jaff market 2025 ditutup beri dampak ekonomi rp130 miliar - News | Good News From Indonesia 2025

JAFF Market 2025 Ditutup, Beri Dampak Ekonomi Rp130 Miliar

JAFF Market 2025 Ditutup, Beri Dampak Ekonomi Rp130 Miliar
images info

JAFF Market 2025 Ditutup, Beri Dampak Ekonomi Rp130 Miliar


Gelaran JAFF Market 2025 resmi berakhir di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta pada Senin (1/11). Selama tiga hari, JAFF Market 2025 menjadi pusat pertemuan antara pembuat film, investor, rumah produksi, hingga platform teknologi dari Indonesia maupun internasional. Acara tersebut kembali menegaskan Indonesia yang kini mulai dipandang sebagai kekuatan baru dalam industri layar Asia Pasifik.

Beberapa mitra penting yang turut hadir di JAFF Market 2025 meliputi Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud), Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Motion Picture Association (MPA), Asian Film Alliance Network (AFAN), Adelaide Film Festival (AFF), CNC, dan berbagai institusi lainnya.

Ribuan Pengunjung, Dampak Ekonomi Ratusan Miliar

Closing Ceremony JAFF Market di Jogja Expo Center, Senin (1/11) | Foto: GNFI/Pierre Rainer
info gambar

Closing Ceremony JAFF Market di Jogja Expo Center, Senin (1/11) | Foto: GNFI/Pierre Rainer


Tahun ini, JAFF Market mencatat rekor kehadiran tertinggi dengan 116 exhibitor, 122 perusahaan, lebih dari 1.431 pelaku industri, serta hampir 8.000 pengunjung.

Selain itu, terdapat 2.433 pertemuan bisnis yang berlangsung, mulai dari pitching hingga diskusi produksi perfilman lintas negara. Aktivitas ini disebut JAFF turut memberi dampak ekonomi hingga mencapai Rp130 miliar bagi Indonesia. 

“JAFF Market bukan hanya soal mempertemukan pelaku industri, tapi membangun jembatan antara ide, pendanaan, dan peluang global,” kata Market Director JAFF Market Linda Gozali kepada khalayak dan media.

Turut Merilis Statistik Perfilman Tanah Air

Tahun ini, JAFF Market juga merilis laporan industri film perdananya bersama Cinepoint, bertajuk JAFF Market Film Industry Report. Rilis tersebut memuat data tentang pertumbuhan produksi film termasuk posisi daya saing Indonesia. 

“Fokus kami adalah keberlanjutan, dampak, dan akses. Kami ingin cerita Indonesia menjangkau penonton global, talenta Indonesia dikenal, dan proyek Indonesia kompetitif di pasar internasional,” tambah Linda Gozali.

Ke depan, JAFF Market menyebut bahwa mereka akan berkomitmen memperluas jejaring internasional dan membuka akses yang lebih besar bagi talenta perfilman dari tanah air. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Pierre Rainer lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Pierre Rainer.

PR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.