Dalam acara GoodTalk Off-Air GNFI bersama Perhumas bertajuk “Antara Relevansi dan Reputasi: Menakar Gaya Komunikasi ke Gen Z”, Kristy Nelwan, Head of Communications Unilever Indonesia (@unileveridn) dan Ketua Bidang Pengembangan Kampanye, membagikan pandangannya tentang pentingnya memahami karakter Gen Z dalam strategi komunikasi masa kini. Menurutnya, Gen Z adalah digital native yang sangat sosial dan punya dorongan kuat untuk menjalani hidup yang bermakna. Karena itu, pendekatan komunikasi kepada mereka tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya, konten harus cepat, relevan, dan membawa nilai yang nyata dalam keseharian mereka.
@kristynelwan juga menyoroti betapa cepatnya siklus tren di era digital. “Tren itu cuma bertahan 24 sampai 38 jam. Kalau approval-nya kelamaan, tren udah lewat,” ungkapnya. Maka dari itu, proses produksi konten harus gesit dan kontekstual. Ia menegaskan bahwa satu materi komunikasi tidak bisa langsung digunakan di semua platform, karena setiap kanal, mulai dari feed Instagram, Reels, hingga TikTok, memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda. Dengan kata lain, untuk bisa tetap relevan di mata Gen Z yang kritis dan cepat beralih, brand dan institusi perlu lincah, adaptif, dan peka terhadap dinamika sosial yang terus berubah.