legenda gadis ranti cerita rakyat dari sumatera barat tentang pengembaraan seorang putri - News | Good News From Indonesia 2025

Legenda Gadis Ranti, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat tentang Pengembaraan Seorang Putri

Legenda Gadis Ranti, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat tentang Pengembaraan Seorang Putri
images info

Legenda Gadis Ranti, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat tentang Pengembaraan Seorang Putri


Ada sebuah cerita rakyat dari daerah Sumatera Barat yang menceritakan tentang legenda Gadis Ranti. Legenda ini berkisah tentang pengembaraan seorang gadis dari sebuah wilayah ke tempat lainnya.

Bagaimana kisah dari legenda Gadis Ranti tersebut?

Legenda Gadis Ranti, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat

Dinukil dari buku Ceritera Rakyat Daerah Sumatera Barat, tersebutlah pada zaman dahulu hiduplah seorang gadis bernama Gadis Ranti. Dirinya baru saja merayakan ulang tahun yang ke-17 tahun.

Meskipun demikian, tidak ada perasaan senang dalam dirinya pada momen ini. Gadis Ranti merasa kesal dengan kondisi yang dia alami.

Gadis Ranti merupakan anak kesayangan kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, dia sudah dipingit sejak usia belia.

Padahal Gadis Ranti sangat ingin keluar rumah dan pergi mengembara. Gadis Ranti selalu ingin tahu bagaimana kondisi daerah lain yang ada di sana.

Apalagi Gadis Ranti mendengarkan sebuah cerita tentang sebuah negeri yang bernama Pasaman. Menurut orang-orang yang ada, nagari ini dikenal dengan keindahannya.

Akhirnya muncul niat dalam hati Gadis Ranti untuk melarikan diri dari rumah. Dia pun menyusun rencana sambil mengajak beberapa dayang sebagai pendampingnya.

Tepat pada hari yang sudah ditentukan, Gadis Ranti pergi meninggalkan rumah secara diam-diam. Hari ini juga menjadi terakhir kali dia menginjakkan rumah kedua orang tuanya.

Pengembaraan Gadis Ranti pun bermula. Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari, sampailah Gadis Ranti di daerah Pasaman.

Bonjol menjadi nagari pertama yang didatanginya. Kedatangan Gadis Ranti yang cantik jelita menarik perhatian banyak orang.

Banyak wanita yang meniru pakaian serta gaya berdandan Gadis Ranti. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa banyak wanita Bonjol yang banyak berpenampilan necis.

Perjalanan Gadis Ranti dilanjutkan ke daerah Kumpulan. Di sana, Gadis Ranti meminta dayangnya untuk mengambil buah kelapa yang ada di sana.

Gadis Ranti kemudian meminum air kelapa untuk melepas dahaga. Sementara itu, minyak kelapa dia gunakan untuk membaluri rambutnya.

Hal ini dilihat oleh masyarakat Kumpulan. Sejak saat itu, banyak pohon kelapa yang ditanam di sana dan masyarakat memanfaatkannya dengan cara yang sama.

Gadis Ranti kemudian melanjutkan perjalanan menuju Padang Ganting. Ketika sampai di daerah ini, pakaian Gadis Ranti sudah lusuh akibat perjalanan panjang.

Dirinya kemudian memutuskan untuk mengganti pakaian. Meskipun berasal dari keluarga kaya, Gadis Ranti hanya membawa pakaian sederhana saja.

Gadis Ranti tidak ingin terlihat mencolok di tengah masyarakat. Hal ini ternyata diperhatikan oleh masyarakat yang ada di Padang Ganting.

Masyarakat kemudian meniru kebiasaan Gadis Ranti. Akhirnya terkenalah masyarakat Padang Ganting dengan cara hidupnya yang sederhana.

Gadis Ranti kembali melanjutkan perjalanan menuju Padang Sawah. Seperti namanya, banyak sekali sawah yang ada di sana.

Masyarakat Padang Sawah mengolah lahan yang ada di sana sebagai petani. Gadis Ranti menyapa semua masyarakat yang ada di sana dengan ramahnya.

Keramahan Gadis Ranti ternyata menarik minat masyarakat. Sejak saat itu, masyarakat Padang Sawah selalu menyambut orang lain dengan ramah.

Padang Sawah menjadi daerah terakhir pengembaraan Gadis Ranti. Dia memutuskan kembali ke Padang Ganting dan menetap di sana.

Di Padang Ganting, ada sebuah kampung bernama Puar Ranah. Di sana hiduplah seorang wanita tua bernama Rubiah.

Gadis Ranti memutuskan untuk menetap di rumah Rubiah hingga dewasa. Dia sudah menganggap Rubiah seperti orang tuanya sendiri.

Begitulah kisah pengembaraan dalam legenda Gadis Ranti, salah satu cerita rakyat dari daerah Sumatera Barat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.