ekonomi kreatif harta karun indonesia yang bisa dioptimalkan lewat kolaborasi - News | Good News From Indonesia 2025

Ekonomi Kreatif, "Harta Karun" Indonesia yang Bisa Dioptimalkan Lewat Kolaborasi

Ekonomi Kreatif, "Harta Karun" Indonesia yang Bisa Dioptimalkan Lewat Kolaborasi
images info

Ekonomi Kreatif, "Harta Karun" Indonesia yang Bisa Dioptimalkan Lewat Kolaborasi


Indonesia punya "harta karun" yang penuh potensi. Namanya ekonomi kreatif.

Fakta membuktikan, ekonomi kreatif memainkan peran penting dalam menggerakan perekonomian negeri ini. Sektor tersebut diketahui menyumbang 7% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski bukan yang terbesar, dampak ekonomi kreatif terhadap perekonomian juga tentu tidak bisa diremehkan. Apalagi, ekonomi kreatif juga masih menyimpan potensi besar yang masih bisa terus dimaksimalkan.

Ekonomi kreatif sendiri pada dasarnya adalah industri yang mengandalkan menggabungkan kreativitas, keahlian, dan pengetahuan manusia untuk menciptakan produk beserta nilai tambahnya. Jenisnya pun beragam, namun ada satu jenis ekonomi kreatif yang saat bisa dibilang sedang tren, yakni sektor digital.

Menurut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar, ekonomi kreatif di sektor digital sedang tren karena peluangnya terbuka besar untuk dioptimalkan. Saat berbicara dalam Bangkit Fest 2025 yang diadakan di Mangkuluhur ARTOTEL Suites, Jakarta, pada Senin (17/11/2025), Irene memaparkan bahwa terbukanya peluang tersebut utamanya ada pada ekonomi kreatif yang berwujud digital assets creation.

Digital assets creation atau penciptaan kekayaan seseorang yang dinilai bukan dari bentuk fisiknya sendiri bisa ditemukan di berbagai platform digital. Irene pun menyebut dua contoh platform yang menjadi tempat di mana digital asset bisa diciptakan, yakni gim Roblox dan Minecraft. 

"Hal hal seperti inilah yg menurut saya adalah untapped market,untapped oportunity yang bisa kita ambil," ujar Irene.

Ekonomi Kreatif, Sektor Ekonomi yang Menjanjikan untuk Masa Depan Indonesia

Kolaborasi, Kunci Menggerakan Ekonomi Kreatif

Bicara soal ekonomi kreatif, ada satu hal yang tak kalah penting, yakni kolaborasi. Lewat kolaborasi, suatu karya dapat diberi nilai ekonomi hingga kemudian jadi aset yang bernilai dan semua pihak yang terlibat pun mendapatkan keuntungan.

Masih di Bangkit Fest 2025 yang diselenggarakan oleh Good News From Indonesia (GNFI) dengan Gema Creative Network, Staf Khusus Presiden RI, Yovie Widianto, menceritakan pengalamannya mengenai kolaborasi ini. Sebagai orang yang lama berkecimpung di dunia musik yang merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif, ia merasakan betul karya-karyanya bisa lahir berkat bantuan banyak pihak, termasuk musisk dan penyanyi lain.

"Dari poin itu, salah satu yang kita penuhi adalah bagaimana kolaborasi jadi optimal dengan pekerjaannya masing-masing." kata Yovie.

Senada dengan Yovie, CEO Mantappu Corp., Jehian Sijabat, juga merasakan betul bagaimana kolaborasi amat dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif. Para kreator konten misalnya, tidak akan bisa bekerja sendiri dalam mengkomersialisasikan konten buatannya.

Jehian menuturkan bahwa banyak kreator konten yang awalnya hanya hobi, kemudian saat bertumbuh mereka pun harus memilih apakah mau terus jadi jobi atau jadi komersial. Saat mau jadi komersial itulah kolaborasi sangat dibutuhkan.

"Ketika mereka memutuskan untuk komersil, di situlah ada partner yang siap meng-handle mereka." katanya.

Tiga Subsektor Ekonomi Kreatif Ini Diprediksi Akan Jadi Tren di 2025, Apa Saja?

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.