Tren memakan 12 butir anggur saat tahun baru belakangan ini sangat ramai. Malam pergantian tahun biasanya identik dengan kembang api, terompet, dan pesta. Namun, jika Kawan GNFI menengok media sosial seperti TikTok atau Instagram, terdapat tren memakan buah anggur ketika tahun baru.
Orang-orang sibuk berdesakan di bawah meja tepat saat pergantian tahun sambil mengunyah 12 anggur dalam waktu kurang dari satu menit dengan harapan akan menemukan pasangan hidupnya dan mendapat keberuntungan.
Kie dalamartikelnya yang diunggah pada bisnismuda.id menyebutkan kalau tren yang terjadi saat ini adalah bagian dari tradisi Spanyol yaitu, Las Doce Uvas de la Suerte yang ada sejak awal abad ke-20.
Secara logika, makan buah di bawah meja tidak memiliki kaitan ilmiah dengan datangnya pasangan hidup. Namun, secara psikologis, ada alasan kuat mengapa jutaan orang melakukannya.
Sebagai Mekanisme Pengurang Kecemasan
Bagi banyak orang di usia 20-an, malam tahun baru sering kali menjadi pengingat bahwa pertanyaan mengenai pernikahan akan semakin sering terdengar. Menurut Fahri Zulfikar dalam artikelnya di detik.com, pertanyaan semacam itu memang sangat menakutkan bagi mereka.
Dalam konteks ini, antropolog Bronislaw Malinowski memandang ritual sebagai cara manusia menghadapi situasi penuh ketidakpastian.
Seperti dikutip Aryo Wahyu Wicaksono dalam artikelnya di Kompasiana, ritual berfungsi untuk memberi rasa kontrol dan menurunkan kecemasan ketika manusia tidak mampu mengendalikan hasil akhir suatu peristiwa.
Karena cinta dan jodoh tidak bisa dipastikan waktunya, memakan 12 butir anggur menjadi bentuk “pengendalian simbolis” atas harapan tersebut, sekaligus memberi rasa tenang pada pikiran.
Sebagai Kekuatan Niat dan "Alarm" Otak (Priming)
Menurut Zein Muchamad Masykur di kompasiana.com, Pada dasarnya priming adalah mekanisme neurologis di mana paparan singkat terhadap suatu dapat secara signifikan memengaruhi respons kognitif dan perilaku seseorang pada tahap berikutnya.
Sederhananya seperti ini, saat Kawan GNFI makan anggur sambil memikirkan harapan tentang pasangan hidup, The Power of Magical Thinking sebenarnya sedang memberikan "instruksi" spesifik ke otak.
Hal ini membuat Kawan GNFI lebih peka terhadap peluang cinta di hari-hari mendatang. Misalnya, menjadi lebih berani menyapa orang baru, lebih terbuka terhadap perkenalan, atau lebih percaya diri dalam menjalin relasi.
Dengan kata lain, perubahan bukan terjadi karena anggurnya, melainkan karena kesiapan mental yang terbentuk.
Sebagai The Power of Magical Thinking
Pernahkah Kawan GNFI menggunakan barang keberuntungan saat ingin ujian? Dalam psikologi, hal ini disebut dengan Magical Thinking atau pemikiran magis.
Menurut Cathy Lovering dalam artikelnya di psychcentral.com, pola pikir magis adalah kondisi ketika kita percaya bahwa dua hal yang sebenarnya tidak berhubungan, tiba-tiba terasa berkaitan dan dianggap bisa saling memengaruhi.
Sederhananya, kita merasa jika melakukan tindakan A (seperti makan 12 butir anggur di kolong meja), maka hal B (seperti urusan jodoh atau keberuntungan) pasti akan terjadi. Padahal, secara logika, kedua elemen tersebut tidak memiliki hubungan sebab dan akibat sama sekali.
Jadi, dengan Kawan GNFI memakan 12 butir anggur tepat saat malam pergantian tahun, Kawan GNFI sebenarnya sedang melakukan ritual simbolis untuk memberikan rasa tenang pada pikiran, sekaligus membangun optimisme bahwa tahun yang baru akan membawa perubahan positif dalam hidup.
Pada akhirnya, tren memakan 12 butir anggur di bawah meja saat malam tahun baru adalah bentuk perayaan atas harapan yang sangat manusiawi. Anggur-anggur itu memang tidak secara ajaib mengubah nasib, tetapi perasaan optimis yang muncul setelah melakukannya memiliki dampak psikologis yang nyata.
Keberuntungan mungkin tidak benar-benar datang dari kolong meja, melainkan dari sikap positif dan kesiapan mental yang tumbuh setelahnya.
Dengan keyakinan tersebut, Kawan GNFI dapat melangkah ke tahun yang baru dengan hati yang lebih ringan dan pikiran yang lebih terbuka.
Jadi, jika ingin mencoba ritual ini, nikmatilah sebagai simbol harapan, sambil tetap menyiapkan diri untuk menyambut peluang dan mungkin cinta yang datang di depan mata.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


