Bugir gurih merupakan salah satu makanan tradisional khas yang bisa Kawan jumpai di daerah Bengkulu. Apakah Kawan pernah mencicipi kuliner tradisional ini sebelumnya?
Bagi masyarakat Bengkulu, keberadaan bubur gurih ternyata tidak terbatas pada kuliner saja. Makanan tradisional ini juga lekat dengan salah satu tradisi yang umum dijalankan di tengah masyarakat.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut tentang makanan tradisional khas Bengkulu tersebut? Simak pembahasan seputar bubur gurih khas Bengkulu dalam artikel berikut ini.
Mengenal Bubur Gurih
Dikutip dari buku Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera), bubur gurih merupakan salah satu makanan tradisional khas yang berasal dari daerah Bengkulu. Kuliner yang satu ini juga dikenal dengan nama bubur belantan.
Sebenarnya tidak ada perbedaan khusus antara bubur gurih dengan bubur-bubur lain yang ada di Indonesia. Sama seperti bubur pada umumnya, bubur gurih menggunakan beras dan santan sebagai bahan dasarnya.
Dalam penyajiannya, bubur gurih dihidangkan dengan berbagai macam isian. Biasanya dalam satu porsi bubur gurih akan ada isian irisan telur dadar, isi buah delima, isi jeruk bali, dan suwiran bunga res.
Meskipun memiliki kemiripan dengan bubur-bubur lain yang ada di Indonesia, bubur gurih memiliki nilai lebih di tengah masyarakat. Bubur ini biasanya disajikan dalam sebuah acara yang digelar oleh masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan momen kelahiran.
Makanan Tradisional Khas Bengkulu yang Identik dengan Upacara Kelahiran
Upacara yang identik dengan kelahiran seorang bayi menjadi salah satu tradisi yang ada di tengah masyarakat Bengkulu. Upacara kelahiran ini menjadi salah satu simbol rasa syukur dari pihak keluarga atas momentum tersebut.
Walau begitu, upacara syukuran ini tidak menjadi sebuah kewajiban yang mesti dilaksanakan oleh setiap keluarga. Biasanya pelaksanaan upacara syukuran atas momen kelahiran ini disesuaikan dengan kemampuan dari masing-masing keluarga yang ada di sana.
Biasanya upacara tersebut diadakan pada hari ke-3 hingga ke-10 setelah kelahiran sang bayi. Upacara ini menjadi wujud rasa syukur dari pihak keluarga atas kelahiran bayi tersebut.
Selain itu, adanya upacara kelahiran ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan sang bayi kepada tetangga dan orang-orang terdekat serta pemberian nama untuknya.
Bubur gurih umum dijumpai dalam tradisi kelahiran yang digelar di masyarakat Bengkulu, khususnya yang berasal dari kalangan Muslim. Misalnya, kuliner ini dihidangkan dalam acara tanggal pusar, upacara pemberian nama, dan upacara syukuran lainnya.
Meskipun demikian, bubur gurih tidak disajikan untuk setiap kelahiran. Bubur ini hanya khusus dihidangkan pada upacara kelahiran anak pertama saja.
Selain itu, bubur gurih atau belantan hanya khusus dihidangkan jika bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki. Jika yang lahir adalah bayi perempuan, maka sajian yang dihidangkan adalah bubur cara.
Ketika upacara ini diadakan, para tamu undangan akan duduk di ruang tengah rumah pihak keluarga. Setelah itu, akan ada pembacaan doa oleh tokoh agama sebelum sajian bubur gurih dimakan bersama-sama.
Makna dan Nilai Filosofis
Penyajian bubur gurih dalam upacara kelahiran tersebut juga memiliki nilai dan makna filosofisnya tersendiri. Misalnya, isian bubur gurih yang beragam disimbolkan sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran bayi laki-laki dengan selamat.
Selain itu, ada juga sendok khusus yang digunakan untuk mengonsumsi makanan ini dalam acara tersebut. Sendok yang digunakan untuk memakan bubur gurih terbuat dari daun kelapa yang masih muda.
Nantinya akan dicantumkan juga nama dari bayi laki-laki yang lahir dalam sendok yang digunakan untuk memakan bubur gurih tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News