Di tengah hutan karet dan perkebunan kelapa sawit yang terpencil di Sumatra Selatan, ternak-ternak secara diam-diam diabaikan, tidak dirawat karena dilepas liarkan begitu saja. Alam memang membantu mereka hidup, tapi apakah alam bisa jadi jaminan bahwa ternak tersebut bisa hidup dengan baik?
Mayoritas penduduk di Plakat Tinggi, Sumatra Selatan, berprofesi sebagai petani karet dan kelapa sawit untuk menghidupi keluarga. Akan tetapi, beberapa dekade terakhir, keadaan pertanian karet dan kelapa sawit mengalami penurunan tajam, sehingga banyak petani yang mengalami kerugian.
Karena itu, pemerintah memberikan bantuan berupa ternak untuk membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat disana. Masalah lain terjadi, banyak warga di Plakat Tinggi tidak tahu cara merawat ternak tersebut, akhirnya ternak-ternak itu dilepas liarkan saja di kebun karet dan kelapa sawit.
Padahal, jika dirawat dengan baik, ternak bisa jadi sumber penghasilan bagi warga karena memiliki nilai jual dan sering digunakan untuk konsumsi. Ternak pun perlu sehat, tapi siapa yang pernah bisa peduli akan hal ini?
Jamin Kesehatan Ternak dan Kesejahteraan Masyarakat
Awal mula Farvisa Vet muncul dari keprihatinan seorang dokter hewan lulusan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, bernama Fahri Putranda terhadap masyarakat Plakat Tinggi yang melepaskan ternak bantuan pemerintah di kebun karet dan sawit. Karena keterbatasan pengetahuan dan tenaga medis khususnya dokter hewan, ternak-ternak itu tidak pernah dirawat dan diabaikan saja.
Dari masalah tersebut, lahir ide program 'Farvisa Vet' yang diusung Fahri Putranda untuk mengajak warga lebih semangat dalam merawat ternak mereka. Tidak hanya sapi, tetapi seluruh jenis ternak yang dipelihara warga harus diberi perhatian khusus, terutama dalam hal kesehatan.
Farvisa Vet adalah program yang dilaksanakan untuk meyakinkan peternak memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan ternak dengan bekerja sama dalam melakukan pengobatan maupun pencegahan penyakit. Selain berdampak sosial, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan aspek ekonomi supaya tidak tergantung dari hasil perkebunan saja.
Meskipun program ini mirip dengan layanan kesehatan dan kesejahteraan ternak di daerah lain, yang membuat Farvisa Vet berbeda adalah dalam cara penanganannya. Fahri Putranda menjalankan program Farvisa Vet di daerah transmigrasi Kecamatan Plakat Tinggi, yang menghadirkan berbagai tantangan.
Jalan ke desa masih banyak yang melewati tanah, terutama di musim hujan membuat kondisi jalan licin dan sulit dilalui. Meski sebagian desa sudah beraspal, akses jalan tetap masih terbatas dan membuat program ini tidak mudah dijalankan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan hewan, Fahri Putranda harus mengeluarkan usaha ekstra hanya untuk meyakinkan masyarakat bahwa menjaga kesehatan ternak adalah hal yang sangat penting. Ada sebagian orang yang peduli, tapi banyak juga yang masih acuh.
Meski demikian, semangat Fahri Putranda tidak pernah reda, malah tantangan ini yang membuatnya semakin yakin untuk terus menjalankan program Farvisa Vet secara menyeluruh.
Dengan didampingi petugas penyuluh pertanian di Kecamatan Plakat Tinggi, Fahri Putranda kemudian mulai bertekad mendatangi rumah warga satu per satu untuk membuka kesadaran peternak tentang pentingnya menjaga kesehatan ternak. Ia menekankan pentingnya vaksinasi rutin, pemberian obat cacing, dan vitamin untuk hewan ternak.
Program Farvisa Vet sedikit demi sedikit mulai diterima oleh masyarakat, bahkan Fahri Putranda juga memberikan penyuluhan tentang penyakit yang menyerang hewan, jenis obat yang tepat, serta manfaat memberikan vitamin dengan tujuannya untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak.
Atas inisiatifnya tersebut, Fahri Putranda mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards di kategori kesehatan pada tahun 2021. Penghargaan ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus memperhatikan kesehatan hewan ternak dan tidak mengabaikannya.
Kini warga mulai merasakan manfaat dari program Farvisa Vet, terutama bagi para peternak yang mengalami peningkatan kualitas hewan ternak, sehingga mendorong bisnis dan perekonomian mereka. Banyak warga juga mulai berkonsultasi kepada Fahri mengenai pemberian obat dan dosis yang tepat, terutama bagi para warga yang baru ingin berwirausaha di bidang ternak.
Bagi Fahri Putranda, mendirikan program Farvisa Vet memberi rasa bangga dan terharu. Selain meningkatkan perekonomian warga, kualitas hewan ternak yang sehat juga semakin terasa di berbagai daerah di Indonesia.
Farvisa Vet bukan hanya sekadar pengobatan, tapi juga transfer ilmu yang membuat hewan ternak yang mulanya terabaikan menjadi aset yang terawat. Program ini membuktikan bahwa jarak bukan penghalang, tapi inovasi bisa menjadi solusi untuk memberi perubahan besar dan berdampak untuk hidup berkelanjutan.
#kabarbaiksatuindonesia
Baca juga: Biskuit Nike: Dari Ikan Lokal Gorontalo Jadi Camilan Praktis, Bergizi, dan Anti-Stunting
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
