Menjelang pergantian 2025, Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) kembali menghadirkan Give Back Sale (GBS) Pundi Perempuan, sebuah inisiatif penggalangan dana publik yang telah berjalan hampir satu dekade.
Mengusung semangat “Berbagi untuk Berdaya”, GBS menjadi ruang partisipasi masyarakat untuk mendukung pemulihan dan pendampingan perempuan korban kekerasan melalui mekanisme solidaritas publik.
Berbeda dari kegiatan penggalangan dana pada umumnya, GBS mengajak masyarakat untuk berdonasi barang baru maupun preloved yang kemudian dijual kembali. Seluruh hasil penjualan disalurkan untuk mendukung Lembaga Pengada Layanan atau Women Crisis Center (WCC) yang selama ini menjadi garda terdepan dalam memberikan pendampingan bagi perempuan korban kekerasan, mulai dari pendampingan hukum, pemulihan psikososial, hingga dukungan jangka panjang.
Give Back Sale Pundi Perempuan akan berlangsung selama empat hari, pada 17–20 Desember 2025, bertempat di Kekini Ruang Bersama, Jalan Cikini Raya No. 43, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen kolektif berbagai elemen masyarakat untuk memastikan korban kekerasan tidak dibiarkan berjuang sendirian dalam mencari keadilan dan pemulihan.
“Give Back Sale Pundi Perempuan adalah pengejawantahan spirit komitmen publik untuk berperan dalam upaya membuka jalan menyelamatkan rasa keadilan korban. Secara konsisten menguatkan proses pemulihan dan terus menyuarakan kebenaran dan solidaritas kepada perempuan korban kekerasan. Melalui GBS, publik turut berkontribusi dalam upaya pencegahan dan mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di tanah air,” ucap Sekar Pireno Ks, Komunitas Pemberdaya IKa dan Pengelola GBS Pundi Perempuan.
Lonjakan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Berdasarkan CATAHU

Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) dan Komnas Perempuan kembali mengadakan Give Back Sale Pundi Perempuan 2025. (Sumber: Dokumentasi Pribadi/Yayasan IKa)
Penyelenggaraan GBS menjadi semakin relevan di tengah meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan. Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan tahun 2024 mencatat sebanyak 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 330.097 kasus merupakan kekerasan berbasis gender, dengan peningkatan sebesar 14,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius yang membutuhkan respons bersama.
Ironisnya, peningkatan kasus tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan layanan pendampingan. Data Forum Pengada Layanan (FPL) menunjukkan bahwa jumlah WCC yang aktif justru menurun signifikan, dari 115 lembaga menjadi hanya 87 lembaga. Padahal, keberadaan WCC sangat krusial sebagai ruang aman dan pendampingan komprehensif bagi korban kekerasan.
Dalam kondisi keterbatasan tersebut, dukungan publik menjadi penopang utama agar layanan pendampingan tetap berjalan. GBS hadir sebagai ajakan konkret bagi masyarakat untuk terlibat langsung, baik melalui donasi barang, berbelanja, maupun menyebarkan semangat solidaritas.
Partisipasi publik diharapkan dapat memastikan bahwa para pendamping memiliki sumber daya yang memadai untuk terus memberikan layanan yang berkelanjutan dan bermartabat bagi korban.
"Give Back Sale Pundi Perempuan secara konsisten menyuarakan pesan penting melibatkan partisipasi publik sebagai dukungan nyata untuk memastikan bahwa para pendamping memiliki sumber daya yang memadai untuk secara berkelanjutan memberikan layanan pendampingan, memastikan hak perempuan korban kekerasan mendapat perlindungan dan melanjutkan hidup secara bermartabat," tambah Sekar.
Pelaksanaan GBS Pundi Perempuan juga sejalan dengan kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) yang diperingati setiap 25 November hingga 10 Desember.
Tahun ini, kampanye tersebut mengusung tema “UNiTE to End Digital Violence against All Women and Girls”, yang menegaskan urgensi perlindungan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk kekerasan digital.
Melalui Give Back Sale Pundi Perempuan, masyarakat diajak untuk hadir, berbelanja sambil berdonasi, dan mengambil bagian dalam gerakan kolektif membangun solidaritas. Seberapapun dukungan yang diberikan, akan sangat berarti bagi keberlangsungan hidup dan pemulihan perempuan korban kekerasan di Indonesia.
Yuk, dukung perempuan korban kekerasan dengan mengunjungi dan membeli barang kebutuhanmu di event GBS!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


