teknologi boleh canggih tapi keamanan harus lebih canggih lagi - News | Good News From Indonesia 2025

Teknologi Boleh Canggih, tapi Keamanan Harus Lebih Canggih Lagi

Teknologi Boleh Canggih, tapi Keamanan Harus Lebih Canggih Lagi
images info

Teknologi Boleh Canggih, tapi Keamanan Harus Lebih Canggih Lagi


Seiring pesatnya perkembangan teknologi keuangan digital, dompet kripto (crypto wallet) kini menjadi salah satu alat penting bagi masyarakat yang mulai terjun ke dunia aset digital. Semakin banyak orang di Indonesia yang menggunakan dompet kripto untuk bertransaksi maupun berinvestasi

Namun, di balik kemudahan tersebut, ancaman siber seperti peretasan, penipuan daring (phishing), hingga kehilangan kunci pribadi masih menjadi momok yang nyata.

Karena itu, memahami cara menjaga keamanan dompet kripto merupakan hal yang wajib diketahui oleh setiap pengguna.

Pada dasarnya, crypto wallet berfungsi untuk menyimpan kunci pribadi (private key) yang digunakan untuk mengakses dan mengelola aset digital.

baca juga

Kunci ini memastikan bahwa hanya pemilik sah yang dapat membuka dan memindahkan asetnya. Jika kunci ini hilang atau jatuh ke tangan orang lain, aset digital dapat lenyap tanpa bisa dikembalikan.

Dengan demikian, keamanan dompet kripto bukan hanya menjadi tanggung jawab penyedia layanan, tetapi juga penggunanya sendiri.

Secara umum, dompet kripto terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu hot wallet dan cold wallet. Keduanya memiliki fungsi dan karakter yang berbeda. Hot wallet selalu terhubung ke internet, sementara cold wallet disimpan secara luring (offline).

Dengan memahami perbedaan keduanya, pengguna dapat menentukan jenis dompet yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keamanan yang diinginkan.

Hot wallet biasanya berupa aplikasi di ponsel, komputer, atau platform pertukaran kripto seperti Binance, Indodax, MetaMask, OKX, dan Trust Wallet.

Keunggulannya adalah pengguna dapat dengan mudah dan cepat melakukan transaksi kapan saja. Praktis dan efisien, jenis dompet ini cocok untuk aktivitas transaksi harian.

Namun, kemudahan tersebut hadir dengan risiko. Karena selalu terhubung ke internet, hot wallet lebih rentan terhadap serangan siber seperti peretasan, malware, atau penipuan digital.

baca juga

Banyak kasus kehilangan aset kripto terjadi karena pengguna kurang berhati-hati, misalnya saat menggunakan jaringan publik atau mengklik tautan mencurigakan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan menambahkan lapisan keamanan tambahan.

Sementara itu, cold wallet menawarkan perlindungan yang lebih kuat karena disimpan secara luring. Contohnya adalah hardware wallet (Ledger, Trezor) atau paper wallet berupa kunci pribadi yang dicetak pada kertas.

Karena tidak terhubung ke internet, dompet ini hampir mustahil diretas. Tidak heran jika cold wallet menjadi pilihan utama untuk menyimpan aset kripto jangka panjang.

Meski lebih aman, cold wallet memiliki kekurangan dari sisi kepraktisan. Untuk melakukan transaksi, pengguna harus menghubungkan perangkatnya ke komputer atau memindahkan data secara manual.

Proses ini memang memakan waktu, tetapi sebanding dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Banyak pengguna akhirnya memilih mengombinasikan hot wallet dan cold wallet agar tetap aman sekaligus praktis.

Risiko kehilangan aset kripto dapat terjadi kapan saja, baik karena kesalahan pengguna maupun faktor eksternal. Untuk pengguna hot wallet, aktifkan autentikasi dua langkah (2FA), gunakan kata sandi yang kuat, simpan seed phrase di tempat yang aman, jangan asal mengklik tautan, dan hindari mengakses dompet melalui Wi-Fi publik.

Sementara itu, pengguna cold wallet perlu menjaga perangkat fisik agar tidak hilang, rusak, atau dicuri.

Langkah yang bijak adalah membagi aset sesuai kebutuhan. Simpan aset yang sering digunakan di hot wallet dalam jumlah kecil, dan tempatkan aset utama di cold wallet untuk keamanan maksimal. Dengan begitu, pengguna dapat tetap fleksibel tanpa mengorbankan keamanan.

baca juga

Selain itu, pastikan aplikasi dompet dan sistem keamanan perangkat selalu diperbarui. Pembaruan biasanya memperkuat sistem dari ancaman baru serta menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan peretas.

Meski tampak sepele, kebiasaan memperbarui perangkat lunak bisa menjadi penyelamat aset digital.

Jangan lupa untuk menyimpan seed phrase atau recovery phrase di tempat yang aman dan tidak terhubung ke internet. Ini adalah kode rahasia untuk memulihkan dompet apabila perangkat hilang atau rusak.

Kesalahan fatal yang sering terjadi adalah menyimpannya di ponsel atau komputer, padahal cara tersebut berisiko diretas.

Dengan menerapkan strategi keamanan yang tepat, membagi aset secara cerdas, dan tetap waspada terhadap ancaman digital, pengguna dapat bertransaksi dan berinvestasi dengan lebih tenang.

Dunia aset kripto memang menjanjikan, tetapi keamanan tetap harus menjadi prioritas utama. Dengan kesadaran yang tinggi, Indonesia dapat membangun ekosistem kripto yang lebih aman, tepercaya, dan maju bersama perkembangan teknologi digital masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.