Di era yang semakin kompetitif dan penuh perubahan, generasi muda dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dari sekadar nilai akademik. Perusahaan, lembaga sosial, hingga organisasi profesional kini tidak hanya melihat seberapa tinggi IPK seseorang. Namun, juga bagaimana ia menjalani pengalaman nyata, menghadapi tekanan, bekerja dengan bermacam karakter, serta berkontribusi dalam menyelesaikan masalah.
Hal ini sejalan dengan perubahan besar di dunia kerja yang mana kemampuan teknis saja tidak cukup. Dunia membutuhkan individu yang berani, fleksibel, tangguh, serta memiliki empati yang kuat terhadap lingkungan sekitarnya.
Tantangan ini menjadi semakin jelas ketika melihat dinamika ekonomi global yang terus bergerak. Pekerjaan lama mulai menghilang, sementara jenis pekerjaan baru bermunculan dengan tuntutan keterampilan yang sama sekali berbeda.
Di tengah perubahan yang cepat ini, pengalaman volunteer menjadi salah satu kunci strategis yang membantu generasi muda memahami realitas sosial, mengasah kemampuan interpersonal, dan menumbuhkan karakter kepemimpinan. Volunteer adalah modal fundamental untuk bertahan di dunia profesional modern.
Data LinkedIn tahun 2024 memperkuat pernyataan tersebut. Sebanyak 73% perekrut menyatakan bahwa pengalaman volunteer kini menjadi indikator penting dalam proses seleksi tenaga kerja.
Mengapa demikian? Karena volunteer menunjukkan sisi manusia yang tidak terlihat dalam nilai akademik: ketangguhan mental, keberanian mengambil inisiatif, kemampuan bekerja sama dalam lingkungan baru, serta komitmen pada tanggung jawab yang diambil.
Ketika seseorang menjadi relawan, ia menunjukkan bahwa dirinya mampu bergerak melampaui zona nyaman dan menghadapi tantangan secara langsung.
Kegiatan volunteer membuat pemuda belajar berhadapan dengan situasi nyata yang mana tidak terduga, sulit, dan selalu penuh tantangan. Mereka belajar berkomunikasi dan memimpin kelompok kecil yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang berbeda-beda untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Semua ini bertujuan membentuk karakter yang kuat sesuai dengan perjalanan karir profesional di masa depan nanti.
olunteer membantu pemuda membangun relasi dengan orang-orang baru, memperluas jaringan lintas bidang, dan menambah wawasan tentang berbagai isu sosial yang relevan dengan dunia kerja saat ini.
Pengalaman volunteer memberikan ruang bagi pemuda untuk belajar langsung melalui aksi nyata, sekaligus mengembangkan empati dan kepemimpinan yang relevan dengan kebutuhan global. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kofi Annan, Sekjen PBB (1997—2006) yang menyebutkan bahwa “There is no tool for development more effective than the empowerment of young people.”
Melalui pengalaman volunteer, pemuda tidak hanya diberdayakan, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Karakter seperti inilah yang dibutuhkan di era sekarang ketika dunia memerlukan pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga punya hati dan kematangan emosi.
Di tengah dunia yang terus berubah secara cepat, menjadi volunteer adalah bentuk langkah nyata untuk mengasah diri. Dunia kuliah memberikan teori sedangkan volunteer memberikan latihan menghadapi realita.
Teori bisa mengajarkan apa itu kepemimpinan, tetapi volunteer memaksa seseorang benar-benar memimpin sehingga volunteer mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan berbagai karakter manusia.
Inilah alasan mengapa menjadi relawan sejak dini adalah langkah penting untuk membangun fondasi masa depan yang kokoh.
AIESEC in UPNVY menghadirkan Global Volunteer, sebuah program yang membuka kesempatan bagi pemuda untuk terjun dalam proyek sosial berskala global. Program ini menggabungkan dua jenis pengalaman: pemuda Indonesia dapat pergi ke luar negeri untuk menjadi relawan di berbagai proyek sosial (Outgoing Global Volunteering).
Sementara relawan internasional juga datang ke Indonesia untuk berkolaborasi bersama komunitas lokal (Incoming Global Volunteering).
Kedua jalur ini menciptakan lingkungan belajar lintas budaya yang sangat kuat. Menawarkan experience kepada relawan untuk merasakan bagaimana bekerja dengan sistem sosial berbeda, memahami tantangan global, dan berkontribusi pada isu-isu yang terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Walaupun bentuk pengalamannya berbeda, inti dari keduanya sama “Pemuda Belajar Melalui Aksi Nyata”. Mereka menghadapi situasi baru, berinteraksi dengan budaya yang berbeda, memecahkan masalah sosial, dan mengasah kepemimpinan global. Pengalaman mengikuti program volunteer yaitu juga dirasakan secara langsung oleh para relawan.
Salah satu peserta Outgoing Global Volunteer ke Korea Selatan, Kartika Araminta, membagikan kesannya selama mengikuti program.
"Meski waktunya singkat, ikut Global Volunteer benar-benar mengubah hidup. Kalau ada yang masih ragu, jangan biarkan keraguan menahanmu. Ambil kesempatan ini, karena pengalaman ini bantu kita tumbuh dengan cara yang tidak pernah diduga." tutupnya.
Relawan dapat memperluas pandangan mereka terhadap kehidupan, mendapatkan jaringan internasional, meningkatnya kemampuan adaptasi, serta keahlian memecahkan masalah dalam konteks global.
Program ini tidak hanya mengubah cara berpikir, tetapi juga cara melihat dunia dan masa depan.
Pada akhirnya, volunteer baik lokal maupun global merupakan perjalanan perubahan bagi generasi muda. Langkah kecil yang diambil hari ini dapat menjadi fondasi besar untuk masa depan yang lebih cerah.
Bersama AIESEC in UPNVY pemuda memiliki kesempatan untuk memulai perubahan, memperluas dunia mereka, dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih berani, lebih matang, dan lebih bermakna.
Volunteer bukan sekadar kegiatan. Volunteer adalah perjalanan menjadi pribadi terbaik yang siap menghadapi dunia.
Penulis: Muhammad Rizki
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


