Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali menunjukkan kinerja yang kuat di kancah internasional. Sejumlah perusahaan nasional berhasil menembus pasar ekspor di berbagai benua, mencakup Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania.
Pencapaian ini memberikan penegasan atas kepercayaan masyarakat dunia terhadap standar, kualitas, dan inovasi produk buatan Indonesia. Keberhasilan ini merangkum berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri dan kosmetik hingga obat-obatan dan bahan baku strategis.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Taufiek Bawazier, menekankan keberhasilan sektor ini dari sisi pencapaian ekspor.
"Kemampuan menembus pasar yang beragam ini membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing global," ujar Taufiek.
Jangkauan Ekspor Farmasi dan Kosmetik Meluas
Kinerja ekspor yang kuat terlihat di sektor farmasi dan kosmetik. Di sektor kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia telah mengirimkan produk inovatif ke berbagai negara.
Sebagai contoh, PT Prioritas Jaya Indonesia sukses mengekspor sabun pepaya ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Kepulauan Pasifik. Produk parfum juga diekspor ke Malaysia dan Filipina.
PT Malidas Sterilindo dan PT Gemma Natura Lestari mencatatkan prestasi serupa, mengekspor sabun mandi, sampo, dan produk perawatan diri ke Malaysia, Jepang, dan Nigeria.
Kekuatan manufaktur ini didukung oleh fasilitas produksi berskala global yang beroperasi di Indonesia.
PT Yasulor Indonesia (L’Oréal), yang merupakan salah satu pabrik L’Oréal grup terbesar di dunia, mendedikasikan 60% kapasitas produksinya untuk pasar ekspor, menjangkau hampir 20 negara termasuk ASEAN, Uni Emirat Arab, Australia, dan Afrika Selatan. Demikian juga Unilever Indonesia yang mengekspor produknya ke 22 negara.
Obat-obatan dan Produk Herbal Menembus Pasar Utama
Di sektor farmasi, perusahaan-perusahaan Indonesia menunjukkan jangkauan ekspor yang signifikan. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk berhasil mengekspor produk andalannya ke Filipina, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab.
BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, berkontribusi dengan mengirimkan obat ke Afghanistan, Singapura, dan Kamboja, sehingga PT Phapros juga mengekspor produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru, dan Kamboja.
Grup farmasi besar seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor yang luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Amerika (AS, Kanada), dan Afrika (Nigeria). PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke negara-negara seperti Malaysia, China, Jepang, Arab Saudi, dan Kanada.
Selain produk jadi, keunikan produk herbal dan bahan baku Indonesia juga diminati pasar global. PT Setia Kawan Abadi berhasil mengekspor produk kopi dan suplemen herbal ke Nigeria dan Filipina.
Sementara itu, PT Sinkona Indonesia Lestari mengekspor berbagai jenis minyak atsiri, seperti minyak nilam, minyak sereh wangi, dan minyak pala, yang menjadi bahan baku penting bagi industri kosmetik di berbagai negara.
Pencapaian ini memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News