Minggu sore, 21 November 2025, sekitar pukul 4, langit mulai meredup pelan ketika kami bersama kawan-kawan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Darul Hikmah bersiap menunaikan sebuah perjalanan kecil dengan tujuan besar.
Tujuan kami bukan tempat wisata atau pusat keramaian, melainkan sebuah rumah tahfidz Al-Qur’an yang sederhana di kaki Gunung Kaledong, tepatnya di Kampung Nangsi, Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
Informasi tentang rumah tahfidz tersebut kami terima beberapa hari sebelumnya dari Ketua Yayasan Nurul Arifin. Beliau menyampaikan bahwa Rumah Tahfidz Darul Aqrom membutuhkan Al-Qur’an untuk para santrinya. Kabar itu menjadi panggilan nurani. Sebab, di balik setiap kebutuhan, selalu ada kesempatan untuk menanam kebaikan.
Seperti sudah menjadi rutinitas, jalur utama Bandung–Garut selalu dipenuhi kendaraan setiap akhir pekan. Kami pun memilih jalan pintas melalui perkampungan. Pilihan itu justru menghadirkan pengalaman yang tak ternilai.
Dari kejauhan, siluet Gunung Kaledong tampak megah. Sesekali kereta api melintas di atas jembatan, memecah sunyi sore hari. Pemandangan itu seakan menjadi penguat langkah kami, bahwa perjalanan menebar kebaikan selalu diiringi keindahan, meski sering tak disadari.
Sesampainya di lokasi, suasana hangat langsung menyambut. Pimpinan Rumah Tahfidz Darul Aqrom, Ustadz Didin, menyapa kami dengan senyum tulus, diikuti para santri yang duduk rapi, serta ibu-ibu pengajian yang turut hadir. Rumah tahfidz itu memang sederhana, tetapi terasa kaya akan semangat dan harapan.
Sebelum prosesi penyerahan wakaf Al-Qur’an dan bantuan uang tunai bagi anak yatim piatu, Ketua LKS Darul Hikmah, Tohidin, menyampaikan sambutan.
Dalam pesannya, ia menekankan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar untuk dibaca dan dihafal, melainkan untuk dipahami dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Al-Qur’an, menurutnya, harus menjadi cahaya yang menuntun akhlak, perilaku, dan kepedulian sosial.

Penyerahan Al-Qur'an kepada orang tua santri/Foto : Dok. Pribadi (Agus Kusdinar)
Wakaf Al-Qur’an yang dititipkan para donatur melalui LKS Darul Hikmah kemudian diserahkan secara simbolis kepada pihak rumah tahfidz. Tak lama berselang, mushaf-mushaf itu langsung dibagikan kepada para santri.
Raut wajah bahagia dan penuh semangat terpancar jelas. Al-Qur’an yang baru bukan hanya lembaran kertas dan tinta, melainkan pintu harapan untuk masa depan mereka.

Pemberian uang tunai langsung kepada anak yatim/Foto : Dok. Pribadi (Agus Kusdinar)
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian uang tunai kepada anak-anak yatim piatu. Meski nominalnya mungkin tak seberapa. Namun, nilai kasih sayang dan perhatian yang menyertainya jauh lebih besar. Di momen itu, kebahagiaan terasa sederhana, namun begitu dalam.
Pada sesi akhir, Ustadz Didin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada LKS Darul Hikmah. Menurutnya, keberadaan lembaga sosial sangat membantu para donatur agar amanah wakaf dan sedekah tersalurkan dengan tepat sasaran.
Dengan perantara yang terpercaya, kebaikan menjadi lebih terkoordinasi dan berkelanjutan, sekaligus membuka jalan amal jariyah yang terus mengalir.
Memang, untuk menanam kebaikan sebagai bekal kelak, sering kali dibutuhkan perantara. Lembaga sosial berperan sebagai jembatan antara niat baik dan mereka yang membutuhkan.
Dalam konteks ini, LKS Darul Hikmah hadir sebagai penghubung yang memastikan setiap amanat orang-orang baik sampai ke tujuan.

LKS Darul Hikmah bersama anak-anak penghapal Al-Qur'an/Foto : Dok. Pribadi (Agus Kusdinar)
Tak kalah penting, setiap kegiatan didokumentasikan dalam bentuk tulisan, foto, dan video yang kemudian dibagikan melalui media sosial. Transparansi ini bukan sekadar laporan, tetapi juga ajakan. Ajakan untuk percaya, berbagi, dan tergerak melakukan kebaikan serupa.
Program Minggu Peduli yang diinisiasi LKS Darul Hikmah menjadi bukti bahwa kepedulian tak harus selalu besar dan megah. Dari tingkat RT hingga desa, dari langkah-langkah kecil itulah kebahagiaan tumbuh dan menyebar.
Di kaki Gunung Kaledong, sore itu, kami belajar bahwa kebaikan sekecil apa pun selalu menemukan jalannya sendiri untuk bermakna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


