Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November adalah momen spesial untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan cinta kepada sosok ayah. Ada berbagai cara untuk memperingati hari Ayah, salah satunya adalah dengan mengirimkan puisi penuh makna.
Dalam artikel ini, Kawan GNFI akan menemukan kumpulan puisi Hari Ayah Nasional yang dapat dibacakan atau dikirimkan kepada ayah tercinta saat peringatannya pada 12 November. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!
Kumpulan Puisi Hari Ayah 12 November
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan puisi Hari Ayah Nasional yang dapat kamu bagikan pada 12 November mendatang.
a. Kumpulan Puisi Hari Ayah Singkat
- Puisi 1: Ayah
Karya: Natasha Aulia S
Ayah....
Ayah kaulah yang menjadi sumber keluarga
Kau yang mencari nafkah Mencari uang untuk keluarga.
Kau yang bersusah payah Bekerja dari pagi sampai malam Untuk keluarga dan untuk makan
Oh ayah
Terima kasihku tidak cukup Untuk menggantikan kerja kerasmu
Oh ayah
Terima kasih
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
- Puisi 2: Ayah
Karya: Natasya Farhatunnisa
Ayah
Senja surya mengulas hidup
Kini renta termakan usia
Ku hanya bisa mengenang
Segala yang ayah perbuat
Wujudku tak tercapai
Citaku tak tercapai
Karena renta
Termakan usia ayah
Hilang angan dan harapanku
Ingin marah tapi
Bagaimana dengan takdir
Yang bertentangan dengan keinginanku
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
- Puisi 3: Ayah
Karya: Syifa Husnia Zahra
Ayah
Dia yang menungguku lahir
Yang mengumandangkan azan di telinga kecilku
Yang hingga saat ini aku bisa mendengar suara
Menungguku hingga letihnya badan
Mengajariku bagaimana caranya berjalan
Hingga saat ini aku bisa berjalan
Mengajariku bagaimana caranya berbicara
Hingga saat ini aku fasih berbicara
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
- Puisi 4: Penafkah
Karya: Putri Kanaya
Kau adalah tulang
Kau adalah pemberi
Kau adalah penghidup
Kau bagai orang terbelakang
Mungkin kau mampu
Tetapi aku menyayangimu
Kau menyayangiku
Sampai kau terlelap
Kau bagai hujan yang menerpa
Kau bagai badai yang besar
Kau meninggalkanku.
Dengan kasih sayang tak terkira
Ayah...
Aku mohon
Jangan menyakiti dirimu
Aku takut kehilanganmu
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
gambar Hari Ayah Nasional I Sumber: Canva.com
- Puisi 5: Ayah
Karya: Layli Qibtiah Z
Ayah…..
Engkau pahlawan hidupku
Engkau bekerja keras demi keluarga
Engkau terkena hujan dan panas
Ayah….
Engkau selalu ada untukku
Engkau selalu ada untuk ibu
Engkau selalu ada untuk keluarga
Ayah….
Pahlawanku….
Ayahku….
Pedomanku….
Ayah….
Engkau selalu baik
Engkau selalu bekerja keras
Terima kasih ayah….
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
- Puisi 6: Ayah
Karya: Jenita
Engkau imam keluargaku
Mencari nafkah tanpa mengenal lelah
Dari pagi hari hingga malam hari
Ayah ...
Maafkan anakmu ini
Yang selalu membuatmu marah dan kesal
Karena kenakalannya
Ayah ...
Terima kasih untuk segalanya
Aku sayang padamu
(Sumber: Kumpulan Puisi Aksara Jiwa)
b. Kumpulan Puisi Hari Ayah Menyentuh Hati
- Puisi 1: Ayah, Pahlawan Hidupku
Karya: Amelia Zelianti
Ayah
Menguras keringat demi mencari nafkah
Untuk diriku yang masih kecil ini ayah
Menjagaku dan mengajariku arti kehidupan
Sang pahlawan hidupku
Melindungiku dari terpaan badai apapun
Rela menyembunyikan luka di hatinya
Ayah selalu memberi kebahagiaan
Ayah rela melakukan segalanya demi diriku
Ayah sanggup berkorban untuk langkah hidupku
Selalu menemani dan memberiku kekuatan
Ayah selalu ada disampingku selamanya
Ayah jasamu akan kukenang di hati dan jiwaku
Ayahlah pahlawan hidupku
yang selalu berkorban dan menjaga setiap detik
(Sumber: Buku Harga Rasa: Antologi Puisi)
- Puisi 2: Ayah Hebat
Karya: Hendrik Eko Prasetiyo, Dono Setiawan, & Mamuk S. Marwanto
Setiap hari bekerja untuk keluarga
Tak pernah lelah mencari usaha
Keringat kering sudah tidak dirasa
Enggan berbagi yang diderita
Pagi sudah pergi
Siang tak peduli
Sore belum kembali
Bahkan malam sangat dinanti
Kapan Ayah istirahat
Ayah tidak penat
Ayah sangat kuat
Raga Ayah hebat
Hujan tak Ayah hiraukan
Panas tidak Ayah pedulikan
Sakit tidak Ayah keluhkan
Lelah tidak Ayah pedulikan
Ajari kita seperti Ayah
Tidak merasa gundah
Hilangkan resah dan gelisah
Selalu menutupi masalah
Terima kasih Ayah
Yang bergelar Ayah
Sedang menjadi Ayah
Untuk keluarga Ayah
(Sumber: Buku Puisi Anak-Anak)
- Puisi 3: Ayah
Karya: Sri Damayanti
Kau adalah sosok yang bijaksana
Kau adalah sosok yang tegas
Kau adalah sosok yang tegar
Kau adalah sosok yang tangguh
Dan kini…
Rambutmu telah memutih
Tulang pipimu telah menonjol
Bahumu telah membungkuk
Keningmu telah berkerut
Langkah kakimu semakin gontai
Tapi kami anak-anakmu tak peduli usiamu yang kau sandang sekarang
Kami anak-anakmu selalu mengenang setiap tetes peluhmu
Kan kami pahat tiap-tiap letih langkahmu
Di dalam bingkai lukisan terindah, jalan hidupmu
Ayah…
Ijinkan aku bersandar di bahumu
Meski aku sudah tak kecil lagi
Untuk merasakan damai
Untuk merasakan teduh
Untuk merasakan terang
Yang selalu kau sajikan untuk anak-anakmu
Dan aku mohon, aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu agar tak terdengar berat
Detak jantungmu agar selalu penuh semangat
Aku mohon kau selalu ada bersama kam
Tak tertolakkan kau adalah idol kami anak-anakmu
Ayah…
Aku mencintaimu
Tapi aku tak tahu bagaimana mengucapkannya
Ayah…
Aku menyayangimu
Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya
Di dalam diamku, aku hanya bisa berdoa
Semoga ayah selalu sehat dan bahagia…
(Sumber: Buku Kumpulan Puisi)
- Puisi 4: Ayah
Karya: Osa
Ayah, belum sempat ku cuci bekas lukamu
Belum sempat ku seka peluh di keningmu
Juga belum sempat aku tau bagaimana kerasnya engkau menghidupi kami pada saat itu
Yang ku tahu hanya aku gadis kecilmu yang selalu mengharapkan hadiah saat engkau pulang
Waktu ayah sedang sakit-sakitnya
Sungguh aku tidak tau bagaimana rasanya
Saat ayah sudah terbaring di bawah tabir hijau
Ku pikir ayah hanya istirahat sebentar
Ketika ayah dibawa ke liang lahat
Ku pikir ayah akan kembali esok atau lusa
Lambat laun
Setelah bertahun-tahun
Aku sadar bahwa ayah tidak akan pernah kembali
Seiring bertambahnya usiaku semakin aku mengerti
Bahwa pergimu untuk alam yang lebih berarti
Semoga Allah mempertemukan kita di syurga-Nya nanti
(Sumber: Buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati)
gambar Hari Ayah Nasional I Sumber: Canva.com
- Puisi 5: Ayah
Karya: Supiani
Ayah…
Tadi pagi
Ketika aku, anakmu melangkah ke sekolah
Aku berpamitan,
Bersalaman,
Kulihat betapa bahagianya hatimu
Ayah…
Kau antar aku sampai ke pintu
Lambaian tanganmu tiada henti
Hingga aku benar-benar jauh
Ayah…
Setelah itu engkau turun
Pergi mengais rezeki
Tak peduli panas maupun hujan
Ayah…
Dari tangan kekarmu
Engkau beri kami sesuap nasi
Dengan cucuran peluhmu
Kau penuhi tanggung jawabmu
Ayah…
Tanggung jawabmu amat berat
Ayah…
Maafkan aku jika aku salah
Ayah ...
Engkau memang tegar
Dalam menjalankan hidup
(Sumber: Buku Kumpulan Puisi Cinta)
- Puisi 6: Ayah
Karya: Nurbilkis
Ayah
Engkaulah pahlawanku
Engkaulah penyemangat hidupku
Engkaulah motivasiku
Ayah
Engkaulah yang menafkahi keluarga
Engkaulah yang membiayai aku sekolah
Engkaulah yang memberiku uang jajan
Ayah
Engkaulah yang menjagaku dan marabahaya
Tanpa engkau aku tak mungkin bisa secerdas ini
Tanpa engkau aku tak mungkin bisa sepintar ini
Ayah Terima kasih untuk semuanya
Untuk semua yang engkau berikan kepadaku
Terima kasih Ayah
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
- Puisi 7: Ayah
Karya: Siti Nurhalimah
Oh Ayah
Kau adalah pahlawanku
Pahlawan hidupku
Pahlawan yang tidak akan tergantikan
Terima kasih ayah yang selalu melindungiku
Selalu mencukupi semua kebutuhanku
Selalu ada untukku jika aku membutuhkannya
Oh Ayah
Meskipun cintamu tidak seperti cinta Ibu padaku
Tapi aku yakin
Cintamu tidak kalah besar dari cinta Ibu
Terima kasih Ayah
Telah berjuang untukku
Meskipun aku mengecewakanmu
Maafkanlah aku
(Sumber: Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ayah Ibu Hujan)
Semoga kumpulan puisi tentang Hari Ayah di atas bisa menjadi inspirasi untuk menyampaikan rasa cinta dan terima kasih Kawan kepada sosok ayah tercinta. Mari manfaatkan Hari Ayah Nasional sebagai waktu untuk mempererat ikatan dan mengapresiasi setiap perjuangan yang telah ia berikan. Selamat merayakan Hari Ayah!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News