Saat berfokus dengan layar untuk mengerjakan sesuatu secara sekaligus, pernahkah Kawan GNFI merasa lelah, padahal tubuh nyaris tak bergerak sekalipun? Kepala terasa penuh, perhatian mudah teralihkan, dan sulit untuk fokus.
Kelelahan ini sering datang tanpa penyebab yang pasti, membuat orang-orang bertanya, apa yang sebenarnya menjadi penyebab kelelahan itu?
Di tengah keseharian yang dipenuhi layar terus menyala dan notifikasi yang tanpa jeda, otak sering kali dipaksa untuk bekerja lebih keras tanpa disadari. Bukan karena melakukan pekerjaan yang berat, namun karena perhatian yang terus berpindah dari satu hal ke hal lain. Di balik fenomena ini, terdapat cara kerja pikiran manusia yang sudah lama dipelajari oleh psikologi.
Perhatian yang Terbatas
Duane P. Schultz dan Sydney Ellen Schultz dalam bukunya yang berjudul A History Of Modern Psychology menjelaskan bahwa pikiran manusia memang memiliki batas alami. Sejak awal perkembangan psikologi modern, para peneliti mulai menyadari bahwa pikiran manusia memang tidak dirancang untuk menanggapi banyak hal sekaligus.
Seorang pelopor psikologi modern bernama Wilhelm Wundt menunjukkan bahwa dalam satu waktu, perhatian hanya bisa tertuju pada satu hal.
Saat terlalu banyak yang berdatangan, pikiran bisa kehilangan fokusnya karena bekerja dengan cara bergiliran.
Fenomena Inattentional Blindness
Dalam sebuah eksperimen psikologi yang terkenal, ada sekelompok orang yang diminta untuk menonton video dan menghitung jumlah operan bola, mereka sangat fokus, sebagian besar sampai tidak menyadari ada sosok berkostum gorila yang mencolok.
Inilah yang disebut dengan fenomena inattentional blindness, yaitu ketika sesuatu yang jelas di depan mata pun bisa terlewatkan karena perhatian kita yang sedang terpusat pada satu hal saja.
Fenomena ini menunjukkan bahwa perhatian manusia bekerja secara selektif, tidak menyerap semua hal yang terlihat di sekitarnya, tetapi menyeleksi apa yang dianggap paling penting untuk diutamakan. Dalam keseharian, cara kerja ini sebenarnya membantu supaya kita tidak kewalahan mengerjakan beberapa hal sekaligus.
Namun, di era modern ini, pikiran jarang diberi waktu beristirahat sejenak. Dengan kebiasaan menatap layar terus-menerus sepanjang hari, pikiran menjadi terasa padat karena fokus berpindah terlalu cepat tanpa benar-benar disadari.
Pentingnya Memberi Jeda
Memberi jeda merupakan salah satu strategi penting dalam menjaga fungsi otak dan juga kesejahteraan mental. Ketika kita terus memaksakan bekerja tanpa henti, salah satu akibatnya adalah konsentrasi dapat menurun, sehingga otak kehilangan fokus dan tidak mampu berpikir dengan jernih.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa jeda yang pendek dapat membantu menjaga fokus serta memulihkan energi mental yang sempat terkuras. Contohnya, istirahat singkat selama beberapa menit saja dapat meningkatkan konsentrasi, bahkan membuat kita kembali bekerja dengan kondisi lebih segar.
Untuk mengurangi stres dan mencegah kelelahan emosional juga mental, yang disebut dengan istilah burn out, akibat tekanan kerja yang terus menerus, jeda yang teratur membantu hormon stres untuk menurun dan meningkatkan keseimbangan secara emosional. Setiap orang dapat menyesuaikan bentuk jeda sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


