sedotan edible berbahan rumput laut untuk masa depan yang lebih hijau - News | Good News From Indonesia 2025

Sedotan Edible Berbahan Rumput Laut untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

Sedotan Edible Berbahan Rumput Laut untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
images info

Sedotan Edible Berbahan Rumput Laut untuk Masa Depan yang Lebih Hijau


Permasalahan sampah plastik, terutama dari sedotan plastik sekali pakai, kini menjadi tantangan global yang semakin mendesak untuk ditangani. Produk kecil ini sulit terurai dan sering mencemari lautan serta daratan.

Salah satu solusi inovatif yang kini banyak dibahas adalah edible straw atau sedotan yang dapat dimakan. Inovasi ini mulai berkembang dengan memanfaatkan rumput laut Guso (Eucheuma cottonii) yang memiliki potensi besar sebagai alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan sedotan plastik.

Penelitian oleh Alvarado dkk. (2022) menunjukkan bahwa rumput laut mengandung karaginan, yaitu polisakarida alami yang mampu membentuk gel, lentur, stabil, dan aman dikonsumsi. Ketika karaginan dipadukan dengan pati serta plasticizer, seperti gliserol dan sorbitol, kedua dapat menghasilkan sedotan edible rumput laut yang kuat, tahan lama, dan mudah terurai secara hayati.

Kombinasi bahan-bahan ini menjadikan edible straw sebagai inovasi berkelanjutan yang layak dikembangkan lebih lanjut.

Mengapa Rumput Laut Cocok untuk Edible Straw Ramah Lingkungan?

Rumput laut memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya bahan ideal untuk sedotan ramah lingkungan. Ketersediaannya sangat melimpah di perairan Indonesia dan budi dayanya tidak membutuhkan lahan darat. Hal ini membuat rumput laut tidak bersaing dengan komoditas pangan atau pertanian lainnya.

Selain itu, kandungan karaginan memberikan sifat elastis dan mudah dibentuk. Karaginan berperan sebagai agen pembentuk gel sehingga struktur sedotan dapat kokoh, tetapi tetap lentur saat digunakan.

Rumput laut juga merupakan bahan biodegradable sehingga sedotan yang dihasilkan dapat terurai tanpa meninggalkan residu berbahaya. Dibandingkan plastik, yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, edible straw dari rumput laut jauh lebih aman bagi lingkungan. Ditambah lagi, rumput laut merupakan bahan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan risiko bagi pengguna.

Proses Pembuatan Edible Straw dari Rumput Laut

ladang rumput laut Eucheuma di Filipina
info gambar

ladang rumput laut Eucheuma di Filipina | Foto: Wikimedia Commons/Derek Keats


Pembuatan edible straw berbahan rumput laut dimulai dengan mengekstraksi karaginan dari rumput laut kering. Proses ini meliputi pembersihan, perendaman, dan pemanasan untuk memperoleh gel karaginan yang siap digunakan.

Karaginan yang telah diekstraksi dicampurkan dengan pati, air, dan plasticizer hingga membentuk adonan homogen. Pati berfungsi memperkuat struktur sedotan, sedangkan plasticizer memberikan fleksibilitas dan mencegah sedotan mudah patah.

Setelah adonan siap, campuran dicetak menggunakan cetakan berbentuk sedotan. Proses pencetakan ini dapat dilakukan secara manual maupun dengan peralatan sederhana.

Sedotan kemudian dikeringkan menggunakan suhu rendah hingga memperoleh tekstur yang keras namun tetap elastis. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan edible straw tahan digunakan dalam minuman.

Performa Sedotan Edible Rumput Laut Dibandingkan Sedotan Plastik

Dari hasil penelitian, edible straw dari rumput laut menunjukkan performa yang sangat baik. Dalam uji biodegradasi, sedotan mengalami penyusutan berat 11–46% hanya dalam 7 hari. Dalam waktu 35 hari, sedotan ini terurai sepenuhnya, jauh lebih cepat dibandingkan plastik.

Pada uji daya serap air, sedotan rumput laut stabil pada suhu rendah, terutama pada formulasi dengan gliserol 25% yang memiliki daya serap paling rendah. Hal ini membuat edible straw cocok digunakan untuk minuman dingin atau bersuhu rendah.

Selain itu, sedotan ini memiliki tensile strength hingga 166 MPa, mengungguli sedotan kertas dan beberapa jenis sedotan plastik. Dengan kekuatan mekanik tinggi, sedotan rumput laut nyaman digunakan karena tidak mudah patah atau hancur. Semua bahan yang digunakan juga food grade sehingga aman apabila tertelan secara tidak sengaja.

Tantangan dan Pengembangan Edible Straw Berbasis Rumput Laut

Walaupun memiliki banyak kelebihan, pengembangan sedotan edible masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala utama adalah ketahanannya terhadap suhu tinggi. Sedotan berbahan rumput laut cenderung melemah ketika digunakan pada minuman panas.

Selain itu, ukuran sedotan belum sepenuhnya seragam karena proses pencetakan masih dilakukan secara manual. Untuk produksi industri, diperlukan alat seperti ekstruder agar produksi lebih efisien dan menghasilkan sedotan dengan bentuk konsisten.

Beberapa penelitian juga merekomendasikan penggunaan pelapisan edible seperti lilin alami untuk meningkatkan ketahanan sedotan ketika berada dalam cairan dalam waktu lama. Pengembangan lanjutan diperlukan agar edible straw dapat digunakan untuk berbagai jenis minuman, termasuk yang panas, tanpa mengurangi kualitas maupun kenyamanan.

Kesimpulan

Rumput laut merupakan bahan yang sangat potensial dalam pengembanganpengganti sedotan plastik yang ramah lingkungan. Edible straw berbahan rumput laut tidak hanya kuat, elastis, dan cepat terurai, tetapi juga aman dikonsumsi.

Inovasi ini mampu menghadirkan solusi berkelanjutan untuk mengurangi limbah plastik sekali pakai dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir. Dengan pengembangan lebih lanjut, edible straw rumput laut dapat menjadi inovasi masa depan yang mendukung lingkungan lebih bersih dan sehat.

Referensi:

  • Alvarado, M. C., Polongasa, S. G. N., & Sanchez, P. D. C. (2022). Evaluation of guso seaweeds as potential material for the development of edible drinking straw. Asia-Pacific Journal of Science and Technology, 28.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.