Pulau Pasir Putih, Tomahu, dan Fogi adalah tiga pulau yang ada di sisi barat Pulau Buru. Ada sebuah cerita rakyat dari Maluku yang mengisahkan tentang legenda asal usul Pulau Pasir Putih, Pulau Tomahu, dan Pulau Fogi tersebut.
Menurut kisahnya, ketiga pulau ini tercipta akibat tanah yang terlempar dari puncak Gunung Kepala Madan. Lantas bagaimana kisah lengkap dari cerita rakyat Maluku tersebut?
Legenda Asal Usul Pulau Pasir Putih, Tomahu, dan Fogi, Cerita Rakyat dari Maluku
Dikutip dari artikel Fandi Marua, "Terbentuknya Pulau Pasir Putih, Pulau Tomahu, dan Pulau Fogi" dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Buru, dikisahkan pada zaman dahulu di Pulau Buru hiduplah sepasang ekor burung elang raksasa. Elang raksasa tersebut memiliki tubuh dan kondisi fisik yang sangat besar.
Sehari-hari burung elang raksasa ini terbang di langit Pulau Buru. Sepasang burung elang raksasa ini dikenal suka menjaga keamanan yang ada di Pulau Buru.
Jika ada orang jahat yang ingin merusak wilayah tersebut, maka kedua burung elang raksasa ini tidak segan untuk mencelakainya. Hal ini membuat masyarakat Pulau Buru merasa aman dengan keberadaan kedua burung elang raksasa itu.
Pada suatu hari, kedua burung elang raksasa ini terbang mengitari langit Pulau Buru seperti biasa. Mereka terbang ke semua penjuru untuk memastikan keamanan Pulau Buru.
Setelah terbang berkeliling, pasangan burung elang raksasa ini kemudian memutuskan untuk beristirahat. Mata mereka kemudian tertuju pada gunung tinggi yang ada di Pulau Buru.
Gunung tersebut dikenal dengan nama Gunung Kepala Madan. Kedua burung elang raksasa ini kemudian memutuskan beristirahat di puncak Gunung Kepala Madan sambil memperhatikan situasi di sekitar.
Kedua burung elang raksasa ini memperhatikan pemandangan dengan seksama. Tanpa sadar, salah satu dari burung elang raksasa ini jatuh puncak gunung tersebut.
Burung elang raksasa ini kemudian menghentakkan kakinya ke puncak Gunung Kepala Madan agar tidak terjatuh. Tiga kali burung elang raksasa ini menghentakkan kakinya yang besar itu.
Tanpa sadar, hentakan kaki burung elang raksasa ini merobek puncak Gunung Kepala Madan. Hentakan pertama membuat tanah yang ada di puncak gunung terlempar ke laut dan berubah menjadi sebuah pulau.
Pulau ini dikenal dengan nama Pulau Tomahu. Hentakan kedua juga sama.
Tanah yang terlempar ke laut kembali berubah menjadi pulau. Pulau tersebut kemudian dikenal dengan nama Pulau Tengah atau Pulau Pasir Putih.
Hentakan terakhir dari burung elang raksasa ini kembali merobek puncak Gunung Kepala Madan. Tanah yang ada di puncak gunung kembali terlempar ke lautan.
Sama seperti dua kejadian sebelumnya, tanah tersebut kembali berubah menjadi sebuah pulau. Pulau ini kemudian dikenal dengan nama Pulau Fogi.
Ketiga pulau kecil ini akhirnya terbentuk dan saling berdekatan. Seiring berjalannya waktu, orang-orang kemudian mulai datang ke Pulau Tengah.
Pulau ini dipenuhi oleh hamparan pasir putih. Atas dasar ini pula pulau tersebut juga dikenal dengan nama Pulau Pasir Putih.
Lambat laun, masyarakat yang mendiami Pulau Pasir Putih makin bertambah. Orang-orang silih berganti berdatangan dan menetap di pulau tersebut.
Akhirnya dibentuklah sebuah kampung yang ada di sana dan diberi nama Kampung Pasir Putih. Saat ini ketiga pulau tersebut berada di bawah wilayah administratif Provinsi Maluku.
Begitulah kisah dari legenda asal usul Pulau Pasir Putih, Pulau Tomahu, dan Pulau Fogi, salah satu cerita rakyat Maluku.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News