Sawi adalah salah satu sayuran yang paling sering muncul di meja makan orang Indonesia, mulai dari mi ayam sampai tumisan rumahan. Namun, banyak orang hanya melihat sawi sebagai “pelengkap hijau” tanpa tahu apa yang membuat warnanya begitu menarik.
Di balik warna hijau itu, ada pigmen alami, yaitu zat warna yang ternyata punya peran penting bagi kesehatan.
Secara sederhana, pigmen adalah zat yang memberi warna pada bagian-bagian tanaman, termasuk daun sawi. Pigmen inilah yang membuat sawi tampak hijau segar, kadang sedikit kekuningan atau hijau tua.
Peneliti di Indonesia menemukan bahwa pigmen dalam daun sawi jumlahnya cukup tinggi dan tidak hanya berfungsi sebagai pemberi warna, tetapi juga sebagai penjaga sel-sel tubuh.
Penelitian kimia pangan tahun 2020 mencatat bahwa daun sawi mengandung pigmen hijau dan pigmen kuning-oranye dalam kadar yang cukup besar. 2 jenis pigmen ini banyak ditemukan pada sayuran daun dan berperan mendukung kesehatan mata, kulit, serta daya tahan tubuh.
Itu sebabnya, sayuran berwarna hijau cerah seperti sawi sering dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin.
Bagi tubuh manusia, pigmen pada sawi dapat diibaratkan sebagai “pelindung tambahan” bagi sel-sel di dalam tubuh. Gaya hidup modern yang penuh makanan tinggi lemak, gula, dan paparan polusi membuat sel mudah mengalami kerusakan.
Asupan pigmen dari sayuran hijau membantu tubuh bekerja lebih baik dalam menjaga kualitas sel tersebut sehingga tubuh tetap bugar lebih lama.
Tidak hanya sawi yang sudah besar, versi mini yang dikenal sebagai microgreens sawi hijau juga mulai banyak diteliti. Sebuah penelitian di Makassar tahun 2023 melaporkan bahwa microgreens sawi hijau yang ditanam dengan media dan perlakuan tertentu memiliki kandungan pigmen yang tinggi.
Artinya, sawi muda berukuran kecil ini bisa menjadi sumber pigmen yang lebih “padat” dan menarik untuk dikembangkan sebagai bahan pangan sehat.
Penelitian lain di beberapa kampus pertanian Indonesia menunjukkan bahwa cara menanam sawi sangat memengaruhi banyak atau sedikitnya pigmen yang terbentuk di daun. Pengaturan media tanam, cahaya, dan nutrisi tanaman dapat membuat warna daun sawi menjadi lebih hijau dan segar.
Warna yang semakin kuat biasanya menandakan pigmen yang semakin tinggi, sehingga potensi manfaatnya untuk tubuh juga lebih besar.
Menariknya, pigmen sawi tidak hanya bermanfaat saat sayur itu dimakan langsung, tetapi juga bisa diolah menjadi pewarna alami. Penelitian tahun 2022 menganalisis pembuatan serbuk pewarna hijau dari daun sawi. Hasilnya, daun sawi dapat diolah melalui proses sederhana hingga menjadi serbuk halus yang dapat dipakai untuk mewarnai mi, kue, atau makanan lain tanpa perlu pewarna buatan.
Beberapa penelitian di bidang kesehatan dan gizi mengingatkan bahwa penggunaan pewarna buatan secara berlebihan dapat membawa risiko bagi tubuh, terutama bila kualitasnya tidak terjamin.
Karena itu, pewarna alami dari tanaman, termasuk pigmen hijau sawi, dianggap lebih aman dan bahkan memberikan nilai tambah berupa kandungan gizi. Konsep “kembali ke pewarna alami” mulai banyak digalakkan dalam kegiatan penyuluhan pangan di berbagai daerah.
Di dapur rumah tangga, pemanfaatan pigmen sawi sebenarnya sangat mudah dilakukan. Pilihlah sawi yang berwarna hijau cerah, tidak berbau, dan tidak berlendir, karena kondisi itu menunjukkan pigmen masih terjaga.
Masak sawi dengan waktu yang tidak terlalu lama, misalnya ditumis cepat atau dikukus sebentar, agar warna hijau dan pigmennya tidak banyak hilang.
Bagi yang suka bereksperimen, air rebusan sawi yang hijau pekat bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk adonan mi, bakso, atau camilan tradisional. Ada juga yang menghaluskan sawi bersama buah untuk dijadikan minuman hijau segar, sehingga pigmen dan zat gizi di dalamnya lebih mudah dikonsumsi.
Dengan cara-cara sederhana ini, pigmen sawi tidak hanya menghias tampilan makanan, tetapi juga ikut menyumbang manfaat bagi tubuh.
Pada akhirnya, pigmen alami dalam sawi adalah contoh bahwa warna makanan tidak sekadar urusan estetika. Semakin kita memahami peran pigmen, semakin kita sadar bahwa menambah porsi sawi di piring adalah investasi kecil dengan dampak besar bagi kesehatan.
Di tengah maraknya makanan instan berwarna mencolok, memilih warna hijau dari pigmen sawi bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga tubuh tetap kuat dan sehat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News