kota subulussalam salah satu kota terluas di indonesia yang penduduknya sedikit - News | Good News From Indonesia 2025

Kota Subulussalam: Salah Satu Kota Terluas di Indonesia yang Penduduknya Sedikit

Kota Subulussalam: Salah Satu Kota Terluas di Indonesia yang Penduduknya Sedikit
images info

Kota Subulussalam: Salah Satu Kota Terluas di Indonesia yang Penduduknya Sedikit


Kota Subulussalam adalah kota terluas di Provinsi Aceh. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Subulussalam menyebutkan, kota ini memiliki total luas wilayah sebesar 1.392,00 km2, sangat jauh jika dibandingkan kota-kota di Aceh lainnya. Bahkan, ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh, luasnya hanya sekitar 61,36 km2.

Tak hanya menjadi yang terluas di Provinsi Aceh, Kota Subulussalam juga masuk ke dalam daftar kota terluas di Indonesia. Kota ini berada di posisi ke-4 setelah Kota Palangka Raya, Dumai, dan Tidore Kepulauan sebagai kota terluas di Indonesia.

Kota Subulussalam hanya memiliki lima kecamatan, yaitu Kecamatan Simpang Kiri, Penanggalan, Rundeng, Sultan Daulat, dan Longkib. Lebih lanjut, per 2024, data yang diterbitkan dalam Kota Subulussalam dalam Angka, jumlah penduduknya adalah 105.553 jiwa. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dengan luas dan jumlah penduduk itu, artinya kepadatan penduduk per km di Kota Subulussalam berkisar kurang lebih 76 jiwa per km. Jumlah ini relatif sedikit jika dibandingkan dengan kota-kota di Aceh atau Indonesia secara keseluruhan.

Bersama dengan Kota Tidore Kepulauan, Kota Subulussalam merupakan kota dengan kepadatan penduduk terendah di Indonesia. Kota ini juga didaulat sebagai kota tersepi. Bisa dibayangkan betapa sunyi dan syahdunya kota ini?

baca juga

Sejarah Kota Subulussalam

Merangkum dari Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam, jauh sebelum menjadi sebuah kota, nama “Subulussalam” sudah ada dan diberikan oleh mantan Gubernur Aceh sekaligus ulama termasyhur saat itu, mendiang Prof. Ali Hasyimi.

Prof. Ali memberikan nama itu pada 14 September 1962 saat berkunjung ke daerah tersebut. Nama “Subulussalam” terdengar unik, seperti kata yang diambil dari bahasa Arab. Tak salah, nama kota ini memang diambil dari dua kata dalam bahasa Arab, subulu dan as-salam, yang masing-masing berarti jalan-jalan dan kedamaian.

Sederhananya, nama kota ini berarti jalan menuju keselamatan atau kedamaian. Besar harapan agar Kota Subulussalam tumbuh menjadi kota yang damai dan sejahtera.

Tak hanya itu, Prof. Ali juga berharap agar Subulussalam dapat tumbuh dengan syariat Islam yang baik, sejalan dengan tujuannya untuk menjadikan Subulussalam sebagai Kota Ibadah.

Lebih lanjut, pembentukan Kota Subulussalam sebagai daerah otonom bermula pada 27 April 1999. Saat itu, Kabupaten Aceh Singkil dari Kabupaten Aceh Selatan.

Namun, saat itu ada perebutan ibu kota antara masyarakat Kecamatan Singkil dengan masyarakat di Kecamatan Simpang Kiri. Dua kubu ini ingin ibu kota Aceh Singkil berada di Singkil dan Subulussalam.

Perebutan itu semakin memanas kala masyarakat menggelar unjuk rasa. Bahkan, ada yang sampai tidur di jalanan untuk menghalangi rombongan Syamsuddin Mahmud, Gubernur Aceh saat itu, yang tengah menuju Singkil untuk meresmikan daerah tersebut sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.

Akhirnya, diadakanlah musyawarah bersama. Salah satu kesepakatan yang diambil adalah Subulussalam bakal menjadi daerah otonom selayaknya Kabupaten Aceh Singkil.

Setelah lika-liku yang panjang, akhirnya pada 2 Januari 2007, Kota Subulussalam resmi dibentuk. Pembentukan kota ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2007.

baca juga

Potensi Kota Subulussalam

Terletak di ujung selatan Provinsi Aceh, Kota Subulussalam dikelilingi oleh banyak hutan rimbun. Ada juga pegunungan dan sungai-sungai yang melengkapi topografi kota itu.

Salah satu bentang alam yang paling populer adalah Gunung Leuser. Konon, ada yang mengatakan jika Gunung Leuser merupakan salah satu gunung dengan jalur pendakian tersulit di Indonesia.

Meskipun penduduknya sedikit, Kota Subulussalam memiliki potensi yang besar, apalagi sumber daya alamnya juga sangat mendukung. Kota ini punya beberapa komoditas andalan, seperti padi, kelapa sawit, karet, sampai semangka.

Sepanjang tahun 2024, luas panen padi di Kota Subulussalam mencapai 72,25 hektare. Sementara itu, produktivitas padinya adalah 10,3 ton/hektare.

Subulussalam juga memiliki potensi wisata alam yang patut diperhitungkan. Banyak air terjun di kota ini, hingga julukan “Kota 1001 Air Terjun” pun disematkan.

Dengan berbagai potensi itu, jika dimanfaatkan dengan baik, Kota Subulussalam akan mengalami kemajuan yang signifikan. Belum lagi kota ini juga merupakan kawasan strategis karena menjadi lintasan dari Medan ke Aceh.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.