Band Santet yang berasal dari Purwokerto jadi salah satu grup musik Indonesia yang merambah panggung internasional. Terbaru, Santet berkesempatan manggung di Swedia dan Norwegia.
Santet tampil di dua kota, yakni Oslo, Norwegia pada Jumat (21/11/2025), dan Stockholm, Swedia pada Sabtu (22/11/2025). Selama tur, mereka membawakan lagu-lagu andalan seperti "Iblis Bergamis", "Kidung Wahyu Kolosobo", dan "Pendulum Neraka Jahanam".
Dalam turnya, Santet memamerkan berbagai momen lewat media sosial. Mulai dari saat baru berangkat, tiba di Eropa dan bertemu staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), hingga suasana saat mereka beraksi di atas panggung, semua disajikan kepada pada metalhead Tanah Air.
Ini juga bukan pertama kalinya Santet manggung di luar negeri. Sebelumnya, mereka sudah pernah menjamah sejumlah negara Asia seperti Malaysia, Singspura, dan Jepang.
Terwujudnya tur Santet ke Swedia dan Norwegia tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Santet diketahui mendapat bantuan pendanaan dan logistik selama tur dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, juga Pemerintah Kabupaten dan DPRD Banyumas.
Mengenal Santet, Band Black Metal yang Mendunia
Santet diketahui dibentuk di Purwokerto pada tahun 1993 oleh Budi Blackustadz dan Rudy Hailstorm. Menariknya, ternyata black metal bukanlah genre yang mereka usung sejak awal berdiri. Pada tahun-tahun pertama eksistensinya, Santet menganut genre thrash metal.
Pada tahun 1997, barulah Santet melakukan transformasi dengan melepas gaya thrash metal. Santet pun mengubah genre-nya menjadi Pure Black Metal.
Sebagai band black metal, tentu gaya yang diusung Santet tidak lepas dari pengaruh band-band sejenis di Eropa utara. Sejarah mencatat, Eropa utara memang merupakan kiblat black metal dunia dan banyak band-band beken yang berasal dari sana.
Di sisi lain, Santet juga punya ciri khas sekaligus karakter yang mencerminkan Tanah Jawa daerah asal mereka, Santet tak luput memasukkan unsur budaya Jawa dalam karya serta aksi panggungnya. Adapun unsur budaya Jawa yang dimaksud adalah nuansa okultisme, juga gaya gelap dan ritualistik
Sejak kemunculannya di belantika musik Indonesia, nama Santet mulai melambung di dunia musik underground Indonesia pada 1999. Saat itu, mereka merilis demo bertajuk "Creatures of Darkness". Pada tahun berikutnya, nama Santet semakin menanjak lewat album kompilasi legendaris "Metalik Klinik vol.3".
Kini, Santet digawangi oleh lima personel. Mereka adalah Budi Bawon (vokalis) Deddy Sin (keyboardist), Adi (gitaris), Erlan (drummer), dan Denny (bassis).
Bukan Satu-satunya Band Cadas Indonesia yang Mendunia
Perlu diketahui, Santet bukanlah satu-satunya band cadas dari Indonesia yang mampu mendunia. Ada pula sederet band lain yang juga punya nama hingga ke belahan dunia lain, bahkan sampai manggung di event musik papan atas.
Burgerkill, misnya. Pada 2015, band asal Bandung itu tampil di dua festival musik metal terbesar duni, yakni Wacken Open Air di Jerman dan Bloodstock di Inggris. Burgerkill juga pernah berkeliling Eropa pada 2018 dan menggelar tur Amerika. Tercatat, pada 2019.
Bagi pencinta musik metal, Wacken Open Air tentu bukan nama asing. Nah, selain Burgerkill, ada pula band Indonesia lain yang pernah manggung di sana.
Band-band tersebut di antaranya adalah Beside, Down for Life, dan Voice of Baceprot. Seperti Santet, semuanya tampil sebagai musisi Indonesia yang karyanya dinikmati dunia.
Dalam salah satu unggahannya di media sosial, Santet pun menyampaikan harapannya agar lebih banyak lagi band Indonesia yang melanglang buana hingga ke Eropa.
"Buat semua band metal Indonesia, keep grindin’, keep pushin’, sampai musik kalian juga terbang sampe Eropa!" tulis Santet dalam salah satu unggahannya di Instagram.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News