transplantasi karang di pulau kongsi - News | Good News From Indonesia 2025

Transplantasi Karang di Pulau Kongsi, Langkah Mahasiswa IPB University Jaga Keberlanjutan Laut

Transplantasi Karang di Pulau Kongsi, Langkah Mahasiswa IPB University Jaga Keberlanjutan Laut
images info

Transplantasi Karang di Pulau Kongsi, Langkah Mahasiswa IPB University Jaga Keberlanjutan Laut


Hai Kawan GNFI, tahukah kamu, terumbu karang merupakan rumah bagi ribuan biota laut dan menjadi salah satu ekosistem paling berharga di Indonesia? Namun, tekanan aktivitas manusia dan perubahan lingkungan menyebabkan banyak terumbu karang mengalami kerusakan.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kelompok 25 MBKM Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University melakukan aksi rehabilitasi melalui kegiatan transplantasi karang di perairan Pulau Kongsi.

Kegiatan ini merupakan kegiatan Magang di Kantor Balai Riset Perikanan Laut (BRPL). Inisiatif tersebut menjadi langkah yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan aksi di lapangan. Sekaligus menghadirkan kontribusi positif dari generasi muda untuk menjaga kesehatan laut Indonesia.

Transplantasi karang yang dilakukan tidak hanya menjadi bagian dari implementasi pembelajaran mahasiswa, tetapi juga upaya kolaboratif untuk memulihkan ekosistem pesisir yang rentan.

Dengan membuat substrat, memilih fragmen karang secara berkelanjutan, hingga menempatkannya kembali ke habitat perairan, kegiatan ini menunjukkan bahwa pemulihan lingkungan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana, tetapi berdampak.

baca juga

Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan terumbu karang dan mendorong lahirnya lebih banyak inisiatif serupa.

Tahap awal kegiatan transplantasi dimulai pada tanggal 15 September 2025, dengan pembuatan substrat sebagai media tumbuh bagi fragmen karang.

Mahasiswa MBKM IPB University mencampurkan pasir dan semen dengan perbandingan 4:2, lalu mengaduknya hingga membentuk adonan yang homogen.

Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mold berdiameter 21 cm untuk memastikan ukuran substrat seragam dan stabil ketika ditempatkan di perairan.

Setelah dicetak, bagian atas substrat diberi lubang kecil sedalam sekitar 3 cm sebagai tempat menempelkan fragmen karang. Substrat tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama satu hingga dua hari hingga benar-benar mengeras.

Tahap pengeringan ini penting untuk memastikan substrat cukup kuat menahan gelombang dan menjadi fondasi awal bagi pertumbuhan karang baru.

Usai membuat substrat, mahasiswa melanjutkan proses transplantasi karang keesokan harinya, yaitu pada tanggal 16 September 2025, dengan pengadaan bibit karang yang dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan.

Pengambilan fragmen dilakukan menggunakan metode petik pilih, yakni memilih potongan karang dari koloni yang sehat tanpa merusak struktur utamanya. Fragmen berukuran 5–10 cm dipilih karena memiliki peluang pertumbuhan yang lebih baik ketika ditanam kembali.

baca juga

Fragmen-fragmen ini kemudian disimpan dalam ember berisi air laut untuk menjaga kondisi fisiologisnya. Ember tersebut ditutup agar fragmen terlindungi dari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan stres pada jaringan karang.

Dengan perlakuan yang tepat sejak awal, bibit berpeluang lebih besar untuk bertahan dan tumbuh ketika dipindahkan ke substrat dan ditempatkan kembali di perairan Pulau Kongsi.

Foto: Putri Amelia Ulya

Tahap penanaman fragmen karang di perairan menjadi langkah penting dalam proses rehabilitasi. Setelah substrat dan fragmen siap, mahasiswa MBKM IPB University membawa media tanam tersebut ke area perairan Pulau Kongsi pada kedalaman sekitar 3 meter.

Penanaman dilakukan dengan cepat agar fragmen tetap dalam kondisi optimal. Fragmen ditempelkan ke substrat menggunakan adonan semen yang padat sehingga dapat menempel dengan kuat meski terpapar arus laut.

Ketelitian pada tahap ini sangat diperlukan untuk memastikan karang dapat melekat dengan baik dan memiliki peluang hidup yang tinggi.

Setiap fragmen yang sudah terpasang kemudian ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kondisi habitat alaminya. Untuk memudahkan monitoring di masa depan, mahasiswa memberikan penanda berupa kabel berwarna pada setiap substrat.

Penanda ini berfungsi sebagai identifikasi agar proses pertumbuhan karang dapat dipantau secara berkala. Melalui langkah-langkah terencana tersebut, kegiatan transplantasi tidak hanya menanam karang. Namun, juga membangun dasar penting bagi keberlanjutan ekosistem terumbu karang di Pulau Kongsi.

Melalui rangkaian kegiatan transplantasi karang tersebut, mahasiswa MBKM MSP IPB University tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi pemulihan ekosistem Pulau Kongsi, tetapi juga menunjukkan bahwa aksi lingkungan dapat dilakukan oleh siapa pun, termasuk generasi muda.

Upaya kolektif ini diharapkan menjadi awal dari perubahan yang lebih besar untuk menjaga kesehatan terumbu karang yang selama ini menjadi penyangga kehidupan laut.

Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk terus menjaga keberlanjutan laut Indonesia.

baca juga

Dengan monitoring dan perawatan berkelanjutan, fragmen karang yang ditanam diharapkan tumbuh menjadi koloni yang sehat dan kuat. Aksi ini menjadi pengingat bahwa menjaga laut adalah tanggung jawab bersama demi masa depan yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.