, atau mengikuti kegiatan budaya bisa memperluas perspektif.
2. Mengadakan workshop tentang toleransi kepada anak-anak
Mengajarkan nilai toleransi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang inklusif. Sekolah dan komunitas dapat bekerja sama menanamkan nilai menghargai perbedaan ini kepada generasi muda dalam kegiatan Hari Toleransi di Sekolah.
3. Mengikuti kampanye digital tentang toleransi
Kamu bisa menggunakan tagar seperti #ToleranceDay #16November #RespectDiversity atau menggunakan caption Hari Toleransi. Hal ini tidak hanya sekadar membuat Hari Toleransi menjadi lebih meriah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghargai perbedaan.
Mengikuti kegiatan lintas agama atau budaya
Banyak lembaga dan komunitas mengadakan diskusi terbuka seputar toleransi. Kegiatan ini dapat memperkaya wawasan untuk memahami isu-isu sosial lebih dalam.
Menyebarkan informasi mengenai nilai-nilai toleransi di media sosial
Media sosial adalah alat efektif untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi. Kamu bisa membagikan poster Hari Toleransi, kutipan, atau video pendek, sehingga lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya toleransi dalam kehidupan sosial.
Inspirasi Ucapan Hari Toleransi Internasional 2025
Berikut beberapa contoh ucapan Hari Toleransi Internasional yang bisa kamu pakai untuk media sosial atau kamu bagikan kepada teman, keluarga, atau komunitas:
- Selamat Hari Toleransi Internasional! Mari kita jalin persatuan dalam keragaman.
- 16 November: Hari Toleransi untuk menghargai perbedaan dan merayakan kemanusiaan.
- Toleransi bukan hanya kata, tapi tindakan: mendengarkan tanpa menghakimi. Selamat Hari Toleransi 2025!
- On International Day for Tolerance 2025: Let’s embrace diversity and build bridges, not walls.
- Hari ini dan setiap hari: keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan.
- Selamat 16 November! Semoga sikap ramah dan menghargai sesama terus tumbuh di lingkungan kita.
- Tolerance means giving every other human being every right you claim for yourself—let’s live it together today.
- Yuk rayakan Hari Toleransi Internasional dengan rangkul segala perbedaan!
- Toleransi adalah fondasi keberlangsungan masyarakat untuk hidup damai. Maka dari itu, mari kita wujudkan bersama fondasi masyarakat yang kuat!
- Happy International Day for Tolerance! Dukung keragaman, lawan diskriminasi.
Peringatan Hari Toleransi Internasional 2025 menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan kembali cara kita memperlakukan sesama. Mari jadikan peringatan 16 November ini sebagai titik awal untuk membangun dunia yang lebih indah dengan penuh rasa hormat, pengertian, dan persatuan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News