Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong penetapan Banda Neira, Maluku, sebagai destinasi wisata super prioritas nasional.
Dukungan ini dilandasi oleh kekayaan alam bawah laut, budaya, dan catatan sejarahnya yang membentang panjang.
Tito, yang telah menyelam di berbagai lokasi, menyatakan kekagumannya, “Keindahan bawah laut Banda Neira tidak tertandingi.”
Menurut Tito, status super prioritas akan memungkinkan alokasi anggaran negara (APBN) untuk pembangunan infrastruktur.
“Jika ditetapkan menjadi destinasi super prioritas, maka seluruh daya pemerintah pusat melalui APBN dapat diarahkan untuk membantu pembangunan Banda Neira,” ujarnya.
Ia meyakini Banda Neira layak disejajarkan dengan destinasi seperti Labuan Bajo dan Borobudur.
Dampak positifnya adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “PAD akan naik dan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, serta mendukung pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat,” kata Tito.
Namun, ia menekankan bahwa langkah ini harus diimbangi dengan penguatan SDM dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Dukungan juga datang dari Kepala Desa Nusantara, La Sadikin Ali. “Usulan Mendagri sangat kami setujui. Ini sejalan dengan cita dan aspirasi masyarakat Banda Neira,” ujarnya.
La Sadikin yakin status ini akan membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, sekaligus mengungkap lebih banyak sejarah yang belum tergali.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
