Kereta Cepat Whoosh tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi bagi wisatawan Malaysia, tetapi telah menjadi daya tarik wisata.
Head of Tourism Marketing for Malaysia, Indochina and Brunei Darussalam Kemenpar RI, Riska Inki Fitria, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari penumpang Whoosh adalah warga Malaysia.
“Sebanyak 43 persen wisatawan asing yang naik Whoosh itu wisatawan asal Malaysia. Jadi bukan hanya sebagai alat transportasi, tapi juga sudah semacam atraksi,” jelasnya di sela MATTA Fair 2025 di Kuala Lumpur.
Fenomena ini muncul setelah penutupan rute penerbangan langsung Malaysia-Bandung, sehingga membuat paket perjalanan dengan transit di Jakarta dan dilanjutkan dengan Whoosh semakin populer.
Selain Whoosh, kereta panoramic milik PT KAI seperti Argo Parahyangan juga menjadi pilihan untuk menikmati pemandangan menuju Bandung.
Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Danang Waskito, menekankan bahwa infrastruktur memegang peran kunci dalam menarik minat wisatawan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun terus berbenah dengan meningkatkan kebersihan, keamanan, dan berkolaborasi dengan pelaku usaha untuk memperkuat daya tarik wisata seperti kuliner dan factory outlet.
Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana inovasi transportasi dapat langsung memacu pertumbuhan sektor pariwisata.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News