warna pink pada minuman kemasan ternyata dari serangga ini faktanya - News | Good News From Indonesia 2025

Warna Pink pada Minuman Kemasan Ternyata dari Serangga? Ini Faktanya!

Warna Pink pada Minuman Kemasan Ternyata dari Serangga? Ini Faktanya!
images info

Warna Pink pada Minuman Kemasan Ternyata dari Serangga? Ini Faktanya!


Di beberapa makanan maupun minuman dengan warna merah atau pink, terkadang tertera "Pewarna Alami Karmin (CI 75470)" pada bagian komposisinya. Kamu mungkin mengira kalau warna merah jambu itu berasal dari buah stroberi. Faktanya, warna pink tersebut berasal dari serangga bernama cochineal.

Cochineal mampu menghasilkan warna merah alami yang dikenal dengan sebutan karmin. Pigmen ini menghasilkan warna pink cantik yang membuat makanan atau minuman semakin menarik.

Masih nggak percaya? Yuk, kenalan dengan pewarna alami karmin dan serangga cochineal di bagian berikut!

Karmin Itu Apa?

Pewarna makanan alami umumnya berasal dari pigmen tanaman yang dapat memberikan warna menarik pada makanan. Bukan hanya dari tanaman, pigmen alami juga bisa dari serangga kecil, contohnya pewarna karmin.

Pewarna karmin umumnya menghasilkan warna merah atau merah muda pada makanan dan minuman. Terbentuk dari garam aluminium dan senyawa asam karminat, bahan dasar pembuatan karmin berupa serangga betina kecil dari spesies Cochineal scale (serangga sisik) dan spesies Porphyrophora tertentu, seperti Cochineal armenia dan Cochineal polandia.

Untuk mendapatkan pewarna karmin, serangga-serangga tersebut dijemur hingga kering di bawah sinar matahari, lalu digiling hingga menghasilkan warna merah tua. Selanjutnya, pigmen diekstrak menjadi pewarna yang bisa digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman.

Karmin memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan pewarna alami lainnya, terutama ketika terkena panas dalam proses produksi makanan. Pewarna ini juga larut dalam air dan tidak memengaruhi rasa produk yang diberi warnanya.

Beberapa produk yang sering memanfaatkan karmin antara lain susu, yoghurt, permen, jeli, serta es krim.

baca juga

Mengenal Serangga Cochineal

serangga cochineal pada tanaman kaktus
info gambar

serangga cochineal pada tanaman kaktus | Foto: Wikimedia Commons/Dick Culbert


Cochineal (Dactylopius coccus) adalah serangga dengan tubuh lembut, pipih, dan berbentuk oval. Serangga ini berasal dari Amerika Selatan dan Meksiko dan biasanya tinggal di tanaman Opuntia, seperti kaktus berduri dan pir berduri.

Serangga cochineal hidup di tanaman kaktus untuk bertahan hidup. Mereka menggunakan kelembapan dan nutrisi dari kaktus sebagai tempat tinggal. Serangga ini sering disebut sebagai parasit sesil karena hidup melekat pada batang kaktus.

Cara cochineal mendapatkan nutrisi dan makanan adalah dengan menghisap sari pada kaktus dengan mulut yang berbentuk seperti paruh.

Untuk melindungi diri dari predator dan perubahan cuaca, cochineal mengeluarkan zat lilin putih di seluruh tubuh. Zat ini membuat mereka terlihat putih atau abu-abu, sekalipun mereka memproduksi pigmen berwarna merah di dalam tubuh.

Pewarna Karmin dari Segi Kehalalan dan Keamanan Konsumsi

Status pewarna alami karmin yang berasal dari cochineal menurut MUI adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2011, cochineal adalah jenis serangga yang hidup di kaktus dan memakan kelembapan serta nutrisi dari tanaman. Serangga ini termasuk hewan yang memiliki banyak kesamaan dengan belalang dan darahnya tidak mengalir seperti hewan lainnya. Pewarna makanan dan minuman yang berasal dari cochineal dianggap sah selama digunakan secara bermanfaat dan tidak membahayakan kesehatan.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan bahwa pewarna karmin yang berasal dari cochineal aman digunakan sebagai bahan tambahan pangan dan memberikan nomor BPOM untuk produk tersebut. Pewarna karmin diberi nama CI. No. 75470 atau dengan Nomor 120, yang merupakan nomor identifikasi internasional atau International Numbering System (INS) dalam BPOM.

Meskipun bahan dasarnya alami dan dianggap aman untuk dikonsumsi, pewarna karmin dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang yang memiliki alergi berat. Selain itu, bagi sebagian orang yang menjalani pola makan vegetarian maupun vegan, pewarna ini tidak cocok untuk mereka karena berasal dari serangga (hewan).

Kesimpulan

Sekarang Kawan GNFI sudah tahu, kan, kalau warna pink di minuman kemasan rasa stroberi favoritmu itu berasal dari serangga kecil bernama cochineal?

Pewarna karmin ini sudah digunakan sejak lama dan terbukti aman oleh BPOM serta halal menurut MUI. Namun, bagi yang memiliki alergi atau pola makan vegetarian maupun vegan, pastikan untuk mengecek label kemasan sebelum membeli.

baca juga

Referensi:

  • Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. 2019. Peraturan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Direktorat Standardisasi Pangan Olahan. Jakarta.
  • Fatwa MUI. 2011. Fatwa MUI No. 33 Tahun 2011 Tentang Hukum Pewarna Makanan dan Minuman dari Serangga Cochineal. 1–5.
  • Jaswir, I., Rahayu, E. A., Yuliana, N. D., dan Roswiem, A. P. Daftar Referensi Bahan-Bahan yang Memiliki Titik Kritis Halal dan Substitusi Bahan Non-Halal. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Jakarta. 280 hal
  • Najihah, M. U., dan Muhyidin, M. 2025. Fatwa MUI No.33 Tahun 2011 Tentang Hukum Pewarna Makanan dan Minuman dari Serangga Cochineal (Karmin). The Republic: Journal of Constitutional Law. Vol. 3(1): 1-5.
  • Rahmawati, I. N. 2024. Analisis Komparatif Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 33 Tahun 2011 dan Hasil Keputusan Bahtsul Masail Nahdatul Ulama Jawa Timur Tentang Pemanfaatan Serangga Cochineal Sebagai Pewarna Makanan (Karmin). Skripsi. Program Studi Perbandingan Mazhab, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya. 80 hal.
  • Romadhoni, F. A., Zakaria, S., dan Afianto, A. B. 2024. Studi Komparatif Fatwa MUI dan LBMNU Jawa Timur tentang Kehalalan Karmin sebagai Bahan Tambahan Pangan. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum. Vol. 22(1): 99-111.
  • Sukandar, H. A., Sudarna, N., Anwar, D. F., dan Hidarya, I. 2024. Penggunaan Metode Ilhaq Dalam Menentukan Status Hukum Pewarna Karmin Pada Industri Makanan dan Minuman. Sharia: Jurnal Kajian Islam. Vol. 1(2): 112-125.
  • Sulthan, S. F., dan Fathurohman, O. 2024. Pewarna Makanan dari Serangga (Cochineal) Menurut Perspektif Halal dalam Konteks Farmasi. Schemata: Jurnal Pascasarjana UIN Mataram. Vol. 13 (1): 69-76.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AT
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.