gardian muhammad gerakan mengajar desa menyalakan api pendidikan di pelosok - News | Good News From Indonesia 2025

Gardian Muhammad – Gerakan Mengajar Desa: Menyalakan Api Pendidikan di Pelosok

Gardian Muhammad – Gerakan Mengajar Desa: Menyalakan Api Pendidikan di Pelosok
images info

Gardian Muhammad – Gerakan Mengajar Desa: Menyalakan Api Pendidikan di Pelosok


Gardian Muhammad Abdullah lahir di Cianjur, Jawa Barat, 15 Agustus 2000. Terinspirasi oleh ayahnya yang berprofesi sebagai guru, ia kerap diajak mengajar di sekolah dekat rumah. Kecintaannya pada pendidikan membuatnya resah ketika melihat data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur yang terendah di Jawa Barat.

Bersama dua sahabatnya, Rudi Reynal dan Arda Novrizal, Gardian yang saat itu masih SMA nekat mendirikan Gerakan Mengajar Desa pada September 2018. Mereka ingin anak muda tidak hanya mengkritik kondisi pendidikan, tetapi juga memberi solusi konkret.

Antusiasme masyarakat desa luar biasa. Pada hari pertama pendaftaran saja, lebih dari 100 pemuda mendaftar, dan dalam tujuh hari jumlahnya mencapai 700 orang. Fakta ini meyakinkan Gardian bahwa misi mereka sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

Pedoman & Program Utama

GMD berkembang pesat dan kini beroperasi di 25 provinsi. Gerakan ini berpedoman pada tiga prinsip:

  • Education Awareness : mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan.
  • Youth Empowerment : memberdayakan dan melibatkan pemuda desa serta relawan.
  • Massive Impact : merancang program berkelanjutan untuk menciptakan perubahan besar.

GMD memiliki sembilan program inti untuk mewujudkan tiga prinsip tersebut:

  1. Pengabdian Utama/Tutor Inspiratif : program tujuh hari di mana relawan menjadi tutor di sekolah dasar dan terlibat dalam kegiatan sosial desa. Pengajaran dikemas menyenangkan dengan permainan tradisional dan digital serta materi tentang counseling, dream mapping, nilai Pancasila, media sosial, lingkungan, hingga bahasa Inggris. Program ini melatih tutor untuk berinteraksi dan memahami realitas desa sehingga mereka lebih tangguh.
  2. GMD Leadership Mindset : pelatihan kepemimpinan selama enam bulan untuk mempersiapkan tutor menghadapi pengabdian lapangan. Kurikulumnya menekankan kompetensi kelas dunia dengan pemahaman akar rumput.
  3. Capacity Building : training of trainer guna meningkatkan kapasitas Tutor Inspiratif melalui materi critical thinking, kreativitas, kolaborasi, literasi digital dan skill hidup.
  4. Creative Lab : wadah peningkatan kreativitas dan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk mencetak sociopreneur muda. Kegiatan seperti seminar dan try out besar untuk ribuan siswa dilakukan secara gratis.
  5. Riders Mengajar : program kolaborasi dengan komunitas otomotif untuk sosialisasi keselamatan berkendara dan edukasi lalu lintas.
  6. Gerakan Nasi Bungkus (GASIBU) : kegiatan pembagian nasi bungkus sambil mengedukasi pola hidup bersih dan sehat, terutama saat pandemi. Pada 2020, GASIBU sudah menjangkau lebih dari 5.000 penerima manfaat di 41 titik.
  7. GMD Quick Response : respons cepat untuk bencana alam dan isu mendesak. Relawan menyalurkan bantuan ke daerah terdampak seperti Sukabumi, Garut dan lainnya.
  8. Wakaf Al-Quran : program pemberian mushaf Al-Quran bagi masyarakat yang membutuhkan.
  9. Donasi Pendidikan : platform donasi untuk masyarakat umum yang ingin berkontribusi pada pendidikan.
baca juga

Selain sembilan program tersebut, GMD juga memiliki GSP (Volunteer Project Team) program tiga hari di mana relawan bukan mengajar, tetapi berperan sebagai panitia acara. Mereka melatih kemampuan manajemen proyek mulai dari isu pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kewirausahaan.

Membangun Karakter dan Memperluas Dampak

Gardian menekankan bahwa GMD bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga melatih soft skill seperti koordinasi, kepemimpinan, serta adaptasi. Ia mengatakan bahwa dengan mengirim pemuda terbaik ke desa, mereka belajar menghadapi keterbatasan listrik dan sinyal seluler sehingga siap menghadapi realita terburuk.

Hingga kini, GMD memiliki lebih dari 2.200 Tutor Inspiratif yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dan telah menjangkau lebih dari 30.000 penerima manfaat. Relawan GMD berasal dari beragam latar belakang pendidikan, budaya dan agama, tetapi bersatu karena keinginan mengabdi untuk Indonesia

Di luar GMD, Gardian aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah memimpin Forum Anak Kabupaten Cianjur, menjadi pengurus Forum Anak Jawa Barat dan Nasional, serta dinobatkan sebagai Duta Anak Jawa Barat 2016.

Sebagai mahasiswa Vokasi Universitas Diponegoro jurusan Public Relations, ia tetap mengembangkan kemampuan kepemimpinan. Pengalamannya menjadi delegasi Indonesia di United Ambassadors Model UN di New York dan ajudan Gubernur Jawa Barat melalui program Jabar Future Leaders memberinya wawasan untuk menyusun program GMD.

Pengakuan & Kolaborasi

Prestasi Gerakan Mengajar Desa menarik perhatian publik. Pada 2023 Gardian Muhamad menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards dari PT Astra di bidang Pendidikan. Penghargaan ini menegaskan bahwa gerakan anak muda mampu memberi perubahan nyata.

GMD juga bekerja sama dengan program Desa Berseri Astra untuk memperluas cakupan dan memetakan desa yang perlu mendapat bantuan. Dengan dukungan Astra, GMD terus memperluas jangkauan dan mengajak lebih banyak pemuda ikut terlibat.

Gardian Muhammad membuktikan bahwa seorang pemuda desa pun bisa melahirkan gerakan besar. Bermodal kepekaan terhadap masalah pendidikan, kepemimpinan sejak muda dan dukungan relawan yang kuat, Gerakan Mengajar Desa menjelma menjadi wadah pemberdayaan anak muda di 25 provinsi.

baca juga

Melalui program pengabdian, pelatihan, aksi sosial dan inovasi kreatif, GMD mendorong lahirnya generasi pemimpin yang memiliki kompetensi global namun memahami akar rumput. Penghargaan SATU Indonesia Awards hanya salah satu tonggak dari perjalanan panjang GMD dalam menyalakan api pendidikan di pelosok.

Gardian berpesan agar setiap pemuda tidak menunggu tua untuk menginspirasi orang lain karena perubahan dimulai dari langkah kecil yang berani.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.