belajar dari sistem pendidikan vietnam menggali peluang bagi indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Belajar dari Sistem Pendidikan Vietnam, Gali Peluang bagi Indonesia

Belajar dari Sistem Pendidikan Vietnam, Gali Peluang bagi Indonesia
images info

Belajar dari Sistem Pendidikan Vietnam, Gali Peluang bagi Indonesia


Vietnam merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara dan tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Negara ini berstatus sebagai negara berkembang.

Meskipun demikian, Vietnam tengah mengupayakan mengejar pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya sebesar 6,4% pada tahun 2024 dan 6,5% sepanjang tahun 2025. Hal ini menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lain di Asia Tenggara.

baca juga

Kondisi Pendidikan di Vietnam

Selain menunjukkan keunggulan pada aspek perekonomian, Vietnam juga unggul pada bidang pendidikan. Dimulai dari skor Program Penilaian Siswa Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) terbaru Vietnam yang menduduki posisi kedua se-Asia Tenggara dengan total 1.403.

Angka tersebut hampir menyusul Singapura yang menempati posisi pertama dengan skor 1.679. Melalui skor PISA tersebut, Vietnam mampu membuktikan bahwa meskipun berstatus sebagai negara berkembang, bukan hambatan untuk mempunyai kualitas pendidikan yang baik.

PISA merupakan penilaian yang diselenggarakan olehOrganisation for Economic Co-Operation and Development (OECD). Mengapa organisasi ekonomi menyelenggarakan tes di bidang pendidikan? Hal ini untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi dengan kualitas pendidikan suatu negara.

Melalui tes dari bidang matematika, sains, dan literasi siswa dari negara-negara anggota secara global. PISA telah berjalan sebanyak delapan siklus sejak tahun 2000 dan dilakukan setiap tiga tahun sekali.

baca juga

Keberhasilan di atas merupakan hasil dari sistem pendidikan Vietnam. Beberapa anak usia lima tahun di Vietnam mulai mempelajari Bahasa Inggris. Selain itu, lama waktu belajar di sekolah mencapai delapan jam dari hari Senin sampai Jumat dan dilanjutkan selama empat jam pada hari Sabtu.

Sistem belajar ini juga didukung dengan pemerataan kualitas pendidikan desa dan kota, di mana tidak ada istilah sekolah unggulan atau pun zonasi.

Vietnam mengalokasikan anggaran sebesar 20% dari total anggaran negara. Anggaran tersebut diutamakan untuk pemerataan fasilitas sekolah sehingga ketimpangan dapat ditekan. Tenaga pendidik di Vietnam diberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya dalam mengajar.

Selain itu, terdapat insentif tambahan bagi guru yang bersedia mengajar di wilayah pelosok. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan profesionalisme dan motivasi guru karena kesejahteraan guru benar-benar diperhatikan.

baca juga

Dari sisi kurikulum pendidikan, Vietnam menghilangkan metode menghafal dan diganti dengan pemahaman. Vietnam juga mulai menggalakkan pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) dan menerapkan pengetahuan dalam praktik. Selain itu, menerapkan nilai-nilai nasional dan lokal bagi peserta didiknya.

Peluang Adaptasi bagi Pendidikan Indonesia

Indonesia mempunyai beberapa persamaan dengan Vietnam. Kedua negara ini secara geografis terletak dalam satu kawasan di Asia Tenggara dan memiliki status sebagai negara berkembang.

Pada kebijakan pendidikan, terdapat salah satu kesamaan yaitu anggaran yang diberikan sebesar 20%. Di mana Indonesia tertuang dalam UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

Kondisi di atas dapat menjadi landasan bahwa Indonesia dapat menyusul kualitas pendidikan Vietnam. Mengingat skor PISA Indonesia berada di posisi keenam dari delapan negara di Asia Tenggara.

Langkah-langkah yang dapat diteladani dari Vietnam antara lain pemerataan kualitas pendidikan antara desa dan kota, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru terutama di wilayah pelosok, dan penerapan pengetahuan melalui praktik.

Sejauh ini, Indonesia telah mengupayakan berbagai terobosan guna meningkatkan kualitas pendidikannya. Dimulai dari penerapan kurikulum K-13 dan kurikulum Merdeka, di mana bagi daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) diperbolehkan menggunakan kurikulum K-13 sampai tahun ajaran 2026-2027.

Melalui kurikulum Merdeka, pelajar Indonesia mempunyai kesempatan dalam mengeksplor pendidikan lebih luas sesuai minat dan bakat. Pada pendidikan tinggi, dapat dijumpai dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang memberikan pengetahuan baru.

Di sisi lain, pada pendidikan dasar dan menengah terdapat metode pembelajaran baru yaitu Deep Learning yang berfokus pada konsep mindful, meaningful, dan joyful. Metode ini rencananya akan diberikan pelatihan bagi guru sampai ke daerah.

baca juga

Masih dijumpai beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia. Selain kesenjangan kompetensi guru yang dapat menyebabkan pembelajaran tidak efektif, juga fasilitas pendidikan yang belum sepenuhnya merata.

Meskipun demikian, melalui berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia didukung dengan konsistensi anggaran pendidikan, berbagai pelatihan bagi guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraannya, dan kurikulum yang berorientasi pada praktik dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Selain itu, berkaca dari sistem pendidikan Vietnam sebagai negara serumpun, Indonesia mempunyai peluang besar dalam meningkatkan mutu pendidikannya mengingat beberapa persamaan yang dimiliki.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Alifia Ayu Fitriana lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Alifia Ayu Fitriana.

AA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.