Kawan GNFI, kabar membanggakan kembali datang dari dunia pendidikan tinggi kita. Transformasi teknologi di Indonesia kini terbukti tak lagi hanya mendominasi sektor industri besar atau ekosistem startup, melainkan mulai mengakar hingga ke lini pendidikan dasar.
Semangat perubahan inilah yang dibawa oleh sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) saat terjun langsung ke masyarakat di Tangerang Selatan.
Menyadari betapa vitalnya efisiensi pengelolaan data di era digital, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Teknik Informatika Unpam sukses melahirkan sebuah terobosan inovatif.
Mereka mengembangkan E-SISKA (Elektronik Sistem Informasi Akademik), sebuah aplikasi berbasis web yang hadir sebagai solusi cerdas atas tantangan administrasi di SD Negeri 02 Ciater, Serpong.
Sebelum kehadiran E-SISKA, Kawan GNFI bisa membayangkan betapa peliknya proses administrasi sekolah yang masih serba manual. Para guru dan tenaga kependidikan di SDN 02 Ciater harus berkutat dengan tumpukan buku kertas setiap harinya.
Rutinitas ini mencakup pencatatan absensi harian siswa, rekapitulasi nilai dari berbagai guru mata pelajaran, hingga penulisan rapor yang sangat menyita waktu.
Metode konvensional tersebut memiliki celah yang cukup besar. Selain tidak efisien dari segi waktu, risiko kesalahan manusia (human error) pun sangat tinggi. Belum lagi ancaman data hilang akibat buku yang rusak atau terselip.
Hambatan administratif semacam ini tak jarang menggerus waktu produktif guru yang seharusnya bisa dicurahkan sepenuhnya untuk peningkatan kualitas pengajaran di dalam kelas.

(Foto : Dokumentasi Pribadi)
Merespons kondisi tersebut, mahasiswa Unpam merancang E-SISKA sebagai solusi manajemen sekolah yang komprehensif dan user-friendly. Keunggulan utama sistem ini terletak pada arsitektur pembagian hak akses yang terstruktur rapi ke dalam 4 peran utama:
1. Admin Peran: bertindak sebagai pengendali utama sistem, sebab berwenang penuh untuk mengelola data induk sekolah, mengatur akun pengguna, serta memastikan infrastruktur data berjalan lancar tanpa kendala teknis.
2. Guru: kini tak perlu lagi menghitung nilai secara manual di atas kertas. Melalui E-SISKA, guru dapat mengisi absensi harian dan menginput nilai mata pelajaran secara real-time. Sistem akan melakukan kalkulasi otomatis, sehingga akurasi nilai menjadi jauh lebih presisi.
3. Wali Kelas: fitur ini menjadi primadona dalam manajemen kelas di E-SISKA. Guru yang berperan sebagai Wali Kelas dibekali akses spesial yang lebih luas untuk memastikan kualitas data siswa, meliputi:
- Monitoring Kelas: Wali Kelas dapat memantau rekap absensi siswa dan mengecek kelengkapan input nilai dari guru-guru mata pelajaran lain.
- Input Data Non-Akademik: Menilai aspek karakter siswa kini lebih mudah. Wali Kelas dapat memilih siswa, menentukan jenis ekstrakurikuler yang diikuti, serta memberikan catatan motivasi. Sistem juga merekap otomatis data Sakit/Izin/Alpa (S/I/A) untuk diverifikasi.
- Finalisasi & Cetak Rapor: Sebagai pintu terakhir, Wali Kelas memiliki wewenang melakukan finalisasi (mengunci nilai) dan mencetak rapor lengkap dalam format PDF resmi sekolah hanya dengan sekali klik.
4. Siswa Mendukung: sebagai transparansi pendidikan modern, E-SISKA memberikan akses mandiri bagi siswa. Mereka dapat memantau kehadiran dan melihat perkembangan nilai mata pelajaran mereka sendiri kapan saja.
Puncak dari inovasi ini ditandai dengan demo aplikasi dan serah terima sistem yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Desember 2025 di SDN 02 Ciater, Serpong.

(Foto : Dokumentasi Pribadi)
Antusiasme warga sekolah langsung terasa saat sesi pelatihan berlangsung. Kawan GNFI, para guru tampak begitu bersemangat saat mempraktikkan penggunaan aplikasi ini di laptop masing-masing.
Fitur Wali Kelas mendapat sorotan khusus dan apresiasi tinggi karena terbukti mampu memangkas durasi pengerjaan rapor—yang biasanya memakan waktu berhari-hari—menjadi jauh lebih singkat.
Tentu saja, keberhasilan program ini tak lepas dari kolaborasi solid tim mahasiswa yang terdiri dari Adrian Yudhaswara, Amr Emirate Abdurahman, Andika Daffa Fathi Rabbani, Andika Galih Pangestu, Mohamad Fahri Akbar, Muhamad Aziz Muhfashshal, Muhammad Nur Fahrurroji Assydiq, Ravail Shodikin, dan Sandy Salim.

Di bawah bimbingan dosen Suryaningrat, S.Kom., M.Kom., kegiatan ini menjadi bukti nyata pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa tidak hanya berkutat dengan teori di bangku kuliah, tetapi terjun langsung memberi solusi nyata bagi permasalahan bangsa.
Melalui E-SISKA, administrasi di SDN 02 Ciater kini selangkah lebih modern, sekaligus membuka harapan agar sistem serupa dapat direplikasi demi pemerataan kualitas pendidikan di Tangerang Selatan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


