Kesadaran terhadap isu lingkungan semakin penting di tengah meningkatnya risiko banjir dan menurunnya daya resap air tanah di wilayah perkotaan seperti Surabaya. Pesatnya pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan berkurangnya ruang terbuka hijau membuat air hujan sulit meresap ke dalam tanah dan lebih sering mengalir menjadi genangan.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menimbulkan bencana banjir, kerusakan infrastruktur, hingga krisis air bersih di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman dan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sejak dini.
Sebagai bentuk kontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan, mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Surabaya yaitu Rizki Nur Laili, Shine Kurdiati Miare, M. Salman Alfarisi, Agung Nugroho, dan Rahma Fajar Septiana mengadakan sosialisasi mengenai Lubang Resapan Biopori kepada siswa SMA Muhammadiyah 9 Surabaya pada Selasa, 2 Desember 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Model Pemberdayaan Masyarakat yang berfokus pada penerapan strategi pemberdayaan melalui edukasi, kolaborasi, serta pendampingan kelompok sasaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa Sosiologi UNESA bekerja sama dengan Yayasan Menabung Air (YMA), sebuah lembaga yang aktif dalam gerakan konservasi air tanah serta pengelolaan sampah organik berbasis teknologi Lubang Resapan Biopori.
Melalui program-program edukasi di berbagai wilayah, YMA terus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap upaya menabung air ke dalam tanah, terutama di kawasan perkotaan yang rentan kehilangan daya tampung air.
Perwakilan mahasiswa Sosiologi, Shine Kudiati Miare, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan tidak hanya memberikan peningkatan pengetahuan, tetapi juga membentuk kesadaran siswa sebagai generasi muda yang menjadi bagian dari aktor perubahan.“Kami berharap siswa tidak hanya memahami konsep Lubang Resapan Biopori, tetapi juga mampu menerapkannya sebagai langkah kecil yang berdampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Selain bermanfaat secara lokal, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 (Clean Water and Sanitation) melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas air tanah, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) melalui peningkatan ketahanan lingkungan terhadap risiko banjir, serta SDG 13 (Climate Action) dengan mengurangi emisi dari sampah organik dan memperkuat kesiapan menghadapi perubahan iklim.
Kegiatan yang berlangsung pukul 10.00–11.00 WIB ini diikuti oleh 26 siswa kelas XII. Mahasiswa menyampaikan materi dari YMA sehingga penjelasan mengenai fungsi, manfaat, serta proses pembuatan Lubang Resapan Biopori dapat dipahami secara lebih mudah.
Dalam penyampaian materinya, mahasiswa Sosiologi UNESA menekankan manfaat Lubang Resapan Biopori dalam meningkatkan daya serap air tanah, mencegah genangan, serta pentingnya menjaga ketersediaan air bersih.
Suasana kegiatan terlihat interaktif dan penuh antusiasme. Para siswa aktif mengajukan pertanyaan seputar bagaimana penerapan Lubang Resapan Biopori dapat dilakukan di area sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar mereka.

Sosialiasi Lubang Resapan Biopori oleh Mahasiswa Sosiologi UNESA di SMA Muhammadiyah 9 Surabaya | Dok. Rizki Nur Laili
Untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara yang menyenangkan, mahasiswa mengadakan kuis di akhir sesi penyampaian materi. Kegiatan ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendorong mereka untuk benar-benar memperhatikan penjelasan mengenai biopori. Suasana semakin seru karena siswa saling berkompetisi menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Para pemenang kuis mendapatkan hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.
Tidak hanya menambah pengetahuan siswa, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan langsung konsep pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan komunikasi lingkungan. Harapannya, kegiatan ini dapat berlanjut dengan praktik pembuatan Lubang Resapan Biopori di lingkungan sekolah sebagai wujud aksi nyata menjaga keberlanjutan lingkungan.
Melalui edukasi sederhana ini, diharapkan siswa SMA Muhammadiyah 9 Surabaya dapat menjadi generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan serta mampu mendorong perubahan positif di keluarga dan masyarakat. Langkah kecil seperti Lubang Resapan Biopori dapat menjadi awal dari gerakan lebih besar untuk menjaga keberlanjutan bumi yang kita tinggali bersama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News