Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) meluncurkan S’RASA (Rasa Rempah Indonesia) sebagai tindak lanjut spesifik setelah kampanye Indonesia Spice Up the World. Program ini berfokus pada potensi rasa dan rempah sebagai dasar kolaborasi bisnis antarnegara.
Dalam rangka diplomasi kuliner, Kemenekraf akan mengirimkan 10 jenama lokal ke Sydney, Australia, untuk mengikuti Business Matching Subsektor Kuliner pada 4 Desember 2025. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyatakan tujuan langkah ini adalah untuk memperkuat posisi produk Indonesia di pasar global.
“Kami yakin, cita rasa Indonesia akan semakin digemari di Australia dan mancanegara,” ujarnya.
Pertemuan bisnis bertema Connecting Taste to Opportunity tersebut akan mempertemukan merek-merek Indonesia dengan 25 calon pembeli dari sektor retail, kuliner, dan pemilik restoran di Sydney. Jenis usaha yang dibawa beragam, mulai dari teh premium (Havilla Bespoke Tea), makanan sehat (Lemonilo, Ladang Lima), hingga restoran siap saji (Restoran Sederhana).
Deputi Bidang Kreatifitas Budaya dan Desain Kemenekraf Yuke Sri Rahayu menyebut inisiatif ini sebagai jembatan untuk memperkuat ekosistem ekspor. Melalui pemetaan kebutuhan pasar, Kemenekraf menargetkan subsektor kuliner dapat berkontribusi 6,8% terhadap ekspor ekonomi kreatif pada 2029.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News