sarapan kukusan rebusan jadi tren sehat ala gen z yang di notice menkes - News | Good News From Indonesia 2025

Sarapan Kukusan-Rebusan menjadi Tren Sehat ala Gen Z

Sarapan Kukusan-Rebusan menjadi Tren Sehat ala Gen Z
images info

Sarapan Kukusan-Rebusan menjadi Tren Sehat ala Gen Z


Kawan GNFI, lagi-lagi tren hidup sehat tengah digaungkan hingga terus viral di media sosial, di mana tren ini justru dipelopori oleh Gen Z demi pola makan ‘clean eating’.

Ramai-ramai Gen Z di media sosial dipenuhi dengan postingan estetik dari sarapan kukusan-rebusan berisi umbi-umbian, kacang-kacangan, pisang kukus, hingga telur rebus.

Ingin tahu mengapa Gen Z memilih pola hidup sehat hingga sarapan kukusan-rebusan ini menjadi viral di kalangannya? Simak selengkapnya, ya, Kawan GNFI!

Sarapan Kukusan-Rebusan Gen Z Mendadak Viral

Tren pola makan ‘clean eating’ dengan real food kini mendadak viral. Jauh dari kesan makanan orang tua, sarapan kukusan-rebusan ramai-ramai dipilih Gen Z.

Alasanya sederhana, selain untuk postingan estetik di media sosial, fenomena ini menjadi bukti kuat akan literasi kesehatan hingga menjadi perpaduan antara gaya hidup sehat, gaya hidup ekonomis, dan sebagai pernyataan identitas.

Unggahan di media sosial juga menjadi simbol status akan seseorang yang terus peduli pada self-care yang memberikan kesan hidup sehat dan teratur dilihat dari visual sepiring ubi ungu, jagung rebus, kacang rebus, hingga telur yang begitu alami.

Frugal living atau hidup lebih ekonomis juga menjadi bagian dari Gen Z saat ini. Alternatif sarapan kukusan-rebusan yang ramah di kantong dengan tetap sehat dan pastinya mengenyangkan pun jadi alasan Gen Z beralih memilih sarapannya.

Seperti yang Kawan GNFI ketahui, Gen Z juga tengah menggaungkan arti lokalitas dalam kehidupannya. Dengan sarapan kukusan-rebusan ini, menjadi nostalgia tersendiri bagi mereka yang awalnya kukusan-rebusan ini dianggap ‘makanan orang desa’ atau ‘makanan orang tua’. Sebab, terkesan punya gaya hidup ‘retro-modern’ yang keren, otentik, sekaligus bangga akan keberadaan pangan Nusantara.

Isu lingkungan dan keberlanjutan pun menjadi concern mereka sebagai dukungan akan konsumsi hasil bumi lokal yang minim jejak karbon, dan minim sampah plastik.

Tren ini menjadi topik yang mampu mengubah sudut pandang akan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan, membanggakan pangan lokal, hingga menjadi gaya hidup sehat berkelanjutan untuk masa depan.

baca juga

Bagaimana dari Segi Kesehatannya?

Dari sisi kesehatan, cara memasak dengan teknik mengukus dan merebus lebih baik pula untuk menjaga pola diet.

Dilansir dari laman foodguy.com, masakan dengan teknik mengukus dan merebus ini memang lebih alami dan kandungan nutrisinya tetap terjaga.

Dengan teknik mengukus kandungan nutrisi, rasa, warna, dan tekstur tetap terjaga seperti aslinya dan dengan teknik merebus membantu dalam membunuh lebih banyak bakteri dan virus hingga berkontribusi pada keamanan pangan.

Kukusan-rebusan juga menghindari dari senyawa karsinogenik (penyebab kanker) dibandingkan dengan proses menggoreng dalam suhu tinggi. Sebab, menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida.

Sebagai sumber karbohidrat kukusan-rebusan dari umbi-umbian juga memiliki kadar indeks glikemik lebih rendah daripada makanan yang diolah dengan tepung atau digoreng. Di mana, hal ini menjaga energi dalam tubuh tetap stabil dan mencegah rasa kantuk di pagi hari.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi pun ikut FOMO dengan tren sarapan kukusan-rebusan ala Gen Z.

Dalam kontennya di instagram @bgsadikin, Menkes Budi mengajak masyarakat Indonesia termasuk Gen Z untuk mulai sarapan sehat versi gizi seimbang dengan menunjukkan satu piring berisikan telur rebus (protein), jagung rebus (karbohidrat), wortel (sayur) dan pisang (buah), hingga secangkir kopi hitam tanpa gula.

Hal ini menjadi ajakan pula untuk konsisten FOMO positif akan budaya sarapan sehat ala Gen Z untuk sarapan sehat dan mengenyangkan.

Langkah ini pun menjadi bukan sekadar tren estetik, tapi menjadi langkah preventif cerdas dengan mempopulerkan kembali kukusan-rebusan dalam mendukung masyarakat hidup sehat dan kembali ke pangan lokal yang tidak diproses berlebih (unprocessed food).

Fenomena sarapan kukusan-rebusan ini menjadi contoh nyata akan Gen Z yang FOMO untuk kesehatan mereka lebih baik dan memahami bahwa apa yang dimakan hari ini menjadi investasi untuk kualitas hidup di masa yang akan datang.

Kini sarapan kukusan-rebusan terus bertransformasi menjadi gaya hidup modern yang relevan hingga mendukung clean eating sebagai gerakan pola makan sehat, estetika, ekonomis, dan mengenyangkan.

Sudahkan Kawan GNFI sarapan kukusan-rebusan hari ini? Jangan sampai terlewat, ya, karena sarapan mendukung produktivitas Kawan sehari-hari!

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.