buku filsafat untuk hidup yang lebih rasional - News | Good News From Indonesia 2025

Rekomendasi 5 Buku Filsafat untuk Hidup yang Lebih Rasional

Rekomendasi 5 Buku Filsafat untuk Hidup yang Lebih Rasional
images info

Rekomendasi 5 Buku Filsafat untuk Hidup yang Lebih Rasional


“Filsafat bahasannya berat dan nggak praktis.” Mungkin itulah benak di sebagian orang. Filsafat menjadi pembahasan yang menjemukan di tengah hidup yang semakin rumit. Belajar filsafat pun agaknya bisa membuat kita semakin 'pusing'. 

Akan tetapi, dalam menjalani hidup, belajar filsafat sangat bermanfaat sebagai ruang untuk berhenti sejenak, mempertanyakan norma atau prinsip dalam hidup, serta memberikan perspektif baru tentang hidup. 

Kabar baiknya, sudah banyak buku populer yang membahas filsafat dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.

Kita bisa membuka ruang refleksi baru yang dapat meningkatkan pemahaman kita soal hidup melalui buku-buku filsafat. Artikel ini akan sedikit mengulas 5 rekomendasi buku filsafat untuk Kawan GNFI. 

Dunia Sophie - Jostein Gaarder

Buku ini memang tebal, tetapi jangan tertipu dengan ketebalan bukunya. Jostein Gaarder membawa kita ke dalam dunianya Sophie, seorang remaja yang haus akan pengetahuan setelah menerima surat-surat misterius tentang sejarah pemikiran manusia. 

Mengapa buku ini sangat direkomendasikan? Jostein Gaarder menyajikan filsafat melalui cerita keseharian. Melalui cerita, Jostein Gaarder menceritakan pemikiran Socrates, Plato, hingga Rene Descartes.

Singkatnya, buku Dunia Sophie seperti pintu menuju dunia pemikiran yang luas, tetapi tetap hangat dan bersahabat.

baca juga

Filsafat untuk Hidup dan Bertahan dari Situasi Berbahaya Lainnya - Jules Evans

Kalau Dunia Sophie membuat kita belajar filsafat melalui cerita, buku Jules Evans ini akan membuka pikiran kita tentang manfaat praktis filsafat.

Jules Evans menghidupkan kembali kekayaan pemikiran kuno dalam konteks modern. Dia memberi kedalaman filosofis pada terapi dan self-help

Jules Evans mengajak pembacanya menggali pemikir-pemikir filsafat klasik seperti Epictetus hingga Aristoteles.

Dari banyak pemikir filsafat yang dipelajari, Jules Evans menyajikan filsafat dengan cara praktis, sehingga filsafat bisa diakses sebagai panduan hidup sehari-hari.

Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin tahu bagaimana gagasan-gagasan besar itu dapat dirasakan langsung dalam kehidupan nyata.

Filsafat Punya Bakat - Henry Manampiring

Kalau buku ini agak berbeda pendekatannya. Henry Manampiring, melalui buku terbarunya, Filsafat Punya Bakat, memperkenalkan pemikiran para filsuf seperti Socrates, Plato, hingga Ibnu Rusyd dalam format reality show.

Filsuf-filsuf yang diulas Henry Manampiring mencoba meyakinkan dewan juri akan pentingnya filsafat dalam kehidupan sehari-hari.

Pembaca pun akan memahami logika dan intisari dari pemikiran 12 filsuf besar yang disajikan. Alhasil, Kawan GNFI memiliki gambaran bagaimana pemikiran-pemikiran filsafat bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan. 

baca juga

Filsafat Kebahagiaan - Fahruddin Faiz

Buku yang satu ini menjawab pertanyaan penting abad ini, yaitu kebahagiaan. Teringat ketika penulis menanyakan tujuan hidup kepada teman.

Dia menjawab, “Aku ingin bahagia,” Namun, apa sebenarnya makna bahagia? Apa ukuran orang bahagia? Pertanyaan-pertanyaan seputar kebahagiaan dijawab dalam buku Filsafat Kebahagiaan yang ditulis oleh Fahruddin Faiz.

Fahruddin Faiz memang dikenal sebagai dosen filsafat yang mampu mengubah gagasan rumit menjadi obrolan hangat dan membumi.

Dalam Filsafat Kebahagiaan, Fahruddin Faiz mengajak pembaca merenungi apa arti bahagia dari berbagai sudut pandang.

Buku ini terasa seperti ditemani seorang guru yang sabar. Dia mengajak kita memahami kebahagiaan dari tradisi filsafat Islam dan Barat, dari Plato hingga ajaran-ajaran Al-Ghazali.

Fahruddin Faiz pun merangkainya dalam bahasa yang lembut, reflektif, dan dekat dengan pengalaman sehari-hari.

Filsafat untuk Pemalas - Ach. Dhofir Zuhry

Judul bukunya memancing rasa penasaran. Buku ini bukan “untuk pemalas” dalam arti negatif, tetapi untuk mereka yang ingin belajar filsafat tanpa ribet dan tanpa tekanan. Ach. Dzofir Zuhry menulis buku ini dengan gaya bahasa kekinian, sehingga tidak membuat pusing kepala.

Buku ini membahas berbagai topik, mulai dari agama hingga refleksi diri. Buku ini seperti ajakan untuk berhenti sejenak, mengamati hidup, dan berani mempertanyakan hal-hal kecil yang sering kita anggap biasa.

Filsafat sebagai Ruang Pulang bagi Setiap Orang

Kelima buku di atas menunjukkan satu hal penting: filsafat bukan hanya soal teori, tetapi juga tentang menjadi manusia. Tentang keberanian bertanya, tentang membuka diri pada kemungkinan baru, dan tentang memahami hidup dengan cara yang lebih luas.

Apalagi, di tengah dunia yang semakin cepat, kita butuh oase untuk membuat realita lebih masuk akal sedikit.

Buku-buku ini dapat menjadi titik awal yang menyenangkan untuk Kawan GNFI. Penulis-penulis bukunya tidak menggurui dan tidak memaksa pembaca menjadi “serba tahu.”

Mereka justru mendorong kita untuk memahami filsafat, menikmati setiap ide, serta menemukan makna dibalik setiap pemikiran filsafat. 

Pada akhirnya, filsafat bukan tentang mencari jawaban yang pasti, tetapi tentang memperluas cara kita melihat dunia. 5 buku ini bisa menjadi sahabat pertama yang menemani langkah awal itu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.