merawat tradisi pesisir selatan legenda pacuan kuda jadi pesta rakyat kebumen saat lebaran - News | Good News From Indonesia 2025

Merawat Tradisi Pesisir Selatan, Legenda Pacuan Kuda jadi Pesta Rakyat Kebumen Saat Lebaran

Merawat Tradisi Pesisir Selatan, Legenda Pacuan Kuda jadi Pesta Rakyat Kebumen Saat Lebaran
images info

Merawat Tradisi Pesisir Selatan, Legenda Pacuan Kuda jadi Pesta Rakyat Kebumen Saat Lebaran


Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, momen Hari Raya Idulfitri atau Lebaran biasanya dihabiskan dengan suasana syahdu, bersalam-salaman, dan menikmati hidangan ketupat bersama keluarga besar.

Namun, suasana yang jauh berbeda akan Kawan GNFI temukan jika sedang berada di pesisir selatan Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Kebumen.

Jika Kawan GNFI sering melakukan perjalanan melewati Jalur Selatan pasti sudah tidak asing lagi dengan daerah Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Di sana terdapat sebuah tradisi yang bernama pacuan kuda.

Pacuan kuda ini telah menjadi tradisi sejak tahun 1956. Awalnya, tradisi tersebut diselenggarakan sebagai bentuk hiburan dan kompetisi masyarakat lokal. Namun, seiring berjalannya waktu, acara ini semakin diminati dan kini menjadi salah satu kegiatan yang paling ditunggu saat libur lebaran tiba.

baca juga

Jejak Sejarah Sejak 1956

Tradisi ini bukanlah hal yang baru. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kebumen, pacuan kuda di Ambal telah menjadi kegemaran dan budaya yang mengakar sejak tahun 1956. Jika menilik sejarahnya lebih jauh, tradisi ini memiliki akar yang panjang dan kaya.

Berawal dari zaman kolonial Belanda, ketika kuda-kuda lokal digunakan sebagai sarana transportasi dan alat pekerjaan.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kebumen mengembangkan kebiasaan tersebut menjadi tradisi balapan yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Kebumen, khususnya di Kecamatan Ambal.

Adrenalin di Lapangan Tegalrejo

Setiap libur Lebaran tiba, acara ini menjadi kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. Lokasi penyelenggaraan yang paling ikonik terletak di Lapangan Tegalrejo, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal.

Kawan GNFI bisa menikmati ajang ini selama 4 hari, di mana babak puncaknya sering kali digelar pada hari Minggu atau akhir pekan di bulan Syawal.

Meskipun lintasannya tergolong sederhana dan tidak permanen, antusias masyarakat tidak pernah surut. Ribuan penonton, baik pemudik maupun warga lokal, selalu memadati area ini.

Saking ramainya, tak jarang ada warga yang rela menonton dari atas pohon demi mendapatkan pemandangan terbaik.

baca juga

Ajang Bergengsi Skala Nasional

Meskipun bertajuk pesta rakyat, Kawan GNFI jangan pernah remehkan skala kompetisinya. Acara yang dinaungi oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Cabang Kebumen ini sesungguhnya bertingkat nasional. Diikuti ratusan kuda pacu dari berbagai penjuru daerah.

Salah satu momen yang paling dinanti adalah babak akhir di kelas tertinggi, yaitu Kelas A Terbuka 2.000 meter. Persaingannya sangat ketat. Sebagai contoh, dalam salah satu gelaran yang terekam dalam berita PemkabKebumen, kuda bernama Maximus Trojan dari Yogyakarta berhasil menyabet gelar Juara 1, mengalahkan kuda P. Petir dari Tasikmalaya dan kuda Sugar dari Kutowinangun.

Para pemenang ini merebutkan hadiah bergengsi berupa uang pembinaan jutaan rupiah dan piala dari Bupati Kebumen.

Menggerakkan Ekonomi Rakyat

Pemerintah Kabupaten Kebumen melihat tradisi ini lebih dari sekadar olahraga. Ini adalah aset kearifan lokal yang nyata dalam menggerakkan roda ekonomi rakyat. Kerumunan ribuan orang menciptakan pasar kaget di sekitar lokasi.

Mulai dari pedagang makanan, penjual mainan, hingga penyedia jasa parkir, mendapatkan keuntungan ekonomi yang nyata selama acara berlangsung.

Bagi para pemudik yang kebetulan melintasi Jalur Lintas Selatan (Daendels), pacuan kuda ini menjadi opsi hiburan wisata yang unik untuk melepas lelah sejenak.

baca juga

Pacuan Kuda Ambal adalah bukti nyata bagaimana olahraga, budaya, dan pariwisata dapat berpadu menjadi satu paket hiburan rakyat yang murah meriah, namun tetap meriah dan membanggakan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.