Kelompok MBKM Riset Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) yang beranggotakan Shafinatu Zahra Azkiya, Sandira Andri Susanto Putri, Tsabita Chalisha Reysa, dan Wijayanti Kinasih menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Workshop Mindfulness: Upaya Meningkatkan Psychological Well-Being Guru PAUD dalam Menghadapi Tantangan Profesi.”
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru PAUD terhadap konsep mindfulness, yaitu kesadaran penuh terhadap diri dan lingkungan pada saat ini tanpa menghakimi. Melalui kegiatan ini, diharapkan guru PAUD dapat mengembangkan kemampuan untuk lebih mengenali emosi, mengelola stres, serta meningkatkan kesejahteraan psikologis dalam menjalani peran profesional sehari-hari.
Peningkatan pemahaman ini menjadi penting karena guru PAUD memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak usia dini yang memerlukan kondisi emosional stabil dan kesejahteraan psikologis yang baik.

Peserta kegiatan ini terdiri atas 55 guru PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI Kota Surakarta. Kegiatan dilaksanakan selama satu hari, yaitu pada Sabtu, 18 Oktober 2025, bertempat di Ruang Kuliah 10–11, Gedung D, Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret, dengan narasumber Anggie Liliana, M.Psi.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyebaran tautan kuesioner yang memuat skala psychological well-being dan mindfulness, serta pelaksanaan pre-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman guru PAUD mengenai konsep mindfulness sebelum diberikan intervensi. Setelah tahap awal tersebut, peserta mengikuti dua program utama, yakni workshop mindful breathing & body awareness dan workshop mindful teaching circle.
Pada masing-masing program terdapat dua kegiatan inti yang dilakukan, yaitu pemberian materi untuk menambah pengetahuan peserta, pelatihan pernapasan dan kesadaran tubuh untuk program mindful breathing & body awareness, serta forum diskusi dan refleksi kelompok untuk program mindful teaching circle.
Setiap sesi dirancang secara partisipatif agar peserta tidak hanya menerima informasi secara teoritis, tetapi juga dapat mengalami secara langsung penerapan mindfulness melalui latihan sederhana. Dalam kegiatan refleksi kelompok, para guru saling berbagi pengalaman, tantangan, serta strategi pengelolaan emosi di lingkungan kerja.
Setiap sesi ditutup dengan kegiatan tanya jawab agar peserta dapat memperdalam pemahaman mereka terhadap materi yang telah diberikan.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan, peserta diberikan tautan post-test untuk mengukur perbedaan tingkat pemahaman dan penerapan mindfulness antara sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil pre-test dan post-test digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan dalam meningkatkan pemahaman dan penerapan mindfulness pada guru PAUD, sekaligus menilai dampaknya terhadap peningkatan psychological well-being peserta.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh rata-rata persentase jawaban benar pada pre-test sebesar 79% dan post-test sebesar 87%. Perbedaan persentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan setelah peserta diberikan intervensi. Nilai pre-test yang relatif lebih rendah menunjukkan bahwa sebelum kegiatan dilaksanakan, peserta masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai mindfulness dan psychological well-being.
Namun, setelah kegiatan berlangsung, nilai post-test meningkat, yang menunjukkan bahwa intervensi telah berhasil meningkatkan pemahaman peserta. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif dalam mencapai tujuan program.
Kegiatan workshop mindfulness ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menerapkan ilmu psikologi secara aplikatif. Melalui pelatihan ini, para guru PAUD tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga dibekali keterampilan praktis untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional dalam menghadapi tantangan pekerjaan.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terselenggaranya program lanjutan yang berfokus pada penguatan kapasitas guru melalui pendekatan psikologis yang berkelanjutan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan individu, tetapi juga turut berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan pendidikan yang lebih positif, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News