Menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah melalui SKB lintas kementerian menetapkan pembagian operasional pelabuhan penyeberangan di wilayah Banten.
Langkah ini diambil untuk memecah kepadatan di Pelabuhan Merak yang diprediksi akan mengalami kenaikan volume kendaraan sebesar 8,9% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Operasi dan Transformasi ASDP, Rio Theodore Natalianto Lasse, menjelaskan bahwa tidak semua jenis kendaraan diizinkan masuk ke Pelabuhan Merak. Berikut adalah pembagian operasionalnya:
Pembagian Alur Kendaraan di Pelabuhan Merak:
Pelabuhan Merak: Khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan Golongan I, IVa, IVb, Va, Vb, dan VIa (kendaraan penumpang dan bus tertentu).
Pelabuhan Ciwandan: Dialokasikan untuk kendaraan Golongan II dan III (sepeda motor dan kendaraan roda tiga) serta Golongan VIb.
Pelabuhan BBJ Bojonegoro: Diperuntukkan bagi truk besar angkutan barang kategori Golongan VII, VIII, dan IX.
Pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera: Beroperasi secara opsional sebagai cadangan jika terjadi antrean panjang di Ciwandan atau BBJ.
Prediksi Puncak Arus Nataru:
Puncak Libur Natal: 23–24 Desember 2025.
Puncak Libur Tahun Baru: 30–31 Desember 2025.
Puncak Arus Balik: 2–3 Januari 2026.
Untuk mengantisipasi lonjakan di lintasan tersibuk Merak–Bakauheni, ASDP akan menambah jumlah armada kapal dari 28 unit menjadi 33 kapal per hari. Skema operasional situasional seperti "tiba-bongkar-berangkat" (TBB) juga akan diterapkan jika terjadi antrean ekstrem untuk mempercepat waktu putar kapal di dermaga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
