opak angin jajanan tradisional khas solo yang dulunya dibuat untuk menyambut tahun baru islam - News | Good News From Indonesia 2025

Opak Angin, Jajanan Tradisional Khas Solo yang Dulunya Dibuat untuk Menyambut Tahun Baru Islam

Opak Angin, Jajanan Tradisional Khas Solo yang Dulunya Dibuat untuk Menyambut Tahun Baru Islam
images info

Opak Angin, Jajanan Tradisional Khas Solo yang Dulunya Dibuat untuk Menyambut Tahun Baru Islam


Opak angin adalah salah satu jajanan tradisional khas yang berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah. Apakah Kawan pernah mencicipi salah satu kuliner yang berasal dari daerah Solo ini dulunya?

Jika Kawan merasa asing dengan jajanan yang satu ini, hal tersebut wajar saja terjadi. Sebab keberadaan opak angin memang sudah jarang dan sulit dijumpai pada saat sekarang.

Hal ini tentu berbeda jika Kawan mundur beberapa dekade dulunya. Opak angin pernah menjadi salah satu jajanan tradisional yang populer dan familiar bagi masyarakat Solo.

Apalagi jajanan tradisional khas Solo ini dulunya dibuat untuk menyambut momen khusus, yakni tahun baru Islam. Hal ini tentu menambah nilai dari jajanan yang sekilas mirip dengan kerupuk tersebut.

Bagaimana pembahasan lebih lanjut seputar jajanan tradisional khas Solo ini? Simak ulasan terkait opak angin dalam artikel berikut.

Opak Angin, Jajanan Tradisional Khas Solo

Opak angin menjadi salah satu jajanan tradisional khas yang berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah. Biasanya jajanan ini dimakan sebagai camilan atau kudapan di sela-sela waktu luang.

Sekilas opak angin memiliki bentuk yang mirip dengan kerupuk. Apalagi tekstur dan bentuk dari kedua jenis kudapan ini memiliki kemiripan antara satu sama lain.

Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara opak angin dan kerupuk. Perbedaan antara kedua jenis kudapan ini terletak pada bahan dasar yang digunakan untuk membuatnya.

Kerupuk biasanya dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka. Hal ini berbeda dengan opak angin yang menggunakan tepung ketan atau tepung beras sebagai bahan dasarnya.

Selain itu, tepung ketan yang digunakan untuk membuat opak angin tidak bisa sembarangan begitu saja. Tepung ketan yang digunakan untuk membuat kudapan ini mesti ditumbuk secara manual dengan menggunakan alu dan lesung.

Hal ini dipercaya bisa membuat opak angin bisa mengembang dengan sempurna pada saat dipanggang nantinya. Penggunaan tepung ketan yang ditumbuk ini menjadi salah satu keunikan yang bisa Kawan jumpai dari jajanan tradisional khas Solo tersebut.

Keunikan lain dari opak angin juga bisa Kawan lihat dari proses memasaknya. Cara memasak opak angin berbeda dengan kerupuk pada umumnya.

Jika kerupuk dimasak dengan cara digoreng di minyak panas, hal ini tidak berlaku pada proses pembuatan opak angin. Jajanan tradisional ini dimasak dengan cara dipanggang di dalam sebuah anglo tanpa minyak.

Anglo ini nantinya akan dibakar di atas bara api. Nantinya adonan opak angin akan dibolak balik hingga mengembang dan matang.

Dulunya Dibuat Khusus untuk Menyambut Tahun Baru Islam

Keberadaan opak angin sudah ada sejak lama di tengah masyarakat Solo dan sekitarnya. Dikutip dari buku Dawud Achroni yang berjudul Kuliner Tradisional Solo yang Mulai Langka, kudapan yang satu ini diketahui sudah dikenal masyarakat Solo sejak era 1960-an.

Bahkan dulunya jajanan tradisional ini dibuat untuk menyambut momen tertentu saja. Opak angin dulunya pernah dibuat secara khusus untuk menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam pada 1 Muharram.

Bisa Dijumpai pada Momen Tertentu

Seiring berjalannya waktu, keberadaan opak angin sudah mulai sulit untuk dijumpai. Tidak banyak penjual opak angin yang bisa Kawan jumpai ketika berkunjung ke daerah ini.

Namun bagi Kawan yang tertarik untuk mencicipi opak angin, bisa datang ke daerah Solo pada saat ada acara-acara khusus, seperti festival makanan tradisional dan sejenisnya. Biasanya opak angin menjadi salah satu sajian yang bisa Kawan jumpai pada momen penyelenggaraan acara tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.