Tanaman Lidah Buaya atau lebih dikenal bahasa Latinnya Aloe Vera merupakan tanaman herbal sukulen yang mudah tumbuh dan dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Manfaat dari tanaman ini sangat beragam, meskipun yang lebih umum digunakan untuk perawatan kulit, rambut, dan kesehatan. Selain itu, ternyata tanaman Lidah Buaya bisa dijadikan sebagai olahan makan dan minuman sehat. Nah, kira-kira seperti apa ya rasanya?
Alan Efendhi, seorang petani muda dari Gunung Kidul, Yogyakarta, kini sukses mempelopori masyarakatnya untuk membudidaya tanaman Lidah Buaya. Pemilik perusahaan PT. Mount Vera Sejati dengan brand Rasane Vera, Alan memanfaatkan tanaman Lidah Buaya untuk membantu perekonomian masyarakat. Usahanya kini mulai sukses, meskipun bukan berupa bahan kosmetik, melainkan dijadikan olahan makanan dan minuman rumahan.
Meskipun tidak memiliki latar belakang di bidang pertanian, kegigihan Alan dalam menekuni tanam-menanam patut diacungi jempol. Berawal dari tahun 2014, Alan bertekad mencari alternatif bagaimana cara bertahan hidup bagi masyarakat di desanya yang mayoritas mereka berprofesi sebagai petani palawija. Mengingat kondisi cuaca di daerah Gunung Kidul yang kering, tidak ada hujan, dan panas sekali. Dari situlah Alan mulai mencari komoditas yang sesuai, mulai dari Anggur, Buah Naga, Pepaya California, dan tanaman Lidah Buaya. Sehingga dari keempat komoditas itu, tanaman Lidah Buaya dinilai lebih mudah cara perawatannya dan memiliki nilai jual yang tinggi. Hingga akhirnya tanaman Lidah Buaya yang menjadi pemenangnya.

Sumber: Instagram @aloeland_id
Jenis tanaman Lidah Buaya yang dibudidayakan oleh Alan adalah Aloe Chinensis Barker dan AloeBarbadensis Miller yang dikelola secara organik. Aloe Chinensis Barker merupakan jenis tanaman Lidah Buaya yang memiliki gel yang kenyal dan segar, sehingga jenis ini sering digunakan untuk bahan produk makanan dan minuman. Sedangkan Aloe Barbadensis Miller, merupakan jenis paling banyak dibudidayakan secara komersial. Memiliki gel yang tebal dan sekaligus bernutrisi, sehingga jenis ini sering dimanfaatkan sebagai produk kosmetik dan kesehatan.
Kini Rasane Vera sudah mengantongi izin legalitas usaha seperti IUMK, NIB, PIRT, bahkan sudah tersertifikasi halal. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya, Aloevera Cube Drink, Pure Aloevera Slice, Edible Coating Aloevera, Mr Kriuk's , Aloe Liquid Stevia, Nata de Aloe Vera Cup, dan lain sebagainya.. Dengan kandungan vitamin yang terdapat di tanaman Lidah Buaya yang cukup lengkap, menjadikan produk ini dapat dikonsumis berbagai kalangan. Untuk pemasaran dari produk Rasane Vera sendiri, Alan memasarkan produknya melaui jejaring agen atau distributor di seluruh Indonesia, dan juga memanfaatkan media sosial untuk dikenal lebih luas.
Pada tahun 2018, Alan juga mendirikan sebuah kampung edukasi Lidah Buaya yang diberi nama AloeLand. Menawarkan pengalaman belajar bagi seluruh kalangan masyarakat, dari anak usia dini hingga perguruan tinggi. Dirancang untuk memberikan edukasi seputar Aloe Vera yang mencakup seluruh proses mulai dari proses penanaman, perawatan, sampai pengolahan tanaman Lidah Buaya. Dengan kegiatan wisata edukasi Aleoland ini, para peserta bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang nantinya bisa berkontribusi pada pariwisata berkelanjutan.
Terdapat paket belajar yang diperuntukkan kalangan pelajar atau mahasiswa untuk berwisata dan belajar tentang budidaya dan pengolahan Lidah Buaya. Dengan biaya Rp 55.000 per orang, nantinya peserta akan diberikan pengetahuan dan inspirasi untuk bisa menjadi pengusaha muda yang sukses di bidang pertanian. Fasilitas yang didapatkan dari Kampung Edukasi Aleoland ini, diantaranya mendapatkan Welcome Drink (Minuman Nata de Coco Aloevera Cup), Snack Box, bibit Aloe Vera Baby satu buah setiap peserta, modul materi resep olahan minuman Aloevera dan teknik budidaya berbentuk soft file, dan sertifikat kegiatan sesuai dengan nama peserta. Berkat jasanya yang mulia, Alan mendapatkan penghargaan luar biasa. Yakni berupa Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta bidang kewirausahaan.
Menjadi petani sukses di usia muda memanglah impian semua orang. Meskipun yang awalnya tidak terpikirkan oleh Alan setelah pulang merantau dari Jakarta. Penghujung dari wawancara di akun YouTube CNN Indonesia, Alan menyampaikan sebuah pesan menyentuh. “Untuk kaum muda, yang saat ini masih urbanisasi. Ketika kita sudah lulus sekolah atau kuliah, kita mencari penghidupan. Kembalilah ke desa, majukanlah desa kalian, menggunakan komoditas, atau kegiatan usaha yang kalian akan kembangkan. Fokuskan di sana, lalu bangun dari desa dan merdesa. Merdeka di desa!” terangnya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News