Dalam era globalisasi yang dinamis, generasi muda dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi, berinovasi, dan berkontribusi di tengah perubahan yang tak henti terjadi. Di saat yang sama, mereka juga mencari makna lebih dalam tentang siapa diri mereka dan bagaimana peran yang bisa mereka mainkan di dunia. Tantangan ini menuntut lebih dari sekadar kemampuan akademik, termasuk menuntut kepemimpinan, kepekaan sosial, serta kemampuan untuk bekerja lintas budaya.
Namun, ruang untuk mengasah kualitas tersebut seringkali terbatas di lingkungan pendidikan formal. Banyak anak muda yang masih mencari wadah untuk belajar dari pengalaman nyata, gagal tanpa takut dihakimi, dan berkembang melalui nilai-nilai kepemimpinan yang sejati. Menjawab kebutuhan tersebut, Join AIESEC hadir sebagai wadah bagi generasi muda untuk memulai perjalanan pengembangan diri dan kepemimpinan mereka.
Sebagai bagian dari program Experiential Leadership Development (ELD), Join AIESEC menawarkan pengalaman pendidikan non-formal bagi pemuda berusia 18–21 tahun, khususnya mahasiswa tahun pertama dan kedua di Semarang untuk menumbuhkan potensi kepemimpinan melalui pengalaman nyata. Melalui proyek sosial, kolaborasi lintas budaya, dan kerja tim yang berdampak, para peserta tidak hanya belajar memimpin orang lain, tetapi juga belajar memimpin diri sendiri.
Program Join AIESEC 2025 telah membuka pendaftaran pada 15–30 Agustus 2025 lalu, dan berhasil menarik 1.584 applicants dari berbagai universitas di Semarang. Antusiasme tinggi ini mencerminkan kesadaran yang semakin besar dari mahasiswa terhadap pentingnya ruang pengembangan diri yang berorientasi pada pengalaman dan nilai. Program Join AIESEC juga diadakan setiap tahunnya bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam mengasah kepemimpinan dan international exposure.
Proses seleksi Join AIESEC sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang dirancang untuk membantu peserta mengenal potensi dan nilai personal mereka. Dimulai dengan Youth Today, sebuah sesi pengenalan yang menyoroti pentingnya kepemimpinan dan kontribusi sosial anak muda di masa kini, dilanjutkan dengan Personal Value Assessment, Leaderless Group Discussion (LGD), dan Interview Stage. Saat ini, proses telah memasuki tahap akhir yaitu Probation Phase, di mana tersisa 90 applicants yang terus melanjutkan perjalanan pengembangan diri mereka bersama AIESEC.
Setiap tahap seleksi dirancang tidak hanya untuk menilai kemampuan, tetapi juga untuk memberikan pengalaman pembelajaran reflektif. Peserta diajak mengenal nilai-nilai utama AIESEC—Striving for Excellence, Enjoying Participation, Living Diversity, Activating Leadership, Demonstrating Integrity, dan Acting Sustainably—yang menjadi dasar dalam proses menjadi pemimpin muda yang berdampak.
Salah satu peserta, Ni Putu Oktarina, membagikan kisah dan refleksinya selama proses seleksi, “Awalnya aku pengen join AIESEC sejak jadi maba, tapi sempat batal karena satu dan lain hal. Di semester 3, aku akhirnya mantapkan diri buat daftar jadi AIESECer. Waktu itu aku mikirnya nothing to lose aja, sambil enjoy setiap tahap seleksinya, dan sekarang aku udah sampai di tahap probation! Jujur, rasanya senang banget. Selama proses ini aku belajar banyak tentang AIESEC, leadership, dan ketemu banyak orang yang punya vibes positif serta semangat tinggi buat jadi agent of change. Definitely one of the best decisions I’ve made!”
Sementara itu, Azza Athalia, selaku Organizing Committee President (OCP) Join AIESEC 2025, juga menyampaikan harapan dan pandangannya terhadap proses rekrutmen ini, “Tujuan utama dari Join AIESEC adalah untuk menyeleksi calon anggota yang memiliki keinginan kuat untuk belajar dan berkembang melalui organisasi ini. Kami ingin setiap peserta merasakan proses pengembangan diri yang bermakna serta menikmati perjalanan mereka selama tahapan seleksi. Harapannya, mereka dapat ditempatkan di departemen yang sesuai dengan minat dan passion mereka.”
Melalui Join AIESEC 2025, AIESEC in Semarang tidak hanya membuka kesempatan bagi anak muda untuk bergabung sebagai anggota, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa kepemimpinan sejati berawal dari proses reflektif, kolaboratif, dan penuh keberanian untuk bertindak.
Dengan semangat keberagaman dan nilai-nilai kepemimpinan yang inklusif, AIESEC in Semarang berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi para peserta untuk menemukan makna kepemimpinan yang sejati dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
